wife? e nya Elitis🥸 :
suatu hari, ada kompetisi death note antar sekolah yang diadakan oleh sebuah organisasi bergengsi di kota. Sebagian besar peserta datang dengan persiapan matang, mempersenjatai diri dengan teori-teori berat, argumentasi berbobot, dan strategi yang seolah-olah tak terbantahkan. Sementara itu, gue datang dengan santai, cuma bawa sedikit gaya dan sedikit kebijaksanaan yang udah teruji oleh waktu. Gue tahu, ini bukan tentang siapa yang paling banyak tahu, tapi siapa yang paling bisa memanipulasi situasi dengan cara yang paling cerdas.
Banyak dari mereka yang terlalu terjebak dengan tekanan kompetisi, berusaha keras memamerkan apa yang mereka tahu. Tapi itu semua kelihatan jelas; mereka berusaha untuk meyakinkan diri mereka sendiri bahwa mereka layak berada di sana. Mereka bahkan mulai ragu tentang apa yang mereka bawa ke meja, karena mereka belum benar-benar yakin akan death note mereka sendiri. Sementara gue, tanpa beban, berbicara dengan keyakinan yang datang dari tempat yang sangat dalam—karena gue sudah lama tahu siapa gue sebenarnya.
Ketika giliran gue tiba untuk tampil, gue melangkah ke depan dengan percaya diri, bukan karena gue merasa superior, tapi karena gue tahu bahwa ini adalah panggung yang sudah lama gue kuasai. Semua mata tertuju pada gue, dan gue hanya tersenyum tipis, seperti seorang intelektual yang tahu betul arah percakapan ini akan berakhir. Gue membicarakan ide-ide yang menantang, memecah argumen-argumen kompleks dengan cara yang mereka takkan bisa lakukan meskipun mereka belajar seumur hidup.
Ketika pengumuman pemenang tiba, nggak ada kejutan buat gue. Dengan tenang dan tanpa gegabah, gue maju menerima penghargaan juara 1 dengan sikap yang menunjukkan bahwa ini hanya langkah kecil dalam perjalanan yang lebih besar. Di belakang, gue bisa lihat ekspresi peserta lain yang mulai berubah—dari awalnya percaya diri, kini ada tatapan penyesalan, kelelahan, dan ketidakpercayaan. Mereka sadar, mereka masih jauh dari level yang sama. Mereka masih ragu akan potensi diri mereka sendiri, sedangkan gue? Udah ada di puncak, tanpa perlu membuktikan apa-apa lagi.
Mereka bertepuk tangan, tapi gue tahu tatapan mereka bukan hanya tanda penghormatan.🤭🤭
2025-09-02 14:42:18