@neliangrainy: Hm🙂#fyp #Fyp

_Nelyy
_Nelyy
Open In TikTok:
Region: ID
Tuesday 02 September 2025 11:03:30 GMT
2326
515
1
7

Music

Download

Comments

neliangrainy
_Nelyy :
💕💕💕
2025-09-02 11:13:36
0
To see more videos from user @neliangrainy, please go to the Tikwm homepage.

Other Videos

POV ⁵ : Sejak insiden kecil sore itu—Komplek jadi lebih ramai dari biasanya. Tujuh cowok lajang itu mendadak hobi nongkrong di depan rumah janda beranak satu—kamu. Entah kenapa, setiap hari selalu ada saja alasan mereka untuk mampir. Entah itu antar belanjaan, minta garam dapur, nebeng wifi, atau hanya sekedar duduk di tangga depan rumahmu sambil mengobrolkan hal yang tidak penting.   Reyna? Dia tidak tinggal diam. Dia semakin gigih tampil prima. Senyumannya semakin dibuat manis, penampilannya semakin beda, dan tingkat level capernya semakin menegangkan. Sayangnya, semakin dia berusaha tampil memikat—semakin kelihatan siapa yang berusaha keras, dan siapa yang cukup jadi diri sendiri. •••• Reyna sore itu muncul lagi—dengan dress bodycon pas badan berwarna merah maroon. Heels menjulang tinggi, dan kacamata hitam besar separuh muka. Tangan kanannya menenteng totebag branded, tangan kirinya membawa bakwan goreng yang katanya “Buatan sendiri”. Kebetulan, kamu sedang mengobrol santai ditaman halaman depan rumahmu bersama dua Tante-tante tetangga.  Tante Yuni nyeletuk sambil nyeruput teh, “Duh… y/n, kamu tuh makin hari makin cantik ya. Udah kayak artis FTV yang pinter ngurus anak sendiri. Udah cakep, mandiri, cantiknya juga nggak yang maksa nyari perhatian.”  Kamu hanya tersenyum sopan, sembari menyuapi Elio camilan. “Bisa aja nih Tante,” jawabmu malu-malu. Kini Tante Gina ikut nyaut, “Iya, bener loh. Aura kamu beda, sayang. Natural, adem. Pantes aja cowok-cowok sebelah tuh pada main terus kerumah kamu,”  Reyna yang baru saja lewat dan ikut mendengar semua itu dari balik pagar, langkahnya langsung terhenti sebentar. Senyum manisnya menegang, bakwan ditangannya bergetar pelan. Tapi dia tetap gigih melanjutkan langkah dengan percaya diri dan mencoba mendekat untuk sekedar menyapa.  “Sore Tante,” sapa Reyna dengan suara dibuat sedikit lebih ceria.  Tante Yuni dan Tante Gina mengangguk sopan, tapi tak seantusias tadi. Kamu ikut menoleh, lalu tersenyum kecil.  Tante Gina melirik Reyna dari atas sampai bawah, ekspresi julidnya sudah tak tertahankan. “Mau kemana Reyn? tumben heboh bener kamu, nggak kayak biasanya.”  Reyna tersenyum centil, “Mau ke rumah sebelah kok Tante, mau anterin gorengan buat mereka. Kenapa? cantik, ya?” ucap Reyna penuh percaya diri.  Tante Gina dan Tante Yuni saling pandang lalu tersenyum simpul. Kamu hanya tersenyum kaku melihat penampilan Reyna yang hebohnya mengalahkan artis dangdut.  “Ngomong-ngomong, Kak y/n sekarang keliatan lebih sering di luar ya?” ucap Reyna dengan nada manis-manis sarkas, “Oh…biar bisa ngawasin cowok-cowok itu, ya? atau… emang lagi cari perhatian mereka?” tambah Reyna. Kamu mengangkat alis, tapi tetap tersenyum tipis, “Ah enggak juga kok. Aku sih santai aja. Lagian mereka juga udah gede, tahu sendiri mana yang beneran tulus, mana yang sekedar cari perhatian.”  Tante Yuni dan Tante Gina langsung menutup mulut dengan tangan—menahan tawa tanpa malu. Reyna tampak tercekat, ia terdiam dengan senyum palsunya yang semakin retak. Tapi sebelum Reyna sempat membalas, Elio tiba-tiba nyaut dengan suara nyaring penuh semangat.  “Bunda tahu nggak? tadi kata Om Sunghoon sama Om Heeseung, mereka bilang gorengan buatan Bunda enak bangeeet!”  Kamu menoleh sambil mengusap kepala Elio, masih dengan senyum kalem. “Oh…ya?” Tante Gina dan Tante Wati hanya tersenyum gemas sendiri sambil menatap kearah Elio. Elio mengangguk semangat, “Iya Bunda! Kata Om Heeseung, Bunda jago sekali bikinnya! Terus Om Jay bilang... kalo dia punya istri kayak Bunda, dia nggak bakal jajan di luar!
POV ⁵ : Sejak insiden kecil sore itu—Komplek jadi lebih ramai dari biasanya. Tujuh cowok lajang itu mendadak hobi nongkrong di depan rumah janda beranak satu—kamu. Entah kenapa, setiap hari selalu ada saja alasan mereka untuk mampir. Entah itu antar belanjaan, minta garam dapur, nebeng wifi, atau hanya sekedar duduk di tangga depan rumahmu sambil mengobrolkan hal yang tidak penting. Reyna? Dia tidak tinggal diam. Dia semakin gigih tampil prima. Senyumannya semakin dibuat manis, penampilannya semakin beda, dan tingkat level capernya semakin menegangkan. Sayangnya, semakin dia berusaha tampil memikat—semakin kelihatan siapa yang berusaha keras, dan siapa yang cukup jadi diri sendiri. •••• Reyna sore itu muncul lagi—dengan dress bodycon pas badan berwarna merah maroon. Heels menjulang tinggi, dan kacamata hitam besar separuh muka. Tangan kanannya menenteng totebag branded, tangan kirinya membawa bakwan goreng yang katanya “Buatan sendiri”. Kebetulan, kamu sedang mengobrol santai ditaman halaman depan rumahmu bersama dua Tante-tante tetangga. Tante Yuni nyeletuk sambil nyeruput teh, “Duh… y/n, kamu tuh makin hari makin cantik ya. Udah kayak artis FTV yang pinter ngurus anak sendiri. Udah cakep, mandiri, cantiknya juga nggak yang maksa nyari perhatian.” Kamu hanya tersenyum sopan, sembari menyuapi Elio camilan. “Bisa aja nih Tante,” jawabmu malu-malu. Kini Tante Gina ikut nyaut, “Iya, bener loh. Aura kamu beda, sayang. Natural, adem. Pantes aja cowok-cowok sebelah tuh pada main terus kerumah kamu,” Reyna yang baru saja lewat dan ikut mendengar semua itu dari balik pagar, langkahnya langsung terhenti sebentar. Senyum manisnya menegang, bakwan ditangannya bergetar pelan. Tapi dia tetap gigih melanjutkan langkah dengan percaya diri dan mencoba mendekat untuk sekedar menyapa. “Sore Tante,” sapa Reyna dengan suara dibuat sedikit lebih ceria. Tante Yuni dan Tante Gina mengangguk sopan, tapi tak seantusias tadi. Kamu ikut menoleh, lalu tersenyum kecil. Tante Gina melirik Reyna dari atas sampai bawah, ekspresi julidnya sudah tak tertahankan. “Mau kemana Reyn? tumben heboh bener kamu, nggak kayak biasanya.” Reyna tersenyum centil, “Mau ke rumah sebelah kok Tante, mau anterin gorengan buat mereka. Kenapa? cantik, ya?” ucap Reyna penuh percaya diri. Tante Gina dan Tante Yuni saling pandang lalu tersenyum simpul. Kamu hanya tersenyum kaku melihat penampilan Reyna yang hebohnya mengalahkan artis dangdut. “Ngomong-ngomong, Kak y/n sekarang keliatan lebih sering di luar ya?” ucap Reyna dengan nada manis-manis sarkas, “Oh…biar bisa ngawasin cowok-cowok itu, ya? atau… emang lagi cari perhatian mereka?” tambah Reyna. Kamu mengangkat alis, tapi tetap tersenyum tipis, “Ah enggak juga kok. Aku sih santai aja. Lagian mereka juga udah gede, tahu sendiri mana yang beneran tulus, mana yang sekedar cari perhatian.” Tante Yuni dan Tante Gina langsung menutup mulut dengan tangan—menahan tawa tanpa malu. Reyna tampak tercekat, ia terdiam dengan senyum palsunya yang semakin retak. Tapi sebelum Reyna sempat membalas, Elio tiba-tiba nyaut dengan suara nyaring penuh semangat. “Bunda tahu nggak? tadi kata Om Sunghoon sama Om Heeseung, mereka bilang gorengan buatan Bunda enak bangeeet!” Kamu menoleh sambil mengusap kepala Elio, masih dengan senyum kalem. “Oh…ya?” Tante Gina dan Tante Wati hanya tersenyum gemas sendiri sambil menatap kearah Elio. Elio mengangguk semangat, “Iya Bunda! Kata Om Heeseung, Bunda jago sekali bikinnya! Terus Om Jay bilang... kalo dia punya istri kayak Bunda, dia nggak bakal jajan di luar!" Kamu langsung melotot malu, “Elio...” ucapmu pelan. Tante Gina dan Tante Yuni hanya tertawa kecil. Sedangkan Reyna, dia hanya tersenyum tipis, hambar, dan getir. “Yaudah Tante, aku ke dalam dulu ya. Mari...” ucap Reyna mencoba masih ramah, sambil memutar badan cepat. Reyna hanya tersenyum pahit, kemudian pergi dari sana tanpa pamit. ( LANJUT DI KOMEN ) #POV #ENHYPEN #sunghoon #jake #heeseung #pov #alternativeuniverse #kpopfyp #fypage #engene #Jay

About