r.may_ :
aku secinta itu dg suamiku, tp aku tidak sepenting itu untuk suamiku. setiap hari aku bertanya-tanya kurangku apa? nangis2 takut kehilangan, semuanya aku ungkapkan dg berbagai ekspresi dan cara agar dia tidak lupa skg dia seorang suami perannya pun sangat aku butuhkan. nangis2 karna selalu berharap dia benar2 rumah untukku tp rasanya tidak mungkin, baginya aku cuma najis, egois, pemarah tanpa pernah berpikir kenapa aku begitu, hal yg aku bicarakan itu cuma angin lalu 😭 dia baik, tp lebih baik sbg anak dan saudara. dia bukan suami tapi anak, dia bukan imam tapi makmum laki-laki, dia bukan kerabat tp saudara, janji dihadapan Tuhannya itu hanya sekedar janji. dulu aku kira setelah jadi suami istri, aku mengejar ridho nya dia mengejar ikhlasku. tp ternyata dia mengejar baktinya dan tanggungjawabnya sbg anak dan saudara laki-laki.
skg aku cuma bisa diam Krn kalo bicara akan jadi Boomerang tanpa kesadaran, aku sendirian, kesepian... aku cuma bisa mendoakan suamiku sehat, segalanya dimudahkan, jangan buat suamiku susah Tuhan.
sekalipun kemungkinan kecil, tp aku masih berharap dia menjadi suamiku seutuhnya, terkesan egois tp berpikir dan mengutamakan rumah tangganya sendiri. Tuhan, kembalikan anakku, aku gabisa sendiri, sepi, terbuang, peranku tidak dianggap apalagi dihargai. aku sudah membuang sikap sifat manjaku, ketergantungan kpd orangtuaku. aku siap sepenuhnya menjadi ibu 😭🤲
2025-09-05 03:37:27