@raegan.pollard: yay 4 fall 😍 #fyp #trend #fashion #inspo

rae 🪽
rae 🪽
Open In TikTok:
Region: US
Tuesday 02 September 2025 16:14:11 GMT
362
12
0
0

Music

Download

Comments

There are no more comments for this video.
To see more videos from user @raegan.pollard, please go to the Tikwm homepage.

Other Videos

LAMONGAN – Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) yang dicanangkan Pemerintah kembali menjadi sorotan. Pasalnya, komposisi makanan yang dibagikan kepada siswa-siswi sekolah di Kecamatan Tikung Kabupaten Lamongan Jawa Timur dinilai tidak layak dan jauh dari standar gizi yang ideal bagi anak-anak usia sekolah. Kritik keras datang dari Ketua LSM Cakrawala Keadilan, Hilal Ahmar, yang menyayangkan program yang dirasa baik ini namun praktek dilapangan tidak sesuai dengan yang diharapkan perihal perbaikan gizi anak Indonesia. Hilal juga meminta agar seluruh mitra dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) tidak hanya fokus pada nilai kontrak per paket, tetapi juga tetap memperhatikan porsi, kualitas, dan kandungan gizi makanan yang diberikan kepada peserta didik. “Walaupun hanya Rp10 ribu per paket, porsinya jangan terlalu pelit. Anak-anak butuh makan yang bergizi dan cukup mengenyangkan agar bisa fokus belajar,” ujar Hilal kepada Beritasiber.com, Rabu (27/8/2025). Pernyataan itu merespons viralnya unggahan foto menu MBG di media sosial, yang memperlihatkan nasi putih, sebutir telur, tempe goreng, dan tiga potong kacang panjang. Banyak warganet menilai menu tersebut tidak memenuhi standar gizi seimbang, apalagi untuk anak usia sekolah yang membutuhkan asupan nutrisi lebih. Hilal, yang merupakan aktivis sosial asal wilayah Pantura Lamongan, menegaskan bahwa pihaknya akan mengawasi secara ketat pelaksanaan program MBG, khususnya di wilayah utara Lamongan. “Kalau besok kami temukan kejadian serupa di wilayah lain, kami tidak akan segan-segan melaporkannya ke instansi terkait. Ini soal masa depan anak-anak kita,” tegasnya. Sejumlah komentar publik di media sosial juga mengungkapkan kekhawatiran bahwa program MBG hanya sekadar formalitas, tanpa pengawasan yang ketat terhadap pelaksana di lapangan. Program MBG sendiri merupakan salah satu program unggulan residen Prabowo dalam upaya menekan angka stunting dan malnutrisi, serta meningkatkan konsentrasi belajar siswa di jenjang pendidikan dasar. Namun, jika pelaksanaan di lapangan tidak sesuai dengan harapan, maka program ini dikhawatirkan akan kehilangan esensi utamanya. “Program MBG ini sangat bagus, tapi harus diawasi secara berkala. Jangan sampai disalahgunakan oleh oknum penyedia makanan yang hanya mengejar untung,” tambah Hilal. Menurut ahli gizi, menu seimbang untuk anak usia sekolah idealnya mengandung karbohidrat, protein hewani, protein nabati, sayuran, dan buah. Dengan anggaran Rp10.000 per anak, penyedia makanan sebenarnya masih bisa mengolah menu sederhana namun bergizi jika dilakukan dengan manajemen bahan dan komitmen pelayanan yang baik. “Kejadian di Tikung menjadi alarm penting bahwa standar dan pengawasan teknis pelaksanaan program MBG harus diperketat. Jangan sampai program yang seharusnya menjadi solusi justru menjadi polemik baru yang merugikan siswa,” ungkapnya. Seperti diketahui, sebuah foto yang memperlihatkan menu Makanan Bergizi Gratis (MBG) sempat beredar di Media Sosial (Medsos). Unggahan tersebut menuai berbagai komentar karena komposisi yang kurang layak dan jauh dari nilai standar gizi yang diharapkan. Sementara lokasi dapur SPPG MBG nya diduga berada di Desa Bakalan Pule, Kecamatan Tikung, Kabupaten Lamongan. (Bs). Reporter: Achmad Bisri Sumber : beritasiber.com ============= 🔵 Instagram : beritapojoklamongan_official 🔵 Fanpage : Berita Pojok Lamongan 🔵 Tiktok : beritapojoklamongan 🔵 Facebook : Berita Pojok Lamongan(BPL) #kecamatantikung #viraltiktok #mbg  #beritapojoklamongan #bplnews
LAMONGAN – Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) yang dicanangkan Pemerintah kembali menjadi sorotan. Pasalnya, komposisi makanan yang dibagikan kepada siswa-siswi sekolah di Kecamatan Tikung Kabupaten Lamongan Jawa Timur dinilai tidak layak dan jauh dari standar gizi yang ideal bagi anak-anak usia sekolah. Kritik keras datang dari Ketua LSM Cakrawala Keadilan, Hilal Ahmar, yang menyayangkan program yang dirasa baik ini namun praktek dilapangan tidak sesuai dengan yang diharapkan perihal perbaikan gizi anak Indonesia. Hilal juga meminta agar seluruh mitra dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) tidak hanya fokus pada nilai kontrak per paket, tetapi juga tetap memperhatikan porsi, kualitas, dan kandungan gizi makanan yang diberikan kepada peserta didik. “Walaupun hanya Rp10 ribu per paket, porsinya jangan terlalu pelit. Anak-anak butuh makan yang bergizi dan cukup mengenyangkan agar bisa fokus belajar,” ujar Hilal kepada Beritasiber.com, Rabu (27/8/2025). Pernyataan itu merespons viralnya unggahan foto menu MBG di media sosial, yang memperlihatkan nasi putih, sebutir telur, tempe goreng, dan tiga potong kacang panjang. Banyak warganet menilai menu tersebut tidak memenuhi standar gizi seimbang, apalagi untuk anak usia sekolah yang membutuhkan asupan nutrisi lebih. Hilal, yang merupakan aktivis sosial asal wilayah Pantura Lamongan, menegaskan bahwa pihaknya akan mengawasi secara ketat pelaksanaan program MBG, khususnya di wilayah utara Lamongan. “Kalau besok kami temukan kejadian serupa di wilayah lain, kami tidak akan segan-segan melaporkannya ke instansi terkait. Ini soal masa depan anak-anak kita,” tegasnya. Sejumlah komentar publik di media sosial juga mengungkapkan kekhawatiran bahwa program MBG hanya sekadar formalitas, tanpa pengawasan yang ketat terhadap pelaksana di lapangan. Program MBG sendiri merupakan salah satu program unggulan residen Prabowo dalam upaya menekan angka stunting dan malnutrisi, serta meningkatkan konsentrasi belajar siswa di jenjang pendidikan dasar. Namun, jika pelaksanaan di lapangan tidak sesuai dengan harapan, maka program ini dikhawatirkan akan kehilangan esensi utamanya. “Program MBG ini sangat bagus, tapi harus diawasi secara berkala. Jangan sampai disalahgunakan oleh oknum penyedia makanan yang hanya mengejar untung,” tambah Hilal. Menurut ahli gizi, menu seimbang untuk anak usia sekolah idealnya mengandung karbohidrat, protein hewani, protein nabati, sayuran, dan buah. Dengan anggaran Rp10.000 per anak, penyedia makanan sebenarnya masih bisa mengolah menu sederhana namun bergizi jika dilakukan dengan manajemen bahan dan komitmen pelayanan yang baik. “Kejadian di Tikung menjadi alarm penting bahwa standar dan pengawasan teknis pelaksanaan program MBG harus diperketat. Jangan sampai program yang seharusnya menjadi solusi justru menjadi polemik baru yang merugikan siswa,” ungkapnya. Seperti diketahui, sebuah foto yang memperlihatkan menu Makanan Bergizi Gratis (MBG) sempat beredar di Media Sosial (Medsos). Unggahan tersebut menuai berbagai komentar karena komposisi yang kurang layak dan jauh dari nilai standar gizi yang diharapkan. Sementara lokasi dapur SPPG MBG nya diduga berada di Desa Bakalan Pule, Kecamatan Tikung, Kabupaten Lamongan. (Bs). Reporter: Achmad Bisri Sumber : beritasiber.com ============= 🔵 Instagram : beritapojoklamongan_official 🔵 Fanpage : Berita Pojok Lamongan 🔵 Tiktok : beritapojoklamongan 🔵 Facebook : Berita Pojok Lamongan(BPL) #kecamatantikung #viraltiktok #mbg #beritapojoklamongan #bplnews

About