@r0bby._33: No estoy listo para dejarte ir :( #leomessi #argentina #fyp #viral #parati

robby
robby
Open In TikTok:
Region: MX
Friday 05 September 2025 06:02:46 GMT
143560
32072
55
3358

Music

Download

Comments

viegodemarcos
viego Alva :
Yo corrijo: Siempre supiste lo que tenías… pero pensabas que no lo ibas a perder 😭
2025-09-05 21:48:38
261
ajeshh_16
Jeshuaa :
Bro, puedes hacer uno de Neymar ❤️
2025-09-06 01:48:13
0
tiziano_carp912
Tiziano_Carp🤍❤️🤍 :
tranquilos, pronto vamos a tener a 3 messi, thiago messi, mateo messi y ciro🥺 (aunque ninguno va a ser como lo fue el)
2025-09-06 02:46:11
6
alexisarckeman3
Alexis jeager :
Weyyyy soy fan de cristiano pero maduremos a lo bicholovers nos dolerá el retiro de Messi y a los messilovers les dolerá el retiro de Cristiano 🥺🥺
2025-09-06 18:59:42
5
samuelardil14
samuels_ :
daría tdo para q no se retire 😖😖
2025-09-05 07:46:41
105
davidandresherrer0
David Herrera :
No estoy listo, jamás pude ver a Messi en vivo 🥺
2025-09-05 23:32:09
42
ale_gap
𝘼. :
"Mamá, ¿qué tan bueno era Messi jugando al fútbol?"
2025-09-06 16:29:43
7
manueltorres393
Manuel Torres :
no hay palabras no hay fútbol leo eres increíble pero el fútbol donde quiera que estes es real
2025-09-05 16:17:47
35
karlagimena11
karlajimenez11 :
algún día le diré a mis hijos , yo vi jugar a messi
2025-09-07 19:54:03
2
xaxelhrndzx
Axel :
"cada día estoy más cerca de perderte "🥀
2025-09-05 19:17:25
3
am_jockaxs
am_jockaxs :
Messi claro que si 🥹
2025-09-06 04:00:43
3
ezeq382
️ :
Daría lo q sea para q no se retire 😞😞💔
2025-09-05 14:40:30
3
alejandro__0j
Alejandro caballo :
Nunca te acabes Leo
2025-09-07 19:06:42
1
leo_z2955
LEO :
cómo me tatuó esto?pero con Messi de fondo haciendo jugadas
2025-09-06 04:43:50
1
user4493536394136
Pedrito ❤️‍🩹 :
no es por ser fan de Messi pero lo hace ver tan fácil que me hago la pregunta en verdad es humano para que tenga esa frialdad lo comparo con los jugadores de mi selección me doy cuenta ke es de otro mundo
2025-09-06 04:32:38
0
mariabelen802
🦥 :
habla de mi ídolo Messi cierto? 🥺
2025-09-07 03:28:26
0
mateook.3232
𝑴𝒂𝒕𝒆𝒐 📿🗽 :
‘A ti siempre te valore y cada dia estoy más cerca de perderte’
2025-09-06 02:31:56
0
manu._.mrtnz
El número #1🤷🔥 :
"No valoras lo que tienes hasta que lo pierdes" A ti siempre te valore y cada día estoy más cerca de perderte...
2025-09-06 01:22:02
0
0_leo123
leonelperez :
ojalá fuera eterno , pero no lo es 🥺
2025-09-05 20:46:51
0
david_2006zzzzzz
xxxxx :
cada día falta menos ):
2025-09-05 20:41:36
0
yuremssj
Yurem𓆰𓆪 :
aún hablamos de fútbol?
2025-09-05 22:08:38
0
albert_jadiel
𖣂 :
Ya se nos fue…
2025-09-05 23:40:07
0
abnercrema10
Abner C💛 :
Estamos hablando de fútbol?
2025-09-05 22:19:19
0
psdkevin
kapin :
@carloss👻 lo valoramos mucho y se nos va poco a poco
2025-09-05 21:33:09
0
alexxx_mndz
alex :
@gaboxx
2025-09-06 19:10:20
1
To see more videos from user @r0bby._33, please go to the Tikwm homepage.

Other Videos

Dalam perspektif tasawuf, kerinduan pada Tuhan sering kali dimaknai sebagai bentuk keterpautan batin yang mendalam antara makhluk dan Sang Pencipta. Ibn Arabi, dalam Tarjuman al-Asywaq, menyampaikan bahwa hati manusia mampu menampung seluruh bentuk manifestasi Ilahi—baik yang hadir dalam simbol-simbol agama formal maupun dalam bentuk cinta yang tak terikat pada satu bentuk ibadah tertentu. Baginya, cinta adalah agama dan keimanan itu sendiri. Pernyataan ini menunjukkan bahwa kerinduan kepada Tuhan dapat melampaui batas-batas sektarian, menjelma menjadi pengalaman eksistensial yang universal. Penyair sufi lain, Hafidz asy-Syirazi, melukiskan kerinduan tersebut dengan cara yang berbeda namun serupa dalam kedalaman makna. Ia menggambarkan hidup tanpa Tuhan dan tanpa anggur-Nya sebagai kehidupan yang layu, terombang-ambing oleh derita, dan hampa makna. Melalui ungkapan-ungkapan puitisnya, Hafidz menegaskan bahwa kerinduan kepada Tuhan bukan sekadar keinginan untuk mendekat, tetapi juga bentuk ketergantungan eksistensial yang menyeluruh. Bahkan, dalam keterbatasan manusia yang hanya bisa menggenggam “angin”, kerinduan itu tetap menjadi poros utama keberadaan. Secara konseptual, kedua tokoh tersebut memperlihatkan bahwa kerinduan kepada Tuhan bukanlah bentuk kelemahan, tetapi justru cerminan dari pencarian manusia akan makna tertinggi dalam hidupnya. Baik dalam bentuk cinta seperti yang diuraikan Ibn Arabi, maupun dalam bentuk kegelisahan spiritual sebagaimana dalam puisi Hafidz. Dalam kerangka ini, rindu kepada Tuhan dapat dipahami sebagai bentuk ilham ilahiah yang menuntun manusia kembali kepada asalnya: Tuhan itu sendiri. Rujukan: — Arabi, Muhyiddin Ibnu. Diwan Tarjuman al-Asywaq. Beirut: Dar al-Ma‘arif, 2005. — Arabi, Muhyiddin Ibnu. Al-Durrah al-Baidha’. Tahqiq oleh Dr. M. Zainahum M. Azb. Kairo: Maktabah Madbuli, 1993. Sumber video: Masjid Jenderal Sudirman. “Ngaji Filsafat 425: Hafidz asy-Syirazi – Cinta Ilahiah.” Dr. Fahruddin Faiz, 30 Mei 2024. https://youtu.be/JdKmi1QcpSU?si=XMuH8wOWflLhZNTo Selamat malam. Salam hangat @rumiisme ☕ _____________________ #rumiisme #tasawuf #fahruddinfaiz #sufi #ngajifilsafat #filsafat #tasawwuf #fahrudinfaiz
Dalam perspektif tasawuf, kerinduan pada Tuhan sering kali dimaknai sebagai bentuk keterpautan batin yang mendalam antara makhluk dan Sang Pencipta. Ibn Arabi, dalam Tarjuman al-Asywaq, menyampaikan bahwa hati manusia mampu menampung seluruh bentuk manifestasi Ilahi—baik yang hadir dalam simbol-simbol agama formal maupun dalam bentuk cinta yang tak terikat pada satu bentuk ibadah tertentu. Baginya, cinta adalah agama dan keimanan itu sendiri. Pernyataan ini menunjukkan bahwa kerinduan kepada Tuhan dapat melampaui batas-batas sektarian, menjelma menjadi pengalaman eksistensial yang universal. Penyair sufi lain, Hafidz asy-Syirazi, melukiskan kerinduan tersebut dengan cara yang berbeda namun serupa dalam kedalaman makna. Ia menggambarkan hidup tanpa Tuhan dan tanpa anggur-Nya sebagai kehidupan yang layu, terombang-ambing oleh derita, dan hampa makna. Melalui ungkapan-ungkapan puitisnya, Hafidz menegaskan bahwa kerinduan kepada Tuhan bukan sekadar keinginan untuk mendekat, tetapi juga bentuk ketergantungan eksistensial yang menyeluruh. Bahkan, dalam keterbatasan manusia yang hanya bisa menggenggam “angin”, kerinduan itu tetap menjadi poros utama keberadaan. Secara konseptual, kedua tokoh tersebut memperlihatkan bahwa kerinduan kepada Tuhan bukanlah bentuk kelemahan, tetapi justru cerminan dari pencarian manusia akan makna tertinggi dalam hidupnya. Baik dalam bentuk cinta seperti yang diuraikan Ibn Arabi, maupun dalam bentuk kegelisahan spiritual sebagaimana dalam puisi Hafidz. Dalam kerangka ini, rindu kepada Tuhan dapat dipahami sebagai bentuk ilham ilahiah yang menuntun manusia kembali kepada asalnya: Tuhan itu sendiri. Rujukan: — Arabi, Muhyiddin Ibnu. Diwan Tarjuman al-Asywaq. Beirut: Dar al-Ma‘arif, 2005. — Arabi, Muhyiddin Ibnu. Al-Durrah al-Baidha’. Tahqiq oleh Dr. M. Zainahum M. Azb. Kairo: Maktabah Madbuli, 1993. Sumber video: Masjid Jenderal Sudirman. “Ngaji Filsafat 425: Hafidz asy-Syirazi – Cinta Ilahiah.” Dr. Fahruddin Faiz, 30 Mei 2024. https://youtu.be/JdKmi1QcpSU?si=XMuH8wOWflLhZNTo Selamat malam. Salam hangat @rumiisme ☕ _____________________ #rumiisme #tasawuf #fahruddinfaiz #sufi #ngajifilsafat #filsafat #tasawwuf #fahrudinfaiz

About