@arifin.thaha: 𝘒𝘪𝘴𝘢𝘩 𝘒𝘦𝘥𝘶𝘢𝘱𝘶𝘭𝘶𝘩 𝘚𝘢𝘵𝘶 𝗪𝗮𝗵𝘆𝘂 𝗣𝗲𝗿𝘁𝗮𝗺𝗮 Cucu-cucuku yang sholeh dan sholehah, kalian masih ingat kan kalau Muhammad sering menyendiri di Gua Hira? Malam itu, malam yang sangat istimewa, Muhammad sedang beribadah di dalam gua, seperti biasa. Suasana sangat sepi dan tenang. Hanya ada suara angin malam. Tiba-tiba, dari kegelapan, muncul sesosok makhluk yang sangat besar dan gagah. Wajahnya bersinar, dan suaranya menggelegar. Dia adalah Malaikat Jibril, utusan Allah. Muhammad sangat terkejut dan ketakutan. Keringat dingin bercucuran dari seluruh tubuhnya. Jantungnya berdebar sangat kencang. Ia tidak pernah melihat sesuatu yang begitu agung dan menakutkan sebelumnya. Malaikat Jibril mendekat, lalu memeluk Muhammad dengan erat, sangat erat, sampai Muhammad merasa sesak. Lalu, Malaikat Jibril berkata, "Iqra!" Muhammad yang ketakutan, menjawab, "Aku tidak bisa membaca!" Malaikat Jibril memeluknya lagi, lebih erat dari sebelumnya. "Iqra!" ulangnya. Muhammad kembali menjawab, "Aku tidak bisa membaca!" Untuk ketiga kalinya, Malaikat Jibril memeluk Muhammad, kali ini lebih erat lagi. Muhammad merasa tenaganya habis. Setelah dilepaskan, Malaikat Jibril berkata lagi, "Iqra!" Kali ini, Muhammad hanya bisa diam, pasrah. Dan Malaikat Jibril pun membacakan wahyu pertama: "Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Mulia, Yang mengajar (manusia) dengan pena. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya." (QS. Al-Alaq: 1-5) Setelah membacakan ayat-ayat itu, Malaikat Jibril menghilang. Muhammad ditinggalkan sendirian di dalam gua. Ia gemetar, ketakutan, bingung, dan bingung. Apa yang baru saja terjadi? Ia tidak tahu. Ia hanya merasa seperti ada beban yang sangat berat di pundaknya. Dengan tubuh gemetar, Muhammad berlari secepat mungkin menuruni gunung, kembali ke rumahnya. Ia sangat takut. Ia tidak peduli bebatuan tajam yang melukai kakinya. Yang ia inginkan hanyalah sampai di rumah dan mencari perlindungan. Setibanya di rumah, ia langsung memeluk istrinya, Khadijah. "Selimuti aku! Selimuti aku!" katanya dengan suara bergetar. Khadijah yang setia dan bijaksana, langsung menyelimuti Muhammad dan menenangkannya. Ia bertanya dengan lembut, "Ada apa, suamiku?" Muhammad menceritakan semua yang ia alami. Tentang Malaikat Jibril, tentang pelukan yang sangat erat, dan tentang wahyu yang ia terima. Khadijah mendengarkan dengan penuh perhatian. Setelah Muhammad tenang, Khadijah berkata dengan lembut dan penuh keyakinan, "Tenanglah, wahai Muhammad. Demi Allah, Dia tidak akan pernah menghinakanmu. Engkau adalah orang yang suka menyambung tali persaudaraan, jujur, mau berbagi, dan suka membantu orang yang kesulitan. Tuhan tidak akan meninggalkanmu." Cucuku yang shaleh shalehah. Kisah ini adalah awal dari sebuah perjalanan besar. Sebuah perjalanan di mana seorang laki-laki yang jujur dan baik hati, diangkat oleh Allah untuk menjadi pembawa pesan-Nya. ---oooOooo--- 𝗞𝗶𝘀𝗮𝗵 𝗥𝗮𝘀𝘂𝗹𝘂𝗹𝗹𝗮𝗵 dari Buku 𝗠𝗮𝗿𝘁𝗶𝗻 𝗟𝗶𝗻𝗴𝘀 & 𝗛𝗮𝗲𝗸𝗮𝗹. Mari bergabung menjadi bagian kami, menebar kebaikan, dengan menjadi Followers, like, share, koment pada konten FB kami. Terima kasih. Arifin Thaha. Sabtu, 6 September 2025 #Fyp #pengikut #jangkauanluas #KisahRasul #WahyuPertama
Arifin Thaha
Region: ID
Saturday 06 September 2025 12:01:49 GMT
Music
Download
Comments
There are no more comments for this video.
To see more videos from user @arifin.thaha, please go to the Tikwm
homepage.