@markmarketus: Sep.7th. This watch is tuff!!! #watchformen #tiktokmademebuyit #watch #tiktokshoplabordaysale #rushready2025

Mark Market
Mark Market
Open In TikTok:
Region: US
Sunday 07 September 2025 11:56:59 GMT
2005
4
0
1

Music

Download

Comments

There are no more comments for this video.
To see more videos from user @markmarketus, please go to the Tikwm homepage.

Other Videos

JAKARTA — Anggota Komisi XII DPR RI dari Fraksi Partai Golkar, Yulisman, menegaskan agar Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) swasta tidak semata-mata mengejar keuntungan dengan membatalkan pembelian base fuel Pertamina hanya karena kandungan etanol di dalamnya. Menurut Yulisman, Pertamina telah menjalankan komitmennya untuk menjaga ketahanan energi nasional sekaligus mendorong transisi menuju energi bersih. “SPBU swasta tidak boleh hanya berorientasi pada keuntungan jangka pendek, melainkan ikut menjaga stabilitas distribusi energi untuk masyarakat,” ujar Yulisman dalam keterangan tertulis, Jumat (3/10/2025). Ia menambahkan, kandungan 3,5 persen etanol pada base fuel Pertamina yang kini dipersoalkan pihak swasta merupakan bagian dari strategi transisi energi nasional. “Justru kualitas BBM Pertamina sudah memenuhi standar tinggi. Kebijakan pencampuran etanol ini adalah strategi transisi energi yang didorong Presiden Prabowo untuk menghadirkan BBM lebih ramah lingkungan,” tegasnya. SPBU Swasta Batal Beli Sebelumnya, dua pemain besar SPBU swasta, Vivo dan BP-AKR, batal membeli base fuel Pertamina meski sebelumnya telah ada kesepakatan pasokan. Wakil Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga, Achmad Muchtasyar, menjelaskan pembatalan itu terjadi lantaran adanya kandungan etanol. “Secara regulasi, etanol diperbolehkan sampai 20 persen. Pertamina hanya 3,5 persen. Tapi itu yang membuat SPBU swasta mundur,” ungkap Achmad dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi XII DPR, Rabu (1/10/2025). Perwakilan Vivo membenarkan keputusan tersebut, sementara Presiden Direktur BP-AKR, Vanda Laura, menyebut pihaknya belum bisa membeli karena alasan compliance dan spesifikasi. Adapun Shell Indonesia menyatakan masih melakukan kajian internal sebelum menentukan sikap. Penutup Polemik ini menyoroti tarik-menarik kepentingan antara bisnis SPBU swasta dan kebijakan energi pemerintah. Yulisman menegaskan, tanpa kolaborasi sehat antara Pertamina dan SPBU swasta, kepentingan masyarakat sebagai konsumen bisa terabaikan. #Pertamina #BBM #SPBU #Etanol #Golkar
JAKARTA — Anggota Komisi XII DPR RI dari Fraksi Partai Golkar, Yulisman, menegaskan agar Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) swasta tidak semata-mata mengejar keuntungan dengan membatalkan pembelian base fuel Pertamina hanya karena kandungan etanol di dalamnya. Menurut Yulisman, Pertamina telah menjalankan komitmennya untuk menjaga ketahanan energi nasional sekaligus mendorong transisi menuju energi bersih. “SPBU swasta tidak boleh hanya berorientasi pada keuntungan jangka pendek, melainkan ikut menjaga stabilitas distribusi energi untuk masyarakat,” ujar Yulisman dalam keterangan tertulis, Jumat (3/10/2025). Ia menambahkan, kandungan 3,5 persen etanol pada base fuel Pertamina yang kini dipersoalkan pihak swasta merupakan bagian dari strategi transisi energi nasional. “Justru kualitas BBM Pertamina sudah memenuhi standar tinggi. Kebijakan pencampuran etanol ini adalah strategi transisi energi yang didorong Presiden Prabowo untuk menghadirkan BBM lebih ramah lingkungan,” tegasnya. SPBU Swasta Batal Beli Sebelumnya, dua pemain besar SPBU swasta, Vivo dan BP-AKR, batal membeli base fuel Pertamina meski sebelumnya telah ada kesepakatan pasokan. Wakil Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga, Achmad Muchtasyar, menjelaskan pembatalan itu terjadi lantaran adanya kandungan etanol. “Secara regulasi, etanol diperbolehkan sampai 20 persen. Pertamina hanya 3,5 persen. Tapi itu yang membuat SPBU swasta mundur,” ungkap Achmad dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi XII DPR, Rabu (1/10/2025). Perwakilan Vivo membenarkan keputusan tersebut, sementara Presiden Direktur BP-AKR, Vanda Laura, menyebut pihaknya belum bisa membeli karena alasan compliance dan spesifikasi. Adapun Shell Indonesia menyatakan masih melakukan kajian internal sebelum menentukan sikap. Penutup Polemik ini menyoroti tarik-menarik kepentingan antara bisnis SPBU swasta dan kebijakan energi pemerintah. Yulisman menegaskan, tanpa kolaborasi sehat antara Pertamina dan SPBU swasta, kepentingan masyarakat sebagai konsumen bisa terabaikan. #Pertamina #BBM #SPBU #Etanol #Golkar

About