@akram.motors.layyah: Deleivered Fresh Kia Sportage to our honourable customer (Sardar Noman Khan Seehar)from Karor…💞 #akrammotors #delivery #alhamdulillah❤️ #kia#nameoftrust @Haroon motors/H.M @ZAHID MOTOR,S LAYYAH @Faisal_Motors_Layyah @Shahid Cars Layyah @New ittafaq Motors Layyah

Akram Motors Layyah
Akram Motors Layyah
Open In TikTok:
Region: PK
Tuesday 09 September 2025 04:10:28 GMT
1340
100
10
4

Music

Download

Comments

nazimqamar
nazimqamar :
don't buy this car. gear prob
2025-09-10 14:54:44
0
amiramir2089
Amir Amir :
ماشاءاللہ ماشاءاللہ ماشاءاللہ
2025-09-18 10:56:31
1
amiramir2089
Amir Amir :
🥰🥰🥰
2025-09-18 10:56:20
1
syed.hassnat.naqv
Syed Hassnat Naqvi :
❤️❤️❤
2025-09-11 13:57:59
0
syedhamzanaqvi
Prime Motors77 (layyah) :
👏👏♥️
2025-09-09 20:01:37
0
faheemashraffff
Faheem Ashraf :
❤️
2025-09-09 19:30:38
0
abubakarrajpoot770
👑شریف بچہ 😎 :
❤️❤️❤️
2025-09-09 19:27:25
0
rashidminhaskanju668
Rashid Minhas kanju 668 :
🥰🥰🥰
2025-09-09 16:17:14
0
faseh16
🕊️ :
😁😁😁
2025-09-09 15:28:23
0
To see more videos from user @akram.motors.layyah, please go to the Tikwm homepage.

Other Videos

Pemicu dan Akar Ketidakpuasan 1. Larangan Platform Media Sosial Pada 4 September 2025, pemerintah Nepal memblokir 26 platform media sosial populer—seperti Facebook, Instagram, WhatsApp, YouTube, dan X—dengan alasan regulasi dan kebutuhan pendaftaran . Langkah ini memicu kemarahan besar di kalangan Generasi Z, karena dianggap sebagai bentuk sensor terhadap kebebasan berekspresi dan pengekangan ruang digital mereka . 2. Gerakan #NepoKids dan Kesenjangan Sosial Isu utama yang menyulut protes bukan hanya larangan media sosial, melainkan juga kemarahan terhadap perilaku hidup mewah anak pejabat—disebut sebagai “Nepo Kids”. Banyak unggahan viral di TikTok dan Instagram memperlihatkan anak-anak elit politik yang menikmati liburan mahal, merek mewah, dan pendidikan di luar negeri, sementara generasi muda biasa menghadapi pengangguran dan ketidakpastian ekonomi . 3. Frustrasi Mendalam Generasi Muda Protes dipicu oleh akumulasi frustrasi terhadap korupsi, nepotisme, pengangguran tinggi (lebih dari 20%), dan manajemen publik yang buruk. Keluhan tersirat bahwa pajak rakyat tidak digunakan untuk kesejahteraan, melainkan untuk memperkaya elite politik . --- Perkembangan Aksi dan Dampaknya Pada 8–9 September 2025, ribuan pemuda Gen Z turun ke jalan, terutama di Kathmandu, dengan titik kumpul di Maitighar Mandala menuju Parlemen dan Gedung Pemerintahan . Aksi mereka menentang korupsi dan menuntut penghapusan larangan media sosial serta reformasi politik dasar. Aksi keras terjadi; pasukan keamanan menggunakan peluru tajam, karet, dan water cannon. Bentrokan mengakibatkan setidaknya 19 orang tewas dan ratusan luka-luka . Situasi memburuk hingga militer dikerahkan dan penerapan jam malam diberlakukan . --- Kemenangan Politik Awal Akhirnya, PM K.P. Sharma Oli mengundurkan diri, anggota kabinet lainnya juga mengikuti jejak serupa . Pemerintah mencabut larangan media sosial dan membentuk panel investigasi dalam 15 hari, serta mengumumkan kompensasi bagi korban dan perawatan medis gratis untuk yang terluka . Di tengah pergolakan politik, Walikota Kathmandu, Balendra Shah, seorang figur independen populer, muncul sebagai simbol kepemimpinan alternatif yang dianggap mewakili aspirasi Gen Z . #NepalGenZ #NepalProtest #NepoKids #JusticeForYouth
Pemicu dan Akar Ketidakpuasan 1. Larangan Platform Media Sosial Pada 4 September 2025, pemerintah Nepal memblokir 26 platform media sosial populer—seperti Facebook, Instagram, WhatsApp, YouTube, dan X—dengan alasan regulasi dan kebutuhan pendaftaran . Langkah ini memicu kemarahan besar di kalangan Generasi Z, karena dianggap sebagai bentuk sensor terhadap kebebasan berekspresi dan pengekangan ruang digital mereka . 2. Gerakan #NepoKids dan Kesenjangan Sosial Isu utama yang menyulut protes bukan hanya larangan media sosial, melainkan juga kemarahan terhadap perilaku hidup mewah anak pejabat—disebut sebagai “Nepo Kids”. Banyak unggahan viral di TikTok dan Instagram memperlihatkan anak-anak elit politik yang menikmati liburan mahal, merek mewah, dan pendidikan di luar negeri, sementara generasi muda biasa menghadapi pengangguran dan ketidakpastian ekonomi . 3. Frustrasi Mendalam Generasi Muda Protes dipicu oleh akumulasi frustrasi terhadap korupsi, nepotisme, pengangguran tinggi (lebih dari 20%), dan manajemen publik yang buruk. Keluhan tersirat bahwa pajak rakyat tidak digunakan untuk kesejahteraan, melainkan untuk memperkaya elite politik . --- Perkembangan Aksi dan Dampaknya Pada 8–9 September 2025, ribuan pemuda Gen Z turun ke jalan, terutama di Kathmandu, dengan titik kumpul di Maitighar Mandala menuju Parlemen dan Gedung Pemerintahan . Aksi mereka menentang korupsi dan menuntut penghapusan larangan media sosial serta reformasi politik dasar. Aksi keras terjadi; pasukan keamanan menggunakan peluru tajam, karet, dan water cannon. Bentrokan mengakibatkan setidaknya 19 orang tewas dan ratusan luka-luka . Situasi memburuk hingga militer dikerahkan dan penerapan jam malam diberlakukan . --- Kemenangan Politik Awal Akhirnya, PM K.P. Sharma Oli mengundurkan diri, anggota kabinet lainnya juga mengikuti jejak serupa . Pemerintah mencabut larangan media sosial dan membentuk panel investigasi dalam 15 hari, serta mengumumkan kompensasi bagi korban dan perawatan medis gratis untuk yang terluka . Di tengah pergolakan politik, Walikota Kathmandu, Balendra Shah, seorang figur independen populer, muncul sebagai simbol kepemimpinan alternatif yang dianggap mewakili aspirasi Gen Z . #NepalGenZ #NepalProtest #NepoKids #JusticeForYouth

About