@carlosholguinmusic: Livin’ my honky tonk dreams 🎤 📸: Wolf Jamie

Carlos Holguin

Open In TikTok:

Region: US

Wednesday 10 September 2025 13:00:00 GMT

270

5

0

0

Music

Download

No Watermark .mp4 (0MB) No Watermark(HD) .mp4 (0MB) Watermark .mp4 (0MB) Music .mp3

Comments

There are no more comments for this video.

To see more videos from user @carlosholguinmusic, please go to the Tikwm homepage.

Other Videos

Happiness after an ice storm #asmr #ice #relax #snow #foryou

Happiness after an ice storm #asmr #ice #relax #snow #foryou

CHAINSAW MAN (MOVIE REZE ARC SONG) #song #KENSHIYONEZU #IRISOUT #Anime #movie #Edit #capcut #new #2025 #soundtrack #ost #chainsawman #denji #chainsaw #reze #makima #power #aki #pochita #angeldevil #demon #animation #letras #lyrics #traduccion #español #japan #kanji #Translate #subespañol #fyp #viral #foryoupage #paratiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii #follow #trend #tiktok

CHAINSAW MAN (MOVIE REZE ARC SONG) #song #KENSHIYONEZU #IRISOUT #Anime #movie #Edit #capcut #new #2025 #soundtrack #ost #chainsawman #denji #chainsaw #reze #makima #power #aki #pochita #angeldevil #demon #animation #letras #lyrics #traduccion #español #japan #kanji #Translate #subespañol #fyp #viral #foryoupage #paratiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii #follow #trend #tiktok

#delikmodelscar #scalemodels #toyota #toyotamark2 #jzx100##mark2vertex #scalejdm #124scale #124jdm #scalemoddeling #mark2_jzx100 #тойотамарк2 #бнвговно##вазговно #toyotamark2jzx100 #aoshimamodels #aoshima

#delikmodelscar #scalemodels #toyota #toyotamark2 #jzx100##mark2vertex #scalejdm #124scale #124jdm #scalemoddeling #mark2_jzx100 #тойотамарк2 #бнвговно##вазговно #toyotamark2jzx100 #aoshimamodels #aoshima

RIP all of Clark’s flannels. I love Kon and I wish his punkness was explored more 😌 #superman #dc #clarkkent #connerkent #kon

RIP all of Clark’s flannels. I love Kon and I wish his punkness was explored more 😌 #superman #dc #clarkkent #connerkent #kon

Ini kisah seorang anak yang sejak kecil selalu jadi anak kesayangan keluarga. Apa yang ia minta, selalu dipenuhi. Saat lulus SMA, ia mendapat kesempatan kuliah di kota besar. Semua biaya kuliah, kos, bahkan uang jajan bulanan yang besar ditanggung orang tuanya. Namun, bukannya serius belajar, Dani lebih banyak menghabiskan waktu untuk nongkrong, main game online sampai pagi, atau jalan-jalan dengan teman-temannya. Kuliah sering ditinggalkan, tugas jarang dikumpulkan, dan ketika ujian datang, nilainya jeblok. IPK semester pertama langsung hancur. Orang tuanya mulai resah. Mereka menasihati, memarahi, bahkan mengurangi uang jajan. Tapi Dani bukannya berubah, malah ngambek. Ia berkata, “Kalian nggak ngerti aku. Aku cuma mau happy.” Ia bahkan sempat mogok tidak pulang ke rumah kos, tidur di tempat teman selama berminggu-minggu hanya karena dimarahi. Setahun kuliah, hasilnya nihil. Dani akhirnya pulang ke rumah. Sejak itu, hidupnya hanya di kamar. Bangun siang, main game, scroll media sosial, makan, lalu tidur lagi. Kalau diajak bicara soal masa depan, ia selalu bilang, “Ntar aja, masih banyak waktu.” Kalau ditekan lebih keras, ia mudah marah, banting pintu, bahkan diam berhari-hari. Kini, di usia 27 tahun, si anak yang udah dewasa ini tetap nggak kerja, nggak kuliah, dan nggak punya rencana jelas. Masih bergantung penuh pada orang tua. Ibunya bingung antara marah atau kasihan. Dia pernah dibawa konsultasi tapi nggak mau datang lagi karna dibilangin “Tubuhmu udah gede, tapi jiwamu masih anak kecil.” Inilah kasus nyata orang dewasa yang mengalami Peter Pan Syndrome. Istilah Peter Pan Syndrome ini berasal dari tokoh fiksi Peter Pan ciptaan J. M. Barrie. Berkisah soal anak lelaki di negeri Neverland yang menolak tumbuh dewasa dan hanya ingin hidup bebas penuh kesenangan. Dalam psikologi populer, istilah ini dipakai untuk melukiskan orang dewasa yang secara fisik sudah besar, tapi secara emosional masih kekanak-kanakan. Nggak bisa memikul tanggung jawab, takut komitmen, dan masih kenakan-kanakan sikapnya. So, menurutmu salah siapa anak yang seperti itu? #anthonydiomartin #hrexcellency #fyptiktokviral #parenting #peterpansyndrome

Ini kisah seorang anak yang sejak kecil selalu jadi anak kesayangan keluarga. Apa yang ia minta, selalu dipenuhi. Saat lulus SMA, ia mendapat kesempatan kuliah di kota besar. Semua biaya kuliah, kos, bahkan uang jajan bulanan yang besar ditanggung orang tuanya. Namun, bukannya serius belajar, Dani lebih banyak menghabiskan waktu untuk nongkrong, main game online sampai pagi, atau jalan-jalan dengan teman-temannya. Kuliah sering ditinggalkan, tugas jarang dikumpulkan, dan ketika ujian datang, nilainya jeblok. IPK semester pertama langsung hancur. Orang tuanya mulai resah. Mereka menasihati, memarahi, bahkan mengurangi uang jajan. Tapi Dani bukannya berubah, malah ngambek. Ia berkata, “Kalian nggak ngerti aku. Aku cuma mau happy.” Ia bahkan sempat mogok tidak pulang ke rumah kos, tidur di tempat teman selama berminggu-minggu hanya karena dimarahi. Setahun kuliah, hasilnya nihil. Dani akhirnya pulang ke rumah. Sejak itu, hidupnya hanya di kamar. Bangun siang, main game, scroll media sosial, makan, lalu tidur lagi. Kalau diajak bicara soal masa depan, ia selalu bilang, “Ntar aja, masih banyak waktu.” Kalau ditekan lebih keras, ia mudah marah, banting pintu, bahkan diam berhari-hari. Kini, di usia 27 tahun, si anak yang udah dewasa ini tetap nggak kerja, nggak kuliah, dan nggak punya rencana jelas. Masih bergantung penuh pada orang tua. Ibunya bingung antara marah atau kasihan. Dia pernah dibawa konsultasi tapi nggak mau datang lagi karna dibilangin “Tubuhmu udah gede, tapi jiwamu masih anak kecil.” Inilah kasus nyata orang dewasa yang mengalami Peter Pan Syndrome. Istilah Peter Pan Syndrome ini berasal dari tokoh fiksi Peter Pan ciptaan J. M. Barrie. Berkisah soal anak lelaki di negeri Neverland yang menolak tumbuh dewasa dan hanya ingin hidup bebas penuh kesenangan. Dalam psikologi populer, istilah ini dipakai untuk melukiskan orang dewasa yang secara fisik sudah besar, tapi secara emosional masih kekanak-kanakan. Nggak bisa memikul tanggung jawab, takut komitmen, dan masih kenakan-kanakan sikapnya. So, menurutmu salah siapa anak yang seperti itu? #anthonydiomartin #hrexcellency #fyptiktokviral #parenting #peterpansyndrome

About

Robot

Legal

Privacy Policy