@lvf44535:

bayito324324
bayito324324
Open In TikTok:
Region: MX
Thursday 11 September 2025 06:00:27 GMT
1290941
114536
504
56261

Music

Download

Comments

cesar.sovitico
Cesar Soviético :
2025-09-12 00:15:34
2846
edwinflores1331
T0ñ0_07 :
Cuando se dió cuenta que mataron a Donatello ayyyyyyyyyy🗣
2025-09-12 18:10:20
1586
arturo.strd.5
ARTURO_STRD :
Ya ni puedo distinguir la ia de la realidad
2025-09-12 01:28:48
1075
samuel.13520mesii
Simi ☑️ :
es IA o no ?
2025-09-13 15:05:02
8
armandourb1
KAI_ROBLOX♧ :
aaahhhhhhiii aaaaaaii jajajaja🐔 uh uh uh uh uh uh ajajaja 🔥🗣🗣
2025-09-12 14:38:56
327
alexisxd258
Alexis¥¢#$ :
2025-09-12 16:30:45
81
sergiogabrieltorrss
SERGIO_🎸_GTS :
Me salió en pleno 11 de septiembre
2025-09-12 00:29:23
3149
luissxmgt
luissxmgt :
2025-09-12 01:54:12
331
macho.prieto562
elmachoprieto :
2025-09-13 17:25:22
23
yahirramirez747
Yahir :
las torres gemelas?
2025-09-12 12:37:05
238
elcochiloco832
Ricky :
2025-09-13 12:29:09
6
miau5074
miau👍 :
es ia?🤨
2025-09-12 02:17:44
1
cr7g187
CR7G :
TA mejor el de si señor yo soy don pancho
2025-09-12 19:13:06
92
tci_uriel_oficial
𝐓𝐂𝐈𝐔𝐑𝐈𝐄𝐋𝐎𝐅𝐈𝐂𝐈𝐀𝐋 :
2025-09-12 02:21:54
55
yorch6ggf4jfg
Yorch @6 :
ayyyyyyyyyy🗣
2025-09-13 19:16:28
4
raul_16_6
R I :
2025-09-12 06:00:06
12
mkelmasperro
mkelmasperro :
ese grito empezó en 1968 y ternimo en el 2025 😂
2025-09-13 09:17:13
11
alonso__serna
Alonso :
2025-09-13 00:52:44
9
axel.roque.18
Axel Roque 18 :
yo nomás abro una cerveza
2025-09-11 20:48:06
346
rickyssx
❤️‍🔥 Rickis CPM🤠 :
2025-09-11 20:07:20
27
samuelhidalgo575
Samuel Hidalgo :
un día como hoy, por cierto
2025-09-11 22:31:10
107
cris_gz6
🏜️ ɢᴜᴛɪᴇ́ʀʀᴇᴢ⚡ :
2025-09-12 02:00:36
12
jose.espana81
Jose Espana :
ese pinche boss Angel es mas famoso que el famosisiomo de mi piks
2025-09-13 21:53:33
1
valgarcic
shano:v :
es IA
2025-09-12 22:28:12
0
__daniel__71
𖣘♡DANIEL♡亗 :
2025-09-12 23:08:00
13
To see more videos from user @lvf44535, please go to the Tikwm homepage.

Other Videos

Semakin banyak pengetahuan yang kita miliki, semakin sadar pula kita bahwa tidak semua pergaulan baik untuk kesehatan mental dan perkembangan cara berpikir. Di kehidupan sehari-hari, ini terlihat sederhana. Seseorang yang terbiasa membaca buku filsafat atau sains akan lebih cepat bosan jika berada di lingkungan yang hanya membicarakan gosip. Bukan karena merasa lebih pintar, melainkan karena kebutuhan mentalnya berbeda.  1. Wawasan Mengubah Cara Kita Menilai Orang Ketika wawasan kita terbatas, kita cenderung menilai orang hanya dari permukaan, seperti penampilan atau selera hiburan. Namun saat wawasan meluas, kriteria penilaian ikut berkembang. Kita mulai melihat bagaimana seseorang berpikir, bagaimana ia mengambil keputusan, dan bagaimana ia memaknai hidup. Contohnya, seseorang yang memahami psikologi komunikasi akan lebih peka pada cara orang lain berbicara, entah mereka menggunakan logika atau hanya emosi. Kita jadi lebih kritis dan berhati-hati dalam memilih siapa yang kita dengarkan. 2. Lingkungan yang Salah Bisa Menurunkan Standar Kita Wawasan luas membuat kita sadar bahwa lingkungan berpengaruh besar pada kualitas pikiran. Jika terlalu lama berada di lingkungan yang hanya membicarakan hal-hal dangkal, standar kita ikut turun tanpa disadari. Misalnya, seseorang yang awalnya senang berdiskusi ide bisa berubah menjadi apatis karena lingkungannya tidak memberi ruang untuk itu. Ia mulai menyesuaikan diri agar tidak dianggap aneh, sampai akhirnya kehilangan ketajaman berpikir yang dulu dimilikinya. Kesadaran ini mmbuat kita lebih berani mengambil jarak dari lingkungan yang tidak sehat. Bukan untuk menjauh secara sosial, tetapi untuk melindungi kualitas mental yang sedang kita bangun. 3. Wawasan Luas Menumbuhkan Rasa Ingin Tumbuh Terus-Menerus Orang dengan wawasan luas biasanya merasa tidak pernah selesai belajar. Mereka haus akan pengetahuan baru, diskusi yang menantang, dan pengalaman yang memperluas perspektif. Lingkungan yang statis atau anti-perubahan akan terasa membosankan. Misalnya, jika kita sedang mendalami topik filsafat moral, kita ingin berbincang dengan orang yang juga mau berpikir tentang benar dan salah secara mendalam, bukan hanya ikut-ikutan opini mayoritas. 4. Konflik Nilai Membuka Mata tentang Kualitas Lingkungan Ketika wawasan kita bertambah, kita lebih peka terhadap konflik nilai. Hal yang dulu dianggap wajar mungkin kini trasa tidak sesuai prinsip kita. Misalnya, kita mungkin dlu nyaman dengan lingkungn yang suka bercanda kasar, tetapi setelah memahami dampak psikologis kata-kata, kita jadi kurang nyaman dan memilih percakapan yang lebih sehat. 5. Seleksi Lingkungan Bukan Soal Sombong, Tapi Kesadaran Diri Banyak orang takut terlihat sombong saat memilih lingkungannya. Padahal, ini bukan tentang menilai orang lain lebih rendah, tetapi tentang melindungi pikiran dari pengaruh yang tidak diinginkan. Seseorang dengan wawasan luas tahu bahwa kualitas hidupnya sangat ditentukan oleh orang-orang yang ia temui setiap hari. Jika terus dikelilingi energi negatif, pikirannya akan ikut suram. Kesadaran ini membuat proses seleksi menjadi tindakan merawat diri, bukan memutus hubungan. Kita belajar menjaga jarak sehat tanpa hrus memutus tali silaturahmi sepenuhnya. 6. Lingkungan Tepat Mempercepat Pertumbuhan Intelektual Salah satu alasan orang dngan wawasan luas lebih selektif adalah karena mereka tahu lingkungan bisa menjadi akselerator. Berada di sekitar orang yang pintar berdiskusi akan membuat kita belajar lebih cepat daripada belajar sendirian. 7. Seleksi Lingkungan Membentuk Identitas Diri Pada akhirnya, lingkungan yang kita pilih akan memengaruhi siapa kita. Wawasan luas mmbuat kita sadar bahwa kita adalah hasil dari orang-orang yang paling sering kita temui. Jika ingin menjadi pribadi yang kritis, terbuka, dan bijak, kita perlu berada di antara orang-orang dengan kualitas tersebut. Identitas bukan hanya dibentuk oleh pilihan pribadi, tetapi juga oleh pantulan dari lingkungan sekitar. #bacapikiran #bukupsikologi #creatorsearchinsights
Semakin banyak pengetahuan yang kita miliki, semakin sadar pula kita bahwa tidak semua pergaulan baik untuk kesehatan mental dan perkembangan cara berpikir. Di kehidupan sehari-hari, ini terlihat sederhana. Seseorang yang terbiasa membaca buku filsafat atau sains akan lebih cepat bosan jika berada di lingkungan yang hanya membicarakan gosip. Bukan karena merasa lebih pintar, melainkan karena kebutuhan mentalnya berbeda. 1. Wawasan Mengubah Cara Kita Menilai Orang Ketika wawasan kita terbatas, kita cenderung menilai orang hanya dari permukaan, seperti penampilan atau selera hiburan. Namun saat wawasan meluas, kriteria penilaian ikut berkembang. Kita mulai melihat bagaimana seseorang berpikir, bagaimana ia mengambil keputusan, dan bagaimana ia memaknai hidup. Contohnya, seseorang yang memahami psikologi komunikasi akan lebih peka pada cara orang lain berbicara, entah mereka menggunakan logika atau hanya emosi. Kita jadi lebih kritis dan berhati-hati dalam memilih siapa yang kita dengarkan. 2. Lingkungan yang Salah Bisa Menurunkan Standar Kita Wawasan luas membuat kita sadar bahwa lingkungan berpengaruh besar pada kualitas pikiran. Jika terlalu lama berada di lingkungan yang hanya membicarakan hal-hal dangkal, standar kita ikut turun tanpa disadari. Misalnya, seseorang yang awalnya senang berdiskusi ide bisa berubah menjadi apatis karena lingkungannya tidak memberi ruang untuk itu. Ia mulai menyesuaikan diri agar tidak dianggap aneh, sampai akhirnya kehilangan ketajaman berpikir yang dulu dimilikinya. Kesadaran ini mmbuat kita lebih berani mengambil jarak dari lingkungan yang tidak sehat. Bukan untuk menjauh secara sosial, tetapi untuk melindungi kualitas mental yang sedang kita bangun. 3. Wawasan Luas Menumbuhkan Rasa Ingin Tumbuh Terus-Menerus Orang dengan wawasan luas biasanya merasa tidak pernah selesai belajar. Mereka haus akan pengetahuan baru, diskusi yang menantang, dan pengalaman yang memperluas perspektif. Lingkungan yang statis atau anti-perubahan akan terasa membosankan. Misalnya, jika kita sedang mendalami topik filsafat moral, kita ingin berbincang dengan orang yang juga mau berpikir tentang benar dan salah secara mendalam, bukan hanya ikut-ikutan opini mayoritas. 4. Konflik Nilai Membuka Mata tentang Kualitas Lingkungan Ketika wawasan kita bertambah, kita lebih peka terhadap konflik nilai. Hal yang dulu dianggap wajar mungkin kini trasa tidak sesuai prinsip kita. Misalnya, kita mungkin dlu nyaman dengan lingkungn yang suka bercanda kasar, tetapi setelah memahami dampak psikologis kata-kata, kita jadi kurang nyaman dan memilih percakapan yang lebih sehat. 5. Seleksi Lingkungan Bukan Soal Sombong, Tapi Kesadaran Diri Banyak orang takut terlihat sombong saat memilih lingkungannya. Padahal, ini bukan tentang menilai orang lain lebih rendah, tetapi tentang melindungi pikiran dari pengaruh yang tidak diinginkan. Seseorang dengan wawasan luas tahu bahwa kualitas hidupnya sangat ditentukan oleh orang-orang yang ia temui setiap hari. Jika terus dikelilingi energi negatif, pikirannya akan ikut suram. Kesadaran ini membuat proses seleksi menjadi tindakan merawat diri, bukan memutus hubungan. Kita belajar menjaga jarak sehat tanpa hrus memutus tali silaturahmi sepenuhnya. 6. Lingkungan Tepat Mempercepat Pertumbuhan Intelektual Salah satu alasan orang dngan wawasan luas lebih selektif adalah karena mereka tahu lingkungan bisa menjadi akselerator. Berada di sekitar orang yang pintar berdiskusi akan membuat kita belajar lebih cepat daripada belajar sendirian. 7. Seleksi Lingkungan Membentuk Identitas Diri Pada akhirnya, lingkungan yang kita pilih akan memengaruhi siapa kita. Wawasan luas mmbuat kita sadar bahwa kita adalah hasil dari orang-orang yang paling sering kita temui. Jika ingin menjadi pribadi yang kritis, terbuka, dan bijak, kita perlu berada di antara orang-orang dengan kualitas tersebut. Identitas bukan hanya dibentuk oleh pilihan pribadi, tetapi juga oleh pantulan dari lingkungan sekitar. #bacapikiran #bukupsikologi #creatorsearchinsights

About