@atlashomeyyds: ¡ALTO A LOS JUANETES! ✋😥 Elimina dolor, evita cirugías y SALVA TUS PIES. Nuestro corrector da alivio AL INSTANTE + alinea dedos. Camina cómoda con TODOS tus zapatos 👠✨ ¡Previene riesgos de amputación! #footcare #foottreatment #shoecare #footcomfort #bunioncorrector #pedicuretools #pedicurekit #footcareessential #bestnurseshoes #athomepedicure #pedicureathome #shoedesign #footcareessentials #JuanetesAdios #CuidadoDePies #PiesSinDolor #CorrectorDeJuanetes #SaludPodológica #PedicuraEnCasa #TikTokLoRecomienda #TikTokShopFinds #ProductoMilagro #BienestarPodológico #TikTokMadeMeBuyIt #MustHaveGadget #PainFreeLife #footwellness

atlasHOME
atlasHOME
Open In TikTok:
Region: US
Thursday 11 September 2025 07:41:15 GMT
10012
19
0
12

Music

Download

Comments

There are no more comments for this video.
To see more videos from user @atlashomeyyds, please go to the Tikwm homepage.

Other Videos

Sumur Ilegal Kembali Terbakar di Sarolangun, Mafia Minyak Makin Beringas Diduga Dibekingi Oknum Aparat Sarolangun – Praktik minyak ilegal di Jambi kembali memakan sorotan publik. Kamis (25/9/2025), kebakaran hebat melanda sumur minyak ilegal di perbatasan KM 51 dan KM 33, Desa Jati Baru , Kecamatan Mandiangin Timur, Kabupaten Sarolangun. Sumur yang disebut-sebut milik seorang pengusaha bernama Roy itu terbakar hebat hingga menimbulkan kepanikan warga sekitar. Hingga kini, belum ada laporan resmi mengenai korban jiwa. Informasi yang dihimpun dari pekerja setempat mengungkap fakta mencengangkan: banyak sumur ilegal di kawasan ini diduga dibiayai oleh oknum aparat Polres Sarolangun sendiri. Mereka bukan hanya diduga mengetahui aktivitas terlarang ini, tetapi juga disebut sebagai pemodal yang menikmati keuntungan dari minyak haram. Kondisi ini diperparah dengan kebijakan pemerintah pusat. “Angin segar” dari Menteri ESDM Bahlil disebut-sebut dimanfaatkan para mafia minyak untuk semakin agresif membuka sumur baru. Warga menduga data jumlah sumur yang diajukan ke Kementerian ESDM telah “di-up” sedemikian rupa demi memuluskan perizinan dan menciptakan sumur-sumur baru, meski tidak memenuhi standar K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja). Ironisnya, regulasi yang seharusnya mengendalikan kegiatan eksplorasi malah seolah menjadi celah bagi para pemain besar untuk melenggang. Kebakaran yang terus berulang menjadi bukti nyata lemahnya pengawasan. “Kalau begini terus, siapa yang mau bertanggung jawab? Harus ada nyawa melayang dulu baru pemerintah bergerak?” keluh seorang warga yang enggan disebut namanya. Aktivis lingkungan dan pemerhati migas mendesak Kementerian ESDM untuk mengkaji ulang aturan yang membuka peluang bagi mafia minyak. Tanpa langkah tegas, Sarolangun dan wilayah Jambi lainnya terancam menjadi “ladang maut” akibat bisnis minyak haram yang kebal hukum. Kini, pertanyaan besar menggantung: siapa yang sebenarnya mengendalikan permainan kotor ini—pemerintah, aparat, atau mafia minyak itu sendiri? Dan sampai kapan rakyat harus menjadi korban dari ketamakan segelintir orang? #fyppppppppppppppppppppppp #fypシ゚ #bahlillahadalia #polda @semua
Sumur Ilegal Kembali Terbakar di Sarolangun, Mafia Minyak Makin Beringas Diduga Dibekingi Oknum Aparat Sarolangun – Praktik minyak ilegal di Jambi kembali memakan sorotan publik. Kamis (25/9/2025), kebakaran hebat melanda sumur minyak ilegal di perbatasan KM 51 dan KM 33, Desa Jati Baru , Kecamatan Mandiangin Timur, Kabupaten Sarolangun. Sumur yang disebut-sebut milik seorang pengusaha bernama Roy itu terbakar hebat hingga menimbulkan kepanikan warga sekitar. Hingga kini, belum ada laporan resmi mengenai korban jiwa. Informasi yang dihimpun dari pekerja setempat mengungkap fakta mencengangkan: banyak sumur ilegal di kawasan ini diduga dibiayai oleh oknum aparat Polres Sarolangun sendiri. Mereka bukan hanya diduga mengetahui aktivitas terlarang ini, tetapi juga disebut sebagai pemodal yang menikmati keuntungan dari minyak haram. Kondisi ini diperparah dengan kebijakan pemerintah pusat. “Angin segar” dari Menteri ESDM Bahlil disebut-sebut dimanfaatkan para mafia minyak untuk semakin agresif membuka sumur baru. Warga menduga data jumlah sumur yang diajukan ke Kementerian ESDM telah “di-up” sedemikian rupa demi memuluskan perizinan dan menciptakan sumur-sumur baru, meski tidak memenuhi standar K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja). Ironisnya, regulasi yang seharusnya mengendalikan kegiatan eksplorasi malah seolah menjadi celah bagi para pemain besar untuk melenggang. Kebakaran yang terus berulang menjadi bukti nyata lemahnya pengawasan. “Kalau begini terus, siapa yang mau bertanggung jawab? Harus ada nyawa melayang dulu baru pemerintah bergerak?” keluh seorang warga yang enggan disebut namanya. Aktivis lingkungan dan pemerhati migas mendesak Kementerian ESDM untuk mengkaji ulang aturan yang membuka peluang bagi mafia minyak. Tanpa langkah tegas, Sarolangun dan wilayah Jambi lainnya terancam menjadi “ladang maut” akibat bisnis minyak haram yang kebal hukum. Kini, pertanyaan besar menggantung: siapa yang sebenarnya mengendalikan permainan kotor ini—pemerintah, aparat, atau mafia minyak itu sendiri? Dan sampai kapan rakyat harus menjadi korban dari ketamakan segelintir orang? #fyppppppppppppppppppppppp #fypシ゚ #bahlillahadalia #polda @semua

About