@yuvalderi_: Video vs photo

yuvalderi_
yuvalderi_
Open In TikTok:
Region: IL
Thursday 11 September 2025 13:56:53 GMT
164
1
0
0

Music

Download

Comments

There are no more comments for this video.
To see more videos from user @yuvalderi_, please go to the Tikwm homepage.

Other Videos

Pov: Gila Karena Janji Lo, Kayla” Hujan deras jatuh malam itu. Jalanan sepi, cuma suara air dan kilat yang sesekali nyambar. Yoshi berdiri di tengah lapangan kampus, basah kuyup, tangannya gemetar. Kayla datang bersama Jihoon, payung di atas kepala mereka. Begitu ngeliat Yoshi, Kayla langsung berhenti. “Yoshi...” suaranya bergetar. Mata Yoshi merah, wajahnya pucat. Dia tertawa kecil, tapi suaranya pecah. “Lo dateng juga. Sama dia.” Jihoon maju setengah langkah. “Yoshi, kita bisa jelasin—” “Diam lo, Jihoon!” Yoshi teriak, nadanya penuh amarah. “Gue nggak butuh penjelasan dari lo. Gue cuma mau denger dari mulut dia.” Kayla menggenggam payung erat-erat, air matanya bercampur hujan. “Gue... gue minta maaf, Yosh.” Yoshi mendekat, basah kuyup, matanya tajam. “Maaf? Lo lupa janji lo? Lo bilang lo bakal selalu sama gue. Lo janji, Kay. Apa itu cuma kebohongan manis biar gue ketawa?” Kayla nangis makin keras. “Gue nggak bisa bohong sama hati gue... perasaan gue udah berubah. Gue milih Jihoon.” Yoshi langsung ngerem mendadak langkahnya. Kata-kata itu kayak petir yang nyambar kepalanya. Dia ketawa keras, ketawa yang kedengeran lebih mirip tangisan. “Berubah? Hahaha... gampang banget lo ngomong ‘berubah’, Kay. Gue udah gila mikirin lo setiap malam, belajar mati-matian biar lo bangga punya gue, nunjukin ke semua orang kalau lo alasan gue bisa jadi yang terbaik. Tapi ujung-ujungnya? Lo tinggalin gue buat cowok lain?!” Jihoon nahan Kayla di belakangnya. “Yoshi, cukup! Lo bikin dia takut!” Mata Yoshi melotot, suaranya pecah. “Takut?! Lo pikir gue peduli?! Gue udah nggak peduli apa-apa lagi, Jihoon! Hidup gue hancur karena lo!” Kayla menutup wajahnya sambil nangis. “Yoshi... gue nggak pernah mau nyakitin lo.” “Lo udah nyakitin gue, Kay!” Yoshi neken dadanya sendiri, kayak orang kesakitan. “Gue nggak bisa lagi bedain mana sakit di hati, mana sakit di kepala. Gue gila, Kay... lo bikin gue gila!” Dia jalan ke tengah lapangan, ngerentangin tangan, biarin hujan jatuh ke wajahnya. Suaranya serak, teriak ke langit. “APA LO SENENG LIAT GUE HANCUR KAY? APA LO SENENG LIAT GUE GILA GINI?!” Kayla histeris. “Yoshi, berhenti! Lo bukan kayak gini! Gue kenal lo, lo cowok kuat!” Yoshi balik badan, menatapnya dengan mata kosong. “Kuat? Gue cuma kuat karena ada lo. Sekarang lo pergi, gue nggak ada apa-apanya. Gue kosong. Gue cuma... orang gila.” Jihoon coba maju, tapi Yoshi nunjuk dia dengan tatapan penuh kebencian. “Lo menang, Jihoon. Lo dapet dia. Tapi inget, yang lo peluk itu cewek yang udah bikin orang lain gila setengah mati. Gue nggak tau lo bakal kuat atau nggak.” Kayla jatuh berlutut, terisak. “Gue salah, Yosh... gue minta maaf...” Yoshi mendekat, jongkok di depan Kayla.  Tangannya gemetar pas nyentuh pipinya, senyumnya getir. “Gue nggak bisa benci lo, Kay. Tapi mulai malam ini... lo bakal selalu inget wajah gue yang hancur ini setiap kali lo senyum sama dia.” Dia berdiri lagi, melangkah mundur ke tengah hujan. Matanya kosong, tawanya pahit. “Gue udah gila, Kay... dan lo penyebabnya.” Yoshi berbalik, jalan pelan meninggalkan mereka, tubuhnya goyah, suaranya masih menggema di tengah hujan deras. #yoshitreasure #jihoontreasure #fyp #foryou #vidioviral
Pov: Gila Karena Janji Lo, Kayla” Hujan deras jatuh malam itu. Jalanan sepi, cuma suara air dan kilat yang sesekali nyambar. Yoshi berdiri di tengah lapangan kampus, basah kuyup, tangannya gemetar. Kayla datang bersama Jihoon, payung di atas kepala mereka. Begitu ngeliat Yoshi, Kayla langsung berhenti. “Yoshi...” suaranya bergetar. Mata Yoshi merah, wajahnya pucat. Dia tertawa kecil, tapi suaranya pecah. “Lo dateng juga. Sama dia.” Jihoon maju setengah langkah. “Yoshi, kita bisa jelasin—” “Diam lo, Jihoon!” Yoshi teriak, nadanya penuh amarah. “Gue nggak butuh penjelasan dari lo. Gue cuma mau denger dari mulut dia.” Kayla menggenggam payung erat-erat, air matanya bercampur hujan. “Gue... gue minta maaf, Yosh.” Yoshi mendekat, basah kuyup, matanya tajam. “Maaf? Lo lupa janji lo? Lo bilang lo bakal selalu sama gue. Lo janji, Kay. Apa itu cuma kebohongan manis biar gue ketawa?” Kayla nangis makin keras. “Gue nggak bisa bohong sama hati gue... perasaan gue udah berubah. Gue milih Jihoon.” Yoshi langsung ngerem mendadak langkahnya. Kata-kata itu kayak petir yang nyambar kepalanya. Dia ketawa keras, ketawa yang kedengeran lebih mirip tangisan. “Berubah? Hahaha... gampang banget lo ngomong ‘berubah’, Kay. Gue udah gila mikirin lo setiap malam, belajar mati-matian biar lo bangga punya gue, nunjukin ke semua orang kalau lo alasan gue bisa jadi yang terbaik. Tapi ujung-ujungnya? Lo tinggalin gue buat cowok lain?!” Jihoon nahan Kayla di belakangnya. “Yoshi, cukup! Lo bikin dia takut!” Mata Yoshi melotot, suaranya pecah. “Takut?! Lo pikir gue peduli?! Gue udah nggak peduli apa-apa lagi, Jihoon! Hidup gue hancur karena lo!” Kayla menutup wajahnya sambil nangis. “Yoshi... gue nggak pernah mau nyakitin lo.” “Lo udah nyakitin gue, Kay!” Yoshi neken dadanya sendiri, kayak orang kesakitan. “Gue nggak bisa lagi bedain mana sakit di hati, mana sakit di kepala. Gue gila, Kay... lo bikin gue gila!” Dia jalan ke tengah lapangan, ngerentangin tangan, biarin hujan jatuh ke wajahnya. Suaranya serak, teriak ke langit. “APA LO SENENG LIAT GUE HANCUR KAY? APA LO SENENG LIAT GUE GILA GINI?!” Kayla histeris. “Yoshi, berhenti! Lo bukan kayak gini! Gue kenal lo, lo cowok kuat!” Yoshi balik badan, menatapnya dengan mata kosong. “Kuat? Gue cuma kuat karena ada lo. Sekarang lo pergi, gue nggak ada apa-apanya. Gue kosong. Gue cuma... orang gila.” Jihoon coba maju, tapi Yoshi nunjuk dia dengan tatapan penuh kebencian. “Lo menang, Jihoon. Lo dapet dia. Tapi inget, yang lo peluk itu cewek yang udah bikin orang lain gila setengah mati. Gue nggak tau lo bakal kuat atau nggak.” Kayla jatuh berlutut, terisak. “Gue salah, Yosh... gue minta maaf...” Yoshi mendekat, jongkok di depan Kayla. Tangannya gemetar pas nyentuh pipinya, senyumnya getir. “Gue nggak bisa benci lo, Kay. Tapi mulai malam ini... lo bakal selalu inget wajah gue yang hancur ini setiap kali lo senyum sama dia.” Dia berdiri lagi, melangkah mundur ke tengah hujan. Matanya kosong, tawanya pahit. “Gue udah gila, Kay... dan lo penyebabnya.” Yoshi berbalik, jalan pelan meninggalkan mereka, tubuhnya goyah, suaranya masih menggema di tengah hujan deras. #yoshitreasure #jihoontreasure #fyp #foryou #vidioviral

About