@quintilianoromua:

Quintiliano Romualdo santos 78
Quintiliano Romualdo santos 78
Open In TikTok:
Region: US
Friday 12 September 2025 19:18:12 GMT
10
5
0
0

Music

Download

Comments

There are no more comments for this video.
To see more videos from user @quintilianoromua, please go to the Tikwm homepage.

Other Videos

Ketika GenerasiZ Mengobarkan Revolusi di 3 Negara Asia Selatan.        Revolusi di 3 Negara Asia Selatan mengingatkan NkRI pada Gerakan Reformasi '98. 11 September 2025 4:24 pm       Para pengunjuk rasa membawa bendera nasional Nepal menaiki truk polisi di luar Istana Presiden di Kathmandu 9 September 2025, (foto istimewa)      Mantan Ketua Aliansi Jurnalis Indonesia (Aji), Lukas Luwarso mengatakan revolusi di Nepal, Bangladesh, dan Sri Lanka itu mengingatkan Indonesia pada Gerakan Reformasi 1998 yang menumbangkan rejim Soeharto.        Situasi pra & pasca revolusi hampir sama. Kemarahan pada perilaku elit, dan tuntutan perubahan sistem politik, sosial, hukum, digerakkan generasi muda saat itu GenX dan GenY.      “Kini Reformasi Indonesia kembali ke titik nadir, KKN a la Orba kembali merajalela. Rusuh 25–31 Augustus '25. Amuk rakyat, penjarahan, dan puing pembakaran belum padam,’’ katanya Kamis 11 September 2025,      Rakyat RI kini menunggu keseriusan pemerintah agar bijak memulihkan reformasi ke rel yang benar.      Kita juga menunggu kiprah GenZ Indonesia yang hampir pasti kehilangan “bonus demografi”, jika pemerintah. gagal mengelola dengan benar.     Bukan dapat bonus, GenZ Indonesia malah bisa kena “bencana demografi”.Hingga berkobarlah revolusi, akibat melawan kekuasaan korup sebagaimana di 3 negara Asia Selatan tadi.       Pertanyaan menarik kemudian ialah, siapa pemimpin gerakan massa rakyat yang membuat para elit 3 negara Asia Selatan bisa kabur kalang-kabut? Jawaban ringkasnya, tidak ada. Rakyat menyerbu istana tanpa kejelasan komando – tidak ada dalang, tiada pula penunggang.       GenZ menggerakkan Revolusi Nepal 8 September 2025. dipicu kemuakan pada korupsi, ketimpangan sosial, pembungkaman ekspresi. Pemblokiran 26 platform media sosial, pada 4 September termasuk Facebook, X-Twitter dan YouTube memicu kemarahan GenZ.      Demo di Kathmandu dan kota lain, yang menelan 25 nyawa dan 633 terluka, mengobarkan murka rakyat.      Ihwal identik terjadi di Sri Lanka Juli '22 & Bangladesh Agustus '24. Revolusi di 3 negara ini menandai GenZ berperan sentral dalam reformasi & demokratisasi.       Beda Nepal dengan SriLanka dan Bangladesh hanya pemicu perlawanan. Nepal akibat pemblokiran media sosial; Sri Lanka krisis ekonomi – larangan impor pupuk kimia; Bangladesh kontroversi kuota menjadi pegawai negeri.        Tapi kesamaannya ialah  magma merajalelanya KKN, manipulasi dan ketimpangan sosial. Situasi kontras derita rakyat miskin vs snobisme & hedonisme keluarga elit - politik yang pamer kekayaan, berjoget di media sosial. Magma itu meledak jadi lava pembakar dendam rakyat.     Pertanyaan menarik ialah, siapa pemimpin gerakan yang membuat para elit kabur? Jawaban ringkasnya, tidak ada.       Jika ada sejumlah nama yang bisa diidentifikasi menginspirasi rakyat turun ke jalan, ada beberapa tokoh  GenZ yang menyuarakan aspirasi rakyat. Krish Yadav (18 tahun), pegiat medsos yang aktif membuat konten diskusi sosial-politik dan pendidikan. Netra Chapagain (22), aktivis mahasiswa inisiator aksi di Maitighar, menuntut reformasi dan transparansi pemerintah. Balendra Shah (35), Wali Kota Kathmandu, mantan rapper populer, sering menyuarakan kritik melalui musik dan media sosial.      Untuk Bangladesh, nama Muhammad Nahid (27), ketua Students Against Discrimination (SAD), plus Umama Fatema dan Sarjis Alam. Mereka itu aktivis penggerak protes melawan diskriminasi sistem “kuota pegawai negeri” yang berkobar jadi perlawanan nasional.       Revolusi rakyat Sri Lanka, meski tanpa tokoh dominan, ada dua nama yang dinilai mewakili “energi politik generasi muda: Pathum Kerner, orator muda pegiat media sosial, dan Wasantha Mudalige, ketua Federasi Mahasiswa Antar Universitas Sri Lanka. Dua nama ini disebut sebagai figur muda cerdas, digital - savvy, dan berani. Inspirasi dalam Revolusi Sri Lanka 2022. #nepal #revolusi #perubahan #genz #genx @NEPAL. @NEPAL GEN Z Gang.. @Khatmandu Nepal @Nepal News @guru.gembul_fans
Ketika GenerasiZ Mengobarkan Revolusi di 3 Negara Asia Selatan. Revolusi di 3 Negara Asia Selatan mengingatkan NkRI pada Gerakan Reformasi '98. 11 September 2025 4:24 pm Para pengunjuk rasa membawa bendera nasional Nepal menaiki truk polisi di luar Istana Presiden di Kathmandu 9 September 2025, (foto istimewa) Mantan Ketua Aliansi Jurnalis Indonesia (Aji), Lukas Luwarso mengatakan revolusi di Nepal, Bangladesh, dan Sri Lanka itu mengingatkan Indonesia pada Gerakan Reformasi 1998 yang menumbangkan rejim Soeharto. Situasi pra & pasca revolusi hampir sama. Kemarahan pada perilaku elit, dan tuntutan perubahan sistem politik, sosial, hukum, digerakkan generasi muda saat itu GenX dan GenY. “Kini Reformasi Indonesia kembali ke titik nadir, KKN a la Orba kembali merajalela. Rusuh 25–31 Augustus '25. Amuk rakyat, penjarahan, dan puing pembakaran belum padam,’’ katanya Kamis 11 September 2025, Rakyat RI kini menunggu keseriusan pemerintah agar bijak memulihkan reformasi ke rel yang benar. Kita juga menunggu kiprah GenZ Indonesia yang hampir pasti kehilangan “bonus demografi”, jika pemerintah. gagal mengelola dengan benar. Bukan dapat bonus, GenZ Indonesia malah bisa kena “bencana demografi”.Hingga berkobarlah revolusi, akibat melawan kekuasaan korup sebagaimana di 3 negara Asia Selatan tadi. Pertanyaan menarik kemudian ialah, siapa pemimpin gerakan massa rakyat yang membuat para elit 3 negara Asia Selatan bisa kabur kalang-kabut? Jawaban ringkasnya, tidak ada. Rakyat menyerbu istana tanpa kejelasan komando – tidak ada dalang, tiada pula penunggang. GenZ menggerakkan Revolusi Nepal 8 September 2025. dipicu kemuakan pada korupsi, ketimpangan sosial, pembungkaman ekspresi. Pemblokiran 26 platform media sosial, pada 4 September termasuk Facebook, X-Twitter dan YouTube memicu kemarahan GenZ. Demo di Kathmandu dan kota lain, yang menelan 25 nyawa dan 633 terluka, mengobarkan murka rakyat. Ihwal identik terjadi di Sri Lanka Juli '22 & Bangladesh Agustus '24. Revolusi di 3 negara ini menandai GenZ berperan sentral dalam reformasi & demokratisasi. Beda Nepal dengan SriLanka dan Bangladesh hanya pemicu perlawanan. Nepal akibat pemblokiran media sosial; Sri Lanka krisis ekonomi – larangan impor pupuk kimia; Bangladesh kontroversi kuota menjadi pegawai negeri. Tapi kesamaannya ialah magma merajalelanya KKN, manipulasi dan ketimpangan sosial. Situasi kontras derita rakyat miskin vs snobisme & hedonisme keluarga elit - politik yang pamer kekayaan, berjoget di media sosial. Magma itu meledak jadi lava pembakar dendam rakyat. Pertanyaan menarik ialah, siapa pemimpin gerakan yang membuat para elit kabur? Jawaban ringkasnya, tidak ada. Jika ada sejumlah nama yang bisa diidentifikasi menginspirasi rakyat turun ke jalan, ada beberapa tokoh GenZ yang menyuarakan aspirasi rakyat. Krish Yadav (18 tahun), pegiat medsos yang aktif membuat konten diskusi sosial-politik dan pendidikan. Netra Chapagain (22), aktivis mahasiswa inisiator aksi di Maitighar, menuntut reformasi dan transparansi pemerintah. Balendra Shah (35), Wali Kota Kathmandu, mantan rapper populer, sering menyuarakan kritik melalui musik dan media sosial. Untuk Bangladesh, nama Muhammad Nahid (27), ketua Students Against Discrimination (SAD), plus Umama Fatema dan Sarjis Alam. Mereka itu aktivis penggerak protes melawan diskriminasi sistem “kuota pegawai negeri” yang berkobar jadi perlawanan nasional. Revolusi rakyat Sri Lanka, meski tanpa tokoh dominan, ada dua nama yang dinilai mewakili “energi politik generasi muda: Pathum Kerner, orator muda pegiat media sosial, dan Wasantha Mudalige, ketua Federasi Mahasiswa Antar Universitas Sri Lanka. Dua nama ini disebut sebagai figur muda cerdas, digital - savvy, dan berani. Inspirasi dalam Revolusi Sri Lanka 2022. #nepal #revolusi #perubahan #genz #genx @NEPAL. @NEPAL GEN Z Gang.. @Khatmandu Nepal @Nepal News @guru.gembul_fans

About