@proudcarti:

︎ ︎ ︎ ︎ ︎
︎ ︎ ︎ ︎ ︎
Open In TikTok:
Region: US
Sunday 14 September 2025 23:24:49 GMT
4789
1224
15
16

Music

Download

Comments

jadermnii
jade :
hey baddie what was ur hair color before u dyed it and what dye did use🥹🥹
2025-09-15 00:57:58
3
weenieplugs
xochy :
ur so adorable and gorgeous omygosh
2025-09-14 23:55:10
4
anomaly613
golden child :
Wait, this is your real account right? I see like eight of your accounts every day.
2025-09-15 01:27:05
0
dollynaa
￶ :
OMGGG PERIOD BADDIE
2025-09-14 23:26:44
0
sexyunicornboy
fartking :
Buenas noche 😍😋
2025-09-15 01:17:17
0
kaylasuser
️ :
rize
2025-09-15 01:35:52
0
uluckigirl
m🦭 :
need a brow tut
2025-09-14 23:55:26
0
angikeeff
angikeef :
Yes yes
2025-09-14 23:39:36
0
user6516191665085
user6516191665085 :
Cutie 😍
2025-09-14 23:32:18
0
bunnigirla
🐰 :
😻😻😻😻
2025-09-15 00:44:31
0
angikeeff
angikeef :
😍😍
2025-09-14 23:39:38
0
ㅤlightㅤ
Light :
you look like raven from teen titans
2025-09-15 00:42:30
0
eternallymai
mai :
this color eats
2025-09-15 00:30:40
0
To see more videos from user @proudcarti, please go to the Tikwm homepage.

Other Videos

#pov Hari itu kamu lagi tenggelam sama tumpukan berkas OSIS. Laptop di depanmu hampir panas, sticky notes bertebaran di meja. Fokusmu cuma satu: nyelesaiin laporan sebelum deadline.  Ya—Kamu adalah ketua OSIS di Daehan High School. Di sekolah, semua orang mengenalmu sebagai siswi teladan—rapi, disiplin, lurus, pokoknya textbook “ketua OSIS idaman guru”. Kamu cantik, tapi kamu nggak pernah neko-neko.  Masalahnya, sejak beberapa bulan terakhir, hidupmu jadi agak “berisik”.  Semua gara-gara Lee Heeseung, vokalis band sekolah paling populer. Heeseung ganteng, tinggi, punya suara bikin merinding, dan… terkenal playboy di mata orang.  Padahal, anehnya, nggak ada satupun yang pernah bener-bener lihat dia pacaran.  Dan entah kenapa—dari semua cewek di sekolah—yang dia incar justru kamu. ——— Saat kamu sedang fokus banget sama laptop, Tapi tiba-tiba pintu ruang OSIS kebuka, dan seseorang nyelip masuk dengan santainya. “Hei, ketua OSIS favorit gue lagi sibuk banget ya?” Kamu langsung angkat kepala, menatapnya dengan alis terangkat.  “Lo ngapain ke sini? Ini ruang OSIS, bukan basecamp band lo.” Dia naruh segelas kopi pas di depanmu. “Gue bawain Americano. Lo kan tiap pagi selalu pesen itu, bener nggak?” Kamu melotot. “Lo… ngintip pesenan gue?” Dia angkat bahu santai. “Observasi, beb. Kalau cowok serius ngejar, harus jeli sama detail kecil kayak gini.” Kamu mendesah, nutup laptop agak kencang. “Heeseung, lo tuh nggak capek apa ngejar gue terus?” Dia senyum tipis, tapi matanya jelas-jelas serius. “Capek sih. Tapi worth it. Lo tuh kayak ujian akhir semester. Susah, bikin gue stress, tapi kalau gue lulus, hidup gue bakal lebih bahagia.” Kamu pengen jaga image cuek, tapi malah ketawa kecil tanpa sadar. Dan detik itu juga, dia keliatan kayak baru menang jackpot. —— Sorenya pas pulang sekolah, kamu jalan ke gerbang dengan niat langsung cabut.  Tapi ternyata ada seseorang berdiri di sana, gitar di punggungnya, senyum nggak pernah absen dari wajahnya. “Seriusan lo nungguin gue? Dari jam berapa?” “Nggak lama kok, baru sejam.” Kamu langsung berhenti melangkah, mata melebar. “HEESEUNG! Gila aja sejam! Gue kan nggak nyuruh.” Dia nyelipin tangannya ke saku, santai banget. “Ya nggak ada yang nyuruh, hati gue aja yang ngeyel.” Dan bodohnya, entah kenapa dadamu jadi ikutan sesak—bukan karena kesel, tapi karena jantungmu kerja terlalu keras. —— Nggak lama lagi sekolah kalian akan mengadakan kemah rutin tiap akhir semester. Pas persiapan, kamu lagi ribet ngecek logistik. Kertas catatanmu penuh coretan. Tiba-tiba dia dateng lagi, kali ini bawa dus snack. “Ini buat nambah stok. Lo kan gampang lupa makan.” Kamu mendengus tanpa angkat kepala. “Lo tuh peserta, bukan panitia.” Dia nyender ke meja, nyengir sok manis. “Yaudah anggep aja gue panitia khusus, tapi cuma buat jagain lo.” Anak-anak OSIS langsung heboh. “WOY, kalau ditolak terus, kasih ke gue aja Heeseung-nya, gue terima kok!” teriak salah satu temenmu. Dia malah ketawa kecil, terus tunjuk kamu tanpa ragu. “Nggak bisa. Target gue cuma satu. Ketua OSIS kesayangan gue ini.” Dan kamu… cuma bisa cepat-cepat pura-pura fokus ke kertas logistik, padahal wajahmu udah panas, telingamu merah, tanganmu bergetar. ——— Hari keberangkatan kemah akhirnya tiba.  Semua siswa berbaris di lapangan, ribut cari temen duduk di bus.  Kamu tentu sibuk ngurusin daftar hadir, pastiin semua peserta lengkap.  Begitu kamu naik ke bus, kursi hampir penuh. Sisa cuma satu tempat kosong… dan jelas, itu ada di sebelah Heeseung. “Here we go again,” kamu gumam kecil, tapi keliatan banget malesnya.  Dan belum sempat kamu mundur, dia udah senyum lebar sambil tepuk kursi di sebelahnya. “Tempat VIP, cuma buat lo. Duduk sini.” Kamu menghela napas panjang, akhirnya duduk juga. Karena  nggak ada pilihan lain lagi. ((Lanjut di komen))->->-> #engene #enhypen #heeseung #leeheeseung
#pov Hari itu kamu lagi tenggelam sama tumpukan berkas OSIS. Laptop di depanmu hampir panas, sticky notes bertebaran di meja. Fokusmu cuma satu: nyelesaiin laporan sebelum deadline. Ya—Kamu adalah ketua OSIS di Daehan High School. Di sekolah, semua orang mengenalmu sebagai siswi teladan—rapi, disiplin, lurus, pokoknya textbook “ketua OSIS idaman guru”. Kamu cantik, tapi kamu nggak pernah neko-neko. Masalahnya, sejak beberapa bulan terakhir, hidupmu jadi agak “berisik”. Semua gara-gara Lee Heeseung, vokalis band sekolah paling populer. Heeseung ganteng, tinggi, punya suara bikin merinding, dan… terkenal playboy di mata orang. Padahal, anehnya, nggak ada satupun yang pernah bener-bener lihat dia pacaran. Dan entah kenapa—dari semua cewek di sekolah—yang dia incar justru kamu. ——— Saat kamu sedang fokus banget sama laptop, Tapi tiba-tiba pintu ruang OSIS kebuka, dan seseorang nyelip masuk dengan santainya. “Hei, ketua OSIS favorit gue lagi sibuk banget ya?” Kamu langsung angkat kepala, menatapnya dengan alis terangkat. “Lo ngapain ke sini? Ini ruang OSIS, bukan basecamp band lo.” Dia naruh segelas kopi pas di depanmu. “Gue bawain Americano. Lo kan tiap pagi selalu pesen itu, bener nggak?” Kamu melotot. “Lo… ngintip pesenan gue?” Dia angkat bahu santai. “Observasi, beb. Kalau cowok serius ngejar, harus jeli sama detail kecil kayak gini.” Kamu mendesah, nutup laptop agak kencang. “Heeseung, lo tuh nggak capek apa ngejar gue terus?” Dia senyum tipis, tapi matanya jelas-jelas serius. “Capek sih. Tapi worth it. Lo tuh kayak ujian akhir semester. Susah, bikin gue stress, tapi kalau gue lulus, hidup gue bakal lebih bahagia.” Kamu pengen jaga image cuek, tapi malah ketawa kecil tanpa sadar. Dan detik itu juga, dia keliatan kayak baru menang jackpot. —— Sorenya pas pulang sekolah, kamu jalan ke gerbang dengan niat langsung cabut. Tapi ternyata ada seseorang berdiri di sana, gitar di punggungnya, senyum nggak pernah absen dari wajahnya. “Seriusan lo nungguin gue? Dari jam berapa?” “Nggak lama kok, baru sejam.” Kamu langsung berhenti melangkah, mata melebar. “HEESEUNG! Gila aja sejam! Gue kan nggak nyuruh.” Dia nyelipin tangannya ke saku, santai banget. “Ya nggak ada yang nyuruh, hati gue aja yang ngeyel.” Dan bodohnya, entah kenapa dadamu jadi ikutan sesak—bukan karena kesel, tapi karena jantungmu kerja terlalu keras. —— Nggak lama lagi sekolah kalian akan mengadakan kemah rutin tiap akhir semester. Pas persiapan, kamu lagi ribet ngecek logistik. Kertas catatanmu penuh coretan. Tiba-tiba dia dateng lagi, kali ini bawa dus snack. “Ini buat nambah stok. Lo kan gampang lupa makan.” Kamu mendengus tanpa angkat kepala. “Lo tuh peserta, bukan panitia.” Dia nyender ke meja, nyengir sok manis. “Yaudah anggep aja gue panitia khusus, tapi cuma buat jagain lo.” Anak-anak OSIS langsung heboh. “WOY, kalau ditolak terus, kasih ke gue aja Heeseung-nya, gue terima kok!” teriak salah satu temenmu. Dia malah ketawa kecil, terus tunjuk kamu tanpa ragu. “Nggak bisa. Target gue cuma satu. Ketua OSIS kesayangan gue ini.” Dan kamu… cuma bisa cepat-cepat pura-pura fokus ke kertas logistik, padahal wajahmu udah panas, telingamu merah, tanganmu bergetar. ——— Hari keberangkatan kemah akhirnya tiba. Semua siswa berbaris di lapangan, ribut cari temen duduk di bus. Kamu tentu sibuk ngurusin daftar hadir, pastiin semua peserta lengkap. Begitu kamu naik ke bus, kursi hampir penuh. Sisa cuma satu tempat kosong… dan jelas, itu ada di sebelah Heeseung. “Here we go again,” kamu gumam kecil, tapi keliatan banget malesnya. Dan belum sempat kamu mundur, dia udah senyum lebar sambil tepuk kursi di sebelahnya. “Tempat VIP, cuma buat lo. Duduk sini.” Kamu menghela napas panjang, akhirnya duduk juga. Karena nggak ada pilihan lain lagi. ((Lanjut di komen))->->-> #engene #enhypen #heeseung #leeheeseung

About