Khalid bin Walid (592–642 M) adalah salah satu panglima militer terbesar dalam sejarah Islam dan dunia. Ia berasal dari suku Quraisy di Mekah, awalnya termasuk yang menentang Islam, tetapi setelah masuk Islam ia menjadi salah satu pendukung terkuat Nabi Muhammad ﷺ. • • • Khalid bin Walid termasuk salah satu jenderal terbaik sepanjang sejarah militer dunia. Beberapa alasan yang sering disebut: 1. Julukan "Saifullah" (Pedang Allah yang terhunus) Julukan ini diberikan langsung oleh Nabi Muhammad ﷺ setelah Khalid menunjukkan keberanian dan keahliannya dalam memimpin pasukan. Itu sudah menunjukkan reputasi tinggi dalam kepemimpinan perang. 2. Rekam Jejak Perang Disebut tidak pernah kalah dalam lebih dari 100 pertempuran besar maupun kecil. Menghadapi kekuatan besar seperti Kekaisaran Romawi Timur (Byzantium) dan Kekaisaran Persia Sassanid, dua kekuatan super pada zamannya, dan mampu menang dengan pasukan Muslim yang relatif kecil. 3. Kejeniusan Taktik Ahli dalam strategi manuver cepat (blitzkrieg versi kuno). Terkenal dengan "pincer movement" (serangan penjepit) seperti di Pertempuran Walaja (633 M) melawan Persia, yang dianggap salah satu taktik militer paling brilian di abad ke-7. Bisa mengubah kekalahan jadi kemenangan, contohnya saat Perang Mu’tah, di mana ia berhasil menyelamatkan pasukan Muslim dari kehancuran total melawan ribuan pasukan Romawi. 4. Kepemimpinan Disiplin, karismatik, dan dekat dengan prajuritnya. Tidak sombong meski selalu menang; saat wafat, ia justru menangis karena meninggal di ranjang, bukan di medan jihad. 5. Pengakuan Sejarawan Modern Banyak sejarawan Barat maupun Muslim menempatkan Khalid bin Walid sejajar dengan jenderal besar dunia seperti Alexander Agung, Julius Caesar, Hannibal Barca, dan Napoleon Bonaparte. 👉 Jadi, dalam konteks rekam jejak kemenangan, inovasi taktik, dan dampaknya terhadap sejarah, Khalid bin Walid memang layak disebut salah satu jenderal terbaik sepanjang sejarah manusia. #presetalightmotion🎟️ #arabian #khalidbinwalid - @ziyy.history