@.dimas0400: Part.2 e tambah asyik bolo🫡 #cakmet #cakmetkendang #kyageng #agengmusic #apsela

𝐃𝐈𝐌𝐀𝐒
𝐃𝐈𝐌𝐀𝐒
Open In TikTok:
Region: ID
Thursday 18 September 2025 11:50:09 GMT
295437
6584
102
347

Music

Download

Comments

aswatctam
aswatctam :
pemain kendang palapa mh kalah ama pemain kendang sera, pukulanya pas ngga konyol lgi, trs kalem. banyak pemain kendang lain ngikutin geberaganya.
2025-09-19 12:45:09
3
emboh_lapo
babah :
judul bos
2025-09-18 13:33:53
1
mynameisrepaaa
𝙨𝙥𝙡𝙡 :
nyeni bah
2025-09-19 12:13:16
8
dulurlanang1206
𓆩ȻȺꞨꝐɆꞦƻ𐏑𓆪 :
inpo ytb
2025-09-18 15:51:45
1
munawaroh1059
Munawaroh :
gue demen nih ama kendangnya enak di dengerinya👍
2025-09-23 12:44:57
2
sudarto054
Sudarto :
biasa aja kali
2025-09-30 13:45:38
0
rawedeng81
Rawedeng :
Rhoma irama : jangan koplokan lagu saya... dangdut Jatim ; bodo amat🤣
2025-09-19 11:44:03
1
molyadimol80
bang yadi :
manteb polll
2025-09-18 12:43:19
1
r.moh.alizulfikar
r.moh.alizulfikar :
MANTAP.... 👍👍👍👍👍
2025-09-23 13:54:09
0
syamsudin4191
syamsudin :
tetap semangat cak met semoga sehat selalu
2025-09-24 02:02:35
0
saifudyn
Saifudyn :
tak ada lawan😍👍
2025-09-20 08:04:15
1
mamaearyaa
Mamaearya :
luar biasa idola sehat selalu sukses selalu mas met 🙏🙏♥♥♥♥♥♥♥♥♥👍👍👍🔥🔥🇮🇩🇦🇪
2025-09-20 04:10:14
0
egy.cempaka
Egik :
wes muantep pool👍👍 idola ku dr dulu sampek skrng sehat slalu cak met dn sukses slalu..aamiin
2025-09-24 14:40:26
0
noriko_wahe28
noriko_wahe28 :
uasikk ayo pak Rudy kendang spek balap 💃 utiren basse ji
2025-09-18 12:32:46
1
najwaazzahra2727
Mas Badaii91 :
suhu'ne kendang e jawa timur 🔥
2025-09-29 16:04:46
0
sentoet27
sentoet 27.02.85 :
getne baen cak Met. sukses slalu kanggo Riko sekeluarga
2025-09-24 17:46:27
0
rizqiamallisdwip
oyi sam :
wasek❤❤
2025-09-18 17:55:46
1
pryap11
Moden sepanjang :
Gawe kunci ae isok dadi aransemen opomaneh lawasan ngeneh🔥🔥
2025-09-19 05:44:19
0
udin38449
udin :
asex bos 🥰🥰
2025-09-19 02:14:38
0
syam.aditya
syam Aditya :
kerennnn...👍👍👍👌👌👌💪💪💪😎😎🙏🙏
2025-09-20 03:11:23
0
barokah6487
Barokah :
Cak Met tambah tua tambah ganteng 😂
2025-09-22 13:25:41
0
indragonii
indragoni :
Senior emang beda🙏
2025-09-18 14:50:32
1
lacengah.madureh
⚡̶𝐌𝐚𝐬 𝐁𝐫𝐚𝐲 ♡ :
mantap cak met
2025-09-18 16:38:48
1
sejutaluka27
Sejuta_Luka :
bila datang rasa cinta hati hati dan waspada jaga pelihara serta kuasailah... aseekkk manehhhh🔥🔥
2025-09-18 16:43:55
1
wongkuli400
Wong Kuli :
mantap
2025-09-19 13:23:01
0
To see more videos from user @.dimas0400, please go to the Tikwm homepage.

Other Videos

Gerakan Pemuda Ka'bah Sebut, Vonis 11 Tahun Penjara Peringatan Keras  MAGELANG, --  Hasil Sidang  Putusan di Pengadilan Negeri  Mungkid. Vonis 11 tahun penjara yang dijatuhkan terhadap Amin Zaenuri alias Asmuni, pengasuh pondok pesantren di Tempuran, Magelang, menuai beragam tanggapan dari berbagai pihak.  Salah satunya datang dari tokoh masyarakat dan perwakilan Gerakan Pemuda Ka'bah (GPK) Aliansi Tepi Barat Pujiyanto alias Yanto Pethuk's yang selama ini aktif mengawal kasus kekerasan seksual di lingkungan pendidikan pesantren. “Bagi kami, vonis 11 Tahun adalah peringatan keras bagi para pengasuh pondok pesantren lainnya. Ini bukan sekadar angka, tapi simbol bahwa keadilan masih bisa ditegakkan di tengah dominasi kekuasaan yang kerap disalahgunakan,” ujar Yanto Pethuk's didepan Awak Media Selasa (29/7). Yanto selaku perwakilan GPK Aliansi Tepi Barat mengungkap, bahwa kasus seperti ini bukan yang pertama di Kabupaten Magelang.  Menurutnya, dalam beberapa tahun terakhir, sudah ada tiga kasus serupa yang mencoreng dunia pendidikan pesantren, termasuk di Magelang.
Gerakan Pemuda Ka'bah Sebut, Vonis 11 Tahun Penjara Peringatan Keras MAGELANG, -- Hasil Sidang Putusan di Pengadilan Negeri Mungkid. Vonis 11 tahun penjara yang dijatuhkan terhadap Amin Zaenuri alias Asmuni, pengasuh pondok pesantren di Tempuran, Magelang, menuai beragam tanggapan dari berbagai pihak. Salah satunya datang dari tokoh masyarakat dan perwakilan Gerakan Pemuda Ka'bah (GPK) Aliansi Tepi Barat Pujiyanto alias Yanto Pethuk's yang selama ini aktif mengawal kasus kekerasan seksual di lingkungan pendidikan pesantren. “Bagi kami, vonis 11 Tahun adalah peringatan keras bagi para pengasuh pondok pesantren lainnya. Ini bukan sekadar angka, tapi simbol bahwa keadilan masih bisa ditegakkan di tengah dominasi kekuasaan yang kerap disalahgunakan,” ujar Yanto Pethuk's didepan Awak Media Selasa (29/7). Yanto selaku perwakilan GPK Aliansi Tepi Barat mengungkap, bahwa kasus seperti ini bukan yang pertama di Kabupaten Magelang. Menurutnya, dalam beberapa tahun terakhir, sudah ada tiga kasus serupa yang mencoreng dunia pendidikan pesantren, termasuk di Magelang. " Dalam beberapa tahun terakhir, sudah ada tiga kasus serupa yang mencoreng dunia pendidikan pesantren " terang Yanto. “Orang tua menitipkan anak ke pesantren untuk dididik akhlaknya, bukan untuk dizalimi,” lanjutnya dengan nada gemas. Ia juga menyebut bahwa banyak pengasuh pesantren, yang oleh masyarakat dihormati layaknya "raja kecil", namun sayangnya justru menyalahgunakan kepercayaan dengan dalih agama dan kekuasaan moral. Lebih lanjut, GPK menyoroti minimnya regulasi dan pengawasan terhadap pesantren. Meski tercatat ada lebih dari 350 pondok pesantren di Kabupaten Magelang, masyarakat tidak mengetahui secara pasti mana yang memiliki legalitas resmi dari Kementerian Agama, dan mana yang tidak. “Kurangnya sosialisasi dari Kemenag membuat masyarakat tidak bisa membedakan pesantren legal dan ilegal. Ini jadi celah bagi oknum tak bertanggung jawab,” paparnya. “Kalau dibiarkan, ini bisa jadi bola api yang membakar generasi. Harus ada regulasi jelas yang dibentuk oleh eksekutif dan legislatif, demi keselamatan para santri " tandasnya. GPK juga mengapresiasi Pengadilan Negeri Mungkid dan Kapolres Magelang yang dinilai telah memberikan ruang bagi masyarakat untuk mengawal jalannya kasus ini. “Kami berterima kasih kepada PN Mungkid, terutama Ketua Pengadilan dan jajaran Kapolres. Saat banyak tokoh diam dan menutup mata, aparat hukum tetap membuka ruang keadilan bagi korban,” tambahnya. Namun demikian, mereka mengingatkan, bahwa vonis saja tidak cukup. Perlu perubahan sistemik dalam pengelolaan dan pengawasan pondok pesantren, agar tidak ada lagi kasus serupa yang menyayat nurani publik. Komandan GPK itu juga berharap kasus kali ini yang terakhir. " Semoga ini yang terakhir, jangan sampai ada lagi santri yang jadi korban kekuasaan yang dibungkus jubah agama " ujarnya. Dikesempatan yang sama, Kapolresta Magelang Kombes Pol Herbin Sianipar S.I.K.S.H. menghimbau agar dalam senantiasa mematuhi hukum dalam segala hal. "Kami dari kepolisian , khususnya kepada masyarakat untuk menjaga ketertiban dan mematuhi hukum jangan melanggar, seperti kali ini dalam prosesnya dapat berjalan aman dan lancar "ucap Kapolresta. Beliau juga mengucapkan," Terimakasih kepada semua personilnya yang sudah melaksanakan tugas dengan baik, berkat kerjasama antara masyarakat dan kepolisian, sidang putusan hari ini berjalan aman lancar dan kondusif" pungkasnya. (Ikh) #pengadilannegeri #salamanakrantau #pesantren #magelang #sidang #fyppppppppppppppppppppppp #gpk #gpktb #fyppppppppppppppppppppppp #salaman

About