@kanneerin.kadhali:

kanneerin kadhali 💔💔💔

Open In TikTok:

Region: KW

Friday 19 September 2025 07:07:57 GMT

68919

1661

6

828

Music

Download

No Watermark .mp4 (4.06MB) No Watermark(HD) .mp4 (4.06MB) Watermark .mp4 (0MB) Music .mp3

Comments

Vijay Antony :

good

2025-09-20 18:00:24

0

aruvi :

இதுதான் ஸ்ரீலங்கா சம்பல்🥺🥺🥺🥺

2025-09-30 16:34:24

0

Goldfish 1234 :

👌👌👌

2025-09-22 01:39:43

0

Mohandas John :

❤️❤️❤

2025-09-20 11:06:17

0

maryanthony2404 :

🥰🥰🥰

2025-09-20 02:02:18

0

Nainar :

🌷🌷🌷

2025-09-20 07:01:07

0

To see more videos from user @kanneerin.kadhali, please go to the Tikwm homepage.

Other Videos

Kalau argumen bapak hanya tuhan yg mencabut nyawa manusia Terus kenapa sambo mencabut nyawa anak buahnya pak? #bennykaharman #anggotadpr #kasussambo #hukumanmatisambo #vonismati

Kalau argumen bapak hanya tuhan yg mencabut nyawa manusia Terus kenapa sambo mencabut nyawa anak buahnya pak? #bennykaharman #anggotadpr #kasussambo #hukumanmatisambo #vonismati

250720 RIIZING LOUD in Hong Kong Get a guitar 🎸 #RIIZE #WONBIN #라이즈 #원빈 @RIIZE

250720 RIIZING LOUD in Hong Kong Get a guitar 🎸 #RIIZE #WONBIN #라이즈 #원빈 @RIIZE

¡Hasta la PRÓXIMA Septiembre! Gracias DIOS MÍO por estos 30 días que fueron BENDICIONES. Donde las caídas fueron aprendizaje en mi VIDA. Donde los triunfos fueron motivos de ALEGRÍA. Agradezco con HUMILDAD todo el AMOR que me diste. GRACIAS por no dejarme sola ante la oscuridad. Mi FE me hizo tan FUERTE. Que todo lo bueno permanecerá en mi CORAZÓN. GRACIAS POR TODO. ¡Adiós SEPTIEMBRE! #adiosseptiembre #buenosdias #capcut #capcutmotivacional #frases

¡Hasta la PRÓXIMA Septiembre! Gracias DIOS MÍO por estos 30 días que fueron BENDICIONES. Donde las caídas fueron aprendizaje en mi VIDA. Donde los triunfos fueron motivos de ALEGRÍA. Agradezco con HUMILDAD todo el AMOR que me diste. GRACIAS por no dejarme sola ante la oscuridad. Mi FE me hizo tan FUERTE. Que todo lo bueno permanecerá en mi CORAZÓN. GRACIAS POR TODO. ¡Adiós SEPTIEMBRE! #adiosseptiembre #buenosdias #capcut #capcutmotivacional #frases

Protest from people in military uniform was getting arrested inside a court house. #LIVEIncentiveProgram #LIVEStory #PaidPartnership #militarylife #culture

Protest from people in military uniform was getting arrested inside a court house. #LIVEIncentiveProgram #LIVEStory #PaidPartnership #militarylife #culture

Praperadilan Cianjur: Ketika “Dua Alat Bukti” Jadi Kunci, Bukan Keadilan Substantif : Putusan Pengadilan Negeri Cianjur yang menolak praperadilan Haji Dadan Ginanjar memunculkan pertanyaan penting: Apakah praperadilan kita hanya soal memenuhi syarat formal, atau juga memastikan keadilan substantif? Hakim menilai penetapan tersangka sah karena memenuhi minimal dua alat bukti sah dan prosedur formil. Namun, beberapa hal yang layak mendapat sorotan publik justru tidak menjadi fokus pengujian: SPDP & Putusan MKPutusan MK No. 130/PUU-XIII/2015 mewajibkan SPDP dikirim dalam 7 hari. Pemohon mengaku tidak menerimanya tepat waktu, tapi isu ini seakan hilang dari pembahasan inti. Audit Kerugian NegaraJika audit digunakan sebagai bukti awal, siapa yang berwenang melakukannya harus diuji. BPK memiliki kewenangan konstitusional, namun audit non-BPK diterima begitu saja tanpa verifikasi mendalam. Kualitas BuktiFotokopi bukti yang tidak disertai asli tetap diakui, padahal kualitas dan relevansi bukti sama pentingnya dengan kuantitasnya. Transparansi Gelar PerkaraGelar perkara internal tanpa kehadiran tersangka atau kuasa hukumnya berpotensi menggerus prinsip due process of law. Praperadilan seharusnya bukan sekadar “stempel” bahwa prosedur formil terpenuhi. Ia adalah pagar awal untuk mencegah proses hukum yang sejak awal berpotensi cacat. Putusan MK No. 21/PUU/2014 sudah memperluas perannya, tinggal bagaimana hakim memanfaatkannya untuk perlindungan hak warga negara. 📌 Langkah Lanjutan Merespons putusan ini, kuasa hukum H. Dadan Ginanjar, Deden Muharam Junaedi, menyatakan akan membawa persoalan ini ke Komisi Yudisial. Laporan ini bertujuan menguji integritas dan profesionalitas hakim, sekaligus mendorong evaluasi terhadap praktik praperadilan yang dinilai terlalu formil dan mengabaikan substansi perlindungan hak tersangka. Publik kini berhak bertanya: Apakah kita puas dengan praperadilan yang hanya mengukur formil, atau kita siap mendorongnya menjadi benteng sejati keadilan? #KomisiYudisial #LawVsPower #SorotanRBUC #PraPeradilanDG #CianjurLawyerClub

Praperadilan Cianjur: Ketika “Dua Alat Bukti” Jadi Kunci, Bukan Keadilan Substantif : Putusan Pengadilan Negeri Cianjur yang menolak praperadilan Haji Dadan Ginanjar memunculkan pertanyaan penting: Apakah praperadilan kita hanya soal memenuhi syarat formal, atau juga memastikan keadilan substantif? Hakim menilai penetapan tersangka sah karena memenuhi minimal dua alat bukti sah dan prosedur formil. Namun, beberapa hal yang layak mendapat sorotan publik justru tidak menjadi fokus pengujian: SPDP & Putusan MKPutusan MK No. 130/PUU-XIII/2015 mewajibkan SPDP dikirim dalam 7 hari. Pemohon mengaku tidak menerimanya tepat waktu, tapi isu ini seakan hilang dari pembahasan inti. Audit Kerugian NegaraJika audit digunakan sebagai bukti awal, siapa yang berwenang melakukannya harus diuji. BPK memiliki kewenangan konstitusional, namun audit non-BPK diterima begitu saja tanpa verifikasi mendalam. Kualitas BuktiFotokopi bukti yang tidak disertai asli tetap diakui, padahal kualitas dan relevansi bukti sama pentingnya dengan kuantitasnya. Transparansi Gelar PerkaraGelar perkara internal tanpa kehadiran tersangka atau kuasa hukumnya berpotensi menggerus prinsip due process of law. Praperadilan seharusnya bukan sekadar “stempel” bahwa prosedur formil terpenuhi. Ia adalah pagar awal untuk mencegah proses hukum yang sejak awal berpotensi cacat. Putusan MK No. 21/PUU/2014 sudah memperluas perannya, tinggal bagaimana hakim memanfaatkannya untuk perlindungan hak warga negara. 📌 Langkah Lanjutan Merespons putusan ini, kuasa hukum H. Dadan Ginanjar, Deden Muharam Junaedi, menyatakan akan membawa persoalan ini ke Komisi Yudisial. Laporan ini bertujuan menguji integritas dan profesionalitas hakim, sekaligus mendorong evaluasi terhadap praktik praperadilan yang dinilai terlalu formil dan mengabaikan substansi perlindungan hak tersangka. Publik kini berhak bertanya: Apakah kita puas dengan praperadilan yang hanya mengukur formil, atau kita siap mendorongnya menjadi benteng sejati keadilan? #KomisiYudisial #LawVsPower #SorotanRBUC #PraPeradilanDG #CianjurLawyerClub

About

Robot

Legal

Privacy Policy