@chienke8879: Top 9 loại lá cây cho chiến kê ăn cực kỳ tốt #suke #chienke #tiktokgachoivietnam❤️ #toiyeugachoi❤️❤️❤️ #gàchoivietnam🇻🇳

Chiến Kê
Chiến Kê
Open In TikTok:
Region: VN
Friday 19 September 2025 11:08:54 GMT
143769
3858
50
1029

Music

Download

Comments

h.thanh3562
TruongHoangAOV :
lá chanh giúp gà có mùi thơm 😂
2025-09-19 12:15:22
6
kietgagct
Tuấn Kiệt Thái :
Rau chai vs cỏ mực đâu
2025-09-19 15:20:25
2
taict999
Tài :
Lá xã thì thơm hả anh
2025-09-21 07:35:19
0
nam.siu.tg
Nam Siêu TG :
ok a
2025-09-27 23:48:26
1
hiephoang8250
Duy Hào :
nhà tôi lá nào cũng có chỉ có tía tô gì không
2025-09-20 14:03:50
0
dongthai29796
DongThai297 :
ok
2025-09-19 11:47:48
1
thchtip
QUÂN6A5 THCS NGUYỄN HỆU :
sin tên nhạc
2025-09-19 12:53:18
1
nhd2510
Nobita cầm cây 3🚀 :
lá cần xa thì sao ạ
2025-09-27 13:03:31
0
thiem_sgmuasam365
Nguyễn Thiêm :
hay
2025-09-21 13:42:15
0
phongthuan99
Thuận nhỏ :
Số 10 lá xả giúp gà thơm ngon hơn 😅
2025-09-22 03:28:11
0
g.chi.ph8
gà chọi phở :
hay giúp ae chưa biết nuôi gà thêm khỏe mạnh
2025-09-20 00:34:36
0
phanky14
Phan Kỷ533 :
Lá ổi ăn nhiều có bị táo bón ko ad
2025-09-22 04:34:51
0
nh.nguyn4752
Ảnh Nguyễn :
Xin cảm ơn
2025-09-23 08:57:41
0
houithigamefarm
Houithi Gamefram :
10 lá chanh
2025-09-19 18:25:27
0
theanh2330
Thế Anh :
Lá xã đâu
2025-09-20 05:00:38
0
vuonghuy1887
teacher á :
nấu kiểu j vậy mn?
2025-09-19 14:38:44
0
nghiamongmanh
MUỘI HỒNG :
Không thấy lá tranh
2025-09-19 15:22:55
0
trungladaapaaco
Thanh Trung :
Lá xà với củ nghệ kkkkk
2025-09-19 15:21:56
0
lam.thanh11
Lam Thanh :
OK
2025-09-19 14:46:48
0
hp1985_16
Lưu Cường :
Lá chanh😂
2025-09-21 08:06:00
0
bietnuakhong722
ah iu của Giang :
cho ăn luôn hay nấu nước
2025-09-20 07:43:13
0
mainguyen24039
mainguyen24039 :
lá cỏ mực bỏ
2025-09-19 15:19:10
1
rosanaoliveira160
Rosana Oliveira :
Trag gà uy tín nhất hiện nay DAGA 7 . NeT "
2025-09-28 10:11:11
0
To see more videos from user @chienke8879, please go to the Tikwm homepage.

Other Videos

ONESHOT || Ruang tamu itu sunyi. Hanya bunyi angin angin malam hari dari jendela. Y/N duduk di sofa dengan wajah datar, kedua tangannya terlipat di dada. Sudah terlalu banyak kata yang ia dengar dari Riki sebelumnya—janji-janji, alasan, pembelaan—semua terdengar sama dan akhirnya tak lagi berarti. Riki berdiri beberapa langkah di depannya, menatap Y/N dengan mata yang lelah. Ada banyak kalimat di kepalanya, tapi lidahnya kelu. Sampai akhirnya ia mengambil keputusan yang selama ini selalu ia hindari. Perlahan, ia menjatuhkan tubuhnya, berlutut di lantai dingin itu. Y/N terkejut, alisnya berkerut. “Riki, ngapain kamu kaya gini?” suaranya pelan tapi serat dengan emosi yang ditahan. Riki menghela napas, kedua tangannya terkulai di sisi lututnya. “Aku… nggak tau lagi harus gimana, Y/N. Aku udah kehabisan cara buat bikin kamu percaya sama aku. Aku sadar, selama ini aku terlalu sibuk membela diri. Padahal yang harus aku lakukan dari awal… cuma minta maaf.” Y/N memalingkan wajah, mencoba mengabaikan getaran dalam suaranya. Tapi Riki melanjutkan, suaranya bergetar meski ia berusaha tegar. “Aku salah. Aku yang bikin semua ini rusak. Dan aku nggak minta kamu langsung maafin aku. Aku cuma… mohon, kasih aku kesempatan buat perbaikinya. Sekali aja. Aku rela buang semua gengsi, semua kebanggaan yang pernah aku pegang, asal kamu  tau—aku nggak main-main sama perasaan ini.” Lutut Riki terasa sakit, tapi itu tidak sebanding dengan sakit yang ia lihat di mata Y/N. Ia tau, berlutut bukan sekadar posisi tubuh. Itu bahasa yang lebih jujur dari semua kata: ia rela merendahkan dirinya, menyerahkan egonya, demi satu hal—agar Y/N tau betapa tulus penyesalannya. Y/N diam. Tangannya mengepal di pangkuan, berusaha menahan air mata. Dalam hatinya, ia masih terluka, masih ragu. Tapi pemandangan Riki yang berlutut di hadapannya—sosok yang selama ini keras kepala dan penuh gengsi—membuat tembok hatinya perlahan retak. “Riki…” suaranya bergetar. “Kamu sadar nggak, kalau aku udah capek?” Riki mengangguk, matanya berkaca-kaca. “Aku tau. Justru itu aku berlutut, Y/N. Aku rela serendah ini… asalkan kamu tau, aku nggak pernah berhenti sayang sama kamu. Kalau kamu tetap pergi setelah ini… aku terima. Tapi biar aku bilang sekali lagi: aku menyesal, sepenuh hati.” Keheningan menggantung di antara mereka. Tidak ada jawaban pasti malam itu. Tapi satu hal jelas—sikap Riki berlutut, dengan ego yang ia tanggalkan, telah menjadi bukti bahwa penyesalan bisa lebih keras berbicara daripada ribuan kata manis. ===================== #fypage #enhypen #ni_ki #foryou #engene #pov #berandafypシ #riki
ONESHOT || Ruang tamu itu sunyi. Hanya bunyi angin angin malam hari dari jendela. Y/N duduk di sofa dengan wajah datar, kedua tangannya terlipat di dada. Sudah terlalu banyak kata yang ia dengar dari Riki sebelumnya—janji-janji, alasan, pembelaan—semua terdengar sama dan akhirnya tak lagi berarti. Riki berdiri beberapa langkah di depannya, menatap Y/N dengan mata yang lelah. Ada banyak kalimat di kepalanya, tapi lidahnya kelu. Sampai akhirnya ia mengambil keputusan yang selama ini selalu ia hindari. Perlahan, ia menjatuhkan tubuhnya, berlutut di lantai dingin itu. Y/N terkejut, alisnya berkerut. “Riki, ngapain kamu kaya gini?” suaranya pelan tapi serat dengan emosi yang ditahan. Riki menghela napas, kedua tangannya terkulai di sisi lututnya. “Aku… nggak tau lagi harus gimana, Y/N. Aku udah kehabisan cara buat bikin kamu percaya sama aku. Aku sadar, selama ini aku terlalu sibuk membela diri. Padahal yang harus aku lakukan dari awal… cuma minta maaf.” Y/N memalingkan wajah, mencoba mengabaikan getaran dalam suaranya. Tapi Riki melanjutkan, suaranya bergetar meski ia berusaha tegar. “Aku salah. Aku yang bikin semua ini rusak. Dan aku nggak minta kamu langsung maafin aku. Aku cuma… mohon, kasih aku kesempatan buat perbaikinya. Sekali aja. Aku rela buang semua gengsi, semua kebanggaan yang pernah aku pegang, asal kamu tau—aku nggak main-main sama perasaan ini.” Lutut Riki terasa sakit, tapi itu tidak sebanding dengan sakit yang ia lihat di mata Y/N. Ia tau, berlutut bukan sekadar posisi tubuh. Itu bahasa yang lebih jujur dari semua kata: ia rela merendahkan dirinya, menyerahkan egonya, demi satu hal—agar Y/N tau betapa tulus penyesalannya. Y/N diam. Tangannya mengepal di pangkuan, berusaha menahan air mata. Dalam hatinya, ia masih terluka, masih ragu. Tapi pemandangan Riki yang berlutut di hadapannya—sosok yang selama ini keras kepala dan penuh gengsi—membuat tembok hatinya perlahan retak. “Riki…” suaranya bergetar. “Kamu sadar nggak, kalau aku udah capek?” Riki mengangguk, matanya berkaca-kaca. “Aku tau. Justru itu aku berlutut, Y/N. Aku rela serendah ini… asalkan kamu tau, aku nggak pernah berhenti sayang sama kamu. Kalau kamu tetap pergi setelah ini… aku terima. Tapi biar aku bilang sekali lagi: aku menyesal, sepenuh hati.” Keheningan menggantung di antara mereka. Tidak ada jawaban pasti malam itu. Tapi satu hal jelas—sikap Riki berlutut, dengan ego yang ia tanggalkan, telah menjadi bukti bahwa penyesalan bisa lebih keras berbicara daripada ribuan kata manis. ===================== #fypage #enhypen #ni_ki #foryou #engene #pov #berandafypシ #riki

About