@stori6900: 🌍 Namun jika kita lihat latar belakang sosial-historisnya: Di masa Umar, Islam mulai meluas dan banyak pemuda Quraisy maupun non-Quraisy yang hidup di bawah naungan negara Islam. Umar sangat keras terhadap pemuda yang malas, hanya bergantung pada orang lain, atau hanya beribadah tanpa usaha. Beliau ingin generasi muda Islam tampil sebagai pribadi kuat imannya (agama) sekaligus kuat ekonominya (nafkah), sehingga bisa menjadi tulang punggung umat. Dengan kata lain, ucapan ini lahir dalam konteks pendidikan karakter pemuda: Umar menegaskan bahwa seorang pemuda Muslim tidak cukup hanya beribadah tanpa ilmu atau hanya bekerja tanpa agama. Keduanya harus berjalan seimbang. ➡Jadi konteksnya adalah peringatan dan nasihat Umar kepada generasi muda Islam, bukan percakapan spontan dengan individu tertentu.