@terbitco.id: Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli mengingatkan publik bahwa target pemerintah untuk menciptakan 19 juta lapangan kerja baru tidak bisa dipandang sebelah mata. Menurutnya, pekerjaan besar ini membutuhkan strategi, konsistensi, dan kerja sama lintas sektor. “Target ini ambisius, tapi bukan berarti mustahil. Namun, menciptakan 19 juta lapangan kerja jelas tidak semudah membalikkan telapak tangan. Ada proses panjang yang harus kita jalani,” tegas Yassierli dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (22/9/2025). Ia menjelaskan, tantangan utama datang dari situasi global yang tidak menentu, mulai dari pelemahan ekonomi, konflik geopolitik, hingga tren digitalisasi yang menggeser banyak jenis pekerjaan. Selain itu, kebutuhan tenaga kerja ke depan semakin menuntut keterampilan tinggi, sementara sebagian besar pekerja Indonesia masih terkendala skill yang terbatas. Untuk menjawab tantangan tersebut, pemerintah menyiapkan sejumlah langkah. Di antaranya mendorong investasi di sektor industri padat karya, memperkuat pembangunan ekonomi hijau yang ramah lingkungan, serta memberikan stimulus agar UMKM naik kelas. Tak hanya itu, pelatihan vokasi dan reskilling tenaga kerja juga diprioritaskan agar SDM nasional siap bersaing. “Kita tidak ingin hanya mengejar angka semata. Lapangan kerja memang harus banyak, tapi juga berkualitas. Pekerja kita perlu upah yang layak, perlindungan sosial, dan keterampilan yang relevan,” tambah Yassierli. Pernyataan Menaker ini langsung memicu perbincangan hangat di media sosial. Sebagian netizen menilai langkah tersebut realistis dan lebih baik daripada janji kosong, namun ada juga yang skeptis dan menuding pemerintah terlalu muluk. Debat soal lapangan kerja pun diprediksi bakal terus menjadi isu panas, apalagi memasuki tahun-tahun awal pemerintahan baru di bawah Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.

Terbitco.id

Open In TikTok:

Region: ID

Monday 22 September 2025 06:00:28 GMT