@beparwa24: ❤️‍🩹💔❤️‍🩹

روحِ درد😊❤️‍🩹
روحِ درد😊❤️‍🩹
Open In TikTok:
Region: PK
Monday 22 September 2025 18:19:23 GMT
6755
152
5
33

Music

Download

Comments

khn09300
hussian :
بے قل سیح ایسا ہی چہوڑ گیا وہ مجہے😭😭
2025-09-25 16:49:54
0
javahraat.imran
Javahraat Imran :
😢😢😢
2025-09-23 04:41:19
2
itz_mimi_33
ادھوری حسرتیں🥀🖤 :
💔💔💔
2025-09-22 19:54:34
1
user5829508567234
haleema :
🥰🥰🥰
2025-09-22 19:02:38
1
shobiiisadozai1
sadozai3 :
🥰
2025-09-23 08:30:15
0
To see more videos from user @beparwa24, please go to the Tikwm homepage.

Other Videos

Sebenarnya bukan berarti semua orang selalu lebih mementingkan fisik daripada karakter. Tapi memang ada faktor alami dan sosial yang bikin penampilan fisik sering jadi perhatian utama: 🔹 1. Faktor Biologis (Evolusi) Sejak zaman purba, otak manusia cenderung menilai ciri fisik (wajah segar, tubuh sehat, simetri) sebagai tanda kesehatan, kesuburan, dan kekuatan. Ini bagian dari insting bertahan hidup: secara naluriah, kita lebih cepat tertarik pada hal yang terlihat daripada hal yang butuh waktu untuk dipahami (seperti karakter). 🔹 2. Faktor Sosial & Budaya Media, iklan, film, dan media sosial sering menonjolkan standar kecantikan/kegantengan tertentu. Akibatnya, banyak orang sejak kecil “terprogram” untuk menganggap fisik lebih penting daripada isi hati atau karakter. 🔹 3. Faktor Psikologis Penampilan adalah hal pertama yang terlihat (first impression). Otak membuat penilaian cepat dalam beberapa detik pertama sebelum mengenal kepribadian seseorang. Karakter butuh waktu lebih lama untuk dikenali, sehingga sering kalah oleh kesan awal fisik. 🔹 4. Faktor Modern Di era medsos, foto & video lebih cepat viral dibanding cerita panjang soal kepribadian. Ini membuat orang sering berlomba tampil “sempurna” secara visual. 🔑 Kesimpulan Fisik itu menarik perhatian pertama, tapi karakter yang menentukan hubungan jangka panjang (persahabatan, cinta, kerja sama). Banyak orang sadar bahwa fisik bisa pudar, sementara karakter yang baik akan tetap membekas.🔹 1. Ubah Cara Pandang Sadari bahwa penampilan itu sementara, sedangkan karakter bisa bertahan seumur hidup. Ingat pepatah: cantik/tampan itu bonus, tapi akhlak dan hati yang baik itu investasi. 🔹 2. Latih First Impression Kedua Jangan berhenti menilai orang hanya dari penampilan luar. Cobalah untuk mendengar, ngobrol, atau memperhatikan sikap mereka. Ini membantu otak tidak terjebak pada “penilaian 5 detik pertama”. 🔹 3. Perkuat Nilai di Lingkungan Di keluarga atau pertemanan, biasakan menghargai kebaikan, kejujuran, dan empati. Misalnya, puji seseorang bukan hanya karena bajunya bagus, tapi karena dia ramah atau suka membantu. 🔹 4. Batasi Pengaruh Media Sosial Media sosial sering menonjolkan fisik. Cobalah konsumsi konten yang lebih menekankan cerita inspiratif, pengalaman hidup, atau kebaikan karakter. 🔹 5. Bangun Kesadaran Diri Kalau kita sendiri tidak mau dinilai hanya dari fisik, maka jangan lakukan itu pada orang lain. Perlakukan orang dengan standar yang sama: lihat isi hati dan sikap, bukan sekadar wajah atau gaya. 🔑 Intinya Fisik bisa menarik perhatian seketika, tapi karakterlah yang membangun hubungan jangka panjang. #manusia #fisik #fakta
Sebenarnya bukan berarti semua orang selalu lebih mementingkan fisik daripada karakter. Tapi memang ada faktor alami dan sosial yang bikin penampilan fisik sering jadi perhatian utama: 🔹 1. Faktor Biologis (Evolusi) Sejak zaman purba, otak manusia cenderung menilai ciri fisik (wajah segar, tubuh sehat, simetri) sebagai tanda kesehatan, kesuburan, dan kekuatan. Ini bagian dari insting bertahan hidup: secara naluriah, kita lebih cepat tertarik pada hal yang terlihat daripada hal yang butuh waktu untuk dipahami (seperti karakter). 🔹 2. Faktor Sosial & Budaya Media, iklan, film, dan media sosial sering menonjolkan standar kecantikan/kegantengan tertentu. Akibatnya, banyak orang sejak kecil “terprogram” untuk menganggap fisik lebih penting daripada isi hati atau karakter. 🔹 3. Faktor Psikologis Penampilan adalah hal pertama yang terlihat (first impression). Otak membuat penilaian cepat dalam beberapa detik pertama sebelum mengenal kepribadian seseorang. Karakter butuh waktu lebih lama untuk dikenali, sehingga sering kalah oleh kesan awal fisik. 🔹 4. Faktor Modern Di era medsos, foto & video lebih cepat viral dibanding cerita panjang soal kepribadian. Ini membuat orang sering berlomba tampil “sempurna” secara visual. 🔑 Kesimpulan Fisik itu menarik perhatian pertama, tapi karakter yang menentukan hubungan jangka panjang (persahabatan, cinta, kerja sama). Banyak orang sadar bahwa fisik bisa pudar, sementara karakter yang baik akan tetap membekas.🔹 1. Ubah Cara Pandang Sadari bahwa penampilan itu sementara, sedangkan karakter bisa bertahan seumur hidup. Ingat pepatah: cantik/tampan itu bonus, tapi akhlak dan hati yang baik itu investasi. 🔹 2. Latih First Impression Kedua Jangan berhenti menilai orang hanya dari penampilan luar. Cobalah untuk mendengar, ngobrol, atau memperhatikan sikap mereka. Ini membantu otak tidak terjebak pada “penilaian 5 detik pertama”. 🔹 3. Perkuat Nilai di Lingkungan Di keluarga atau pertemanan, biasakan menghargai kebaikan, kejujuran, dan empati. Misalnya, puji seseorang bukan hanya karena bajunya bagus, tapi karena dia ramah atau suka membantu. 🔹 4. Batasi Pengaruh Media Sosial Media sosial sering menonjolkan fisik. Cobalah konsumsi konten yang lebih menekankan cerita inspiratif, pengalaman hidup, atau kebaikan karakter. 🔹 5. Bangun Kesadaran Diri Kalau kita sendiri tidak mau dinilai hanya dari fisik, maka jangan lakukan itu pada orang lain. Perlakukan orang dengan standar yang sama: lihat isi hati dan sikap, bukan sekadar wajah atau gaya. 🔑 Intinya Fisik bisa menarik perhatian seketika, tapi karakterlah yang membangun hubungan jangka panjang. #manusia #fisik #fakta

About