@audri.summer..secret:

Audri
Audri
Open In TikTok:
Region: US
Tuesday 23 September 2025 12:16:24 GMT
3055
243
0
5

Music

Download

Comments

There are no more comments for this video.
To see more videos from user @audri.summer..secret, please go to the Tikwm homepage.

Other Videos

# Abu Bakar Ba’asyir ke Rumah Jokowi. Strategi atau Drama? **HOOK (0:00 – 0:20)**   Abu Bakar Ba’asyir, tokoh Islam yang dulu dicap musuh negara, tiba-tiba nongol di rumah Jokowi. Pertanyaannya, ini silaturahmi biasa… atau strategi politik 2029?   **ISI (0:20 – 3:20)**   Pertama, kita bahas siapa Ba’asyir. Dia pendiri pesantren Ngruki, sering dikaitin sama gerakan Islam garis keras, bahkan keluar masuk penjara. Jadi, puluhan tahun posisinya dianggap berseberangan dengan pemerintah.   Sekarang situasi berubah. Ba’asyir sudah tua, nggak lagi aktif di lapangan, tapi simbolnya masih hidup. Masih banyak kelompok Islam konservatif yang hormat sama dia. Dari sisi politik, simbol kayak gini berharga.   Kenapa Jokowi mau rangkul? Jokowi udah nggak presiden, tapi dia masih main di papan catur politik. Dia tahu, untuk 2029, dia butuh jaringan yang luas. Nah, Prabowo sekarang condong ke gaya nasionalis-militer. Itu bikin jarak dengan kelompok Islam konservatif. Di situlah celahnya. Jokowi masuk dengan gestur nerima Ba’asyir. Pesannya jelas: “Saya bukan musuh Islam, saya siap dengerin.”   Kita tarik ke belakang sebentar, Pemilu 2019. Waktu itu segmen Islam konservatif udah digarap habis-habisan sama Anies, didukung NasDem, PKB, dan jaringan lain. Anies jadi simbol politik Islam kota besar, ditambah basis NU yang masuk lewat PKB. Nah, Jokowi pasti ngerti, kalau 2029 lawan mainnya Anies lagi, maka suara Islam nggak bisa dibiarkan lepas.   Strateginya beda. Kalau Prabowo condong nasionalis, Anies udah pegang ceruk Islam moderat-konservatif, Jokowi sekarang coba main halus: rangkul simbol keras yang dulunya dianggap lawan. Itu cara dia masuk ke segmen yang masih terbuka, sekaligus bikin kesan inklusif.   Jadi, ketemu Ba’asyir bukan sekadar silaturahmi. Ini investasi politik. Dengan rangkulan simbol, Jokowi jaga posisinya tetap relevan dan siap jadi kingmaker 2029.   **CLOSING (3:20 – 4:00)**   Intinya, Ba’asyir dari lawan negara jadi teman simbolik, dan Jokowi tahu betul nilai politiknya. Ini soal positioning: Prabowo main di nasionalis, Anies main di Islam moderat, dan Jokowi sekarang coba nyolek segmen Islam konservatif. Pertanyaan tinggal satu: strategi… atau drama?
# Abu Bakar Ba’asyir ke Rumah Jokowi. Strategi atau Drama? **HOOK (0:00 – 0:20)** Abu Bakar Ba’asyir, tokoh Islam yang dulu dicap musuh negara, tiba-tiba nongol di rumah Jokowi. Pertanyaannya, ini silaturahmi biasa… atau strategi politik 2029? **ISI (0:20 – 3:20)** Pertama, kita bahas siapa Ba’asyir. Dia pendiri pesantren Ngruki, sering dikaitin sama gerakan Islam garis keras, bahkan keluar masuk penjara. Jadi, puluhan tahun posisinya dianggap berseberangan dengan pemerintah. Sekarang situasi berubah. Ba’asyir sudah tua, nggak lagi aktif di lapangan, tapi simbolnya masih hidup. Masih banyak kelompok Islam konservatif yang hormat sama dia. Dari sisi politik, simbol kayak gini berharga. Kenapa Jokowi mau rangkul? Jokowi udah nggak presiden, tapi dia masih main di papan catur politik. Dia tahu, untuk 2029, dia butuh jaringan yang luas. Nah, Prabowo sekarang condong ke gaya nasionalis-militer. Itu bikin jarak dengan kelompok Islam konservatif. Di situlah celahnya. Jokowi masuk dengan gestur nerima Ba’asyir. Pesannya jelas: “Saya bukan musuh Islam, saya siap dengerin.” Kita tarik ke belakang sebentar, Pemilu 2019. Waktu itu segmen Islam konservatif udah digarap habis-habisan sama Anies, didukung NasDem, PKB, dan jaringan lain. Anies jadi simbol politik Islam kota besar, ditambah basis NU yang masuk lewat PKB. Nah, Jokowi pasti ngerti, kalau 2029 lawan mainnya Anies lagi, maka suara Islam nggak bisa dibiarkan lepas. Strateginya beda. Kalau Prabowo condong nasionalis, Anies udah pegang ceruk Islam moderat-konservatif, Jokowi sekarang coba main halus: rangkul simbol keras yang dulunya dianggap lawan. Itu cara dia masuk ke segmen yang masih terbuka, sekaligus bikin kesan inklusif. Jadi, ketemu Ba’asyir bukan sekadar silaturahmi. Ini investasi politik. Dengan rangkulan simbol, Jokowi jaga posisinya tetap relevan dan siap jadi kingmaker 2029. **CLOSING (3:20 – 4:00)** Intinya, Ba’asyir dari lawan negara jadi teman simbolik, dan Jokowi tahu betul nilai politiknya. Ini soal positioning: Prabowo main di nasionalis, Anies main di Islam moderat, dan Jokowi sekarang coba nyolek segmen Islam konservatif. Pertanyaan tinggal satu: strategi… atau drama?

About