@the.lifeofksg: Ngl that medicube did wonders for my skin🤩 #medicubeskincare #fypシ゚viral #skincareproducts #skincareroutine #stunnagirl

the.lifeofKSG💙
the.lifeofKSG💙
Open In TikTok:
Region: US
Wednesday 24 September 2025 06:36:38 GMT
4786
105
1
2

Music

Download

Comments

s2yedd
سيد :
Which one is it
2025-09-30 05:15:39
0
To see more videos from user @the.lifeofksg, please go to the Tikwm homepage.

Other Videos

Dokter Spesialis RSUD Kota Pinang Mogok Kerja, Tiga Tuntutan Ditegaskan untuk Perbaikan Tata Kelola Krisis kembali menghantam pelayanan kesehatan di Kabupaten Labuhanbatu Selatan. Seluruh dokter spesialis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Pinang kompak melakukan aksi mogok kerja selama dua hari, yakni pada 15 hingga 16 September 2025. Aksi tersebut bukan tanpa alasan. Dalam surat pernyataan resmi yang diterima redaksi, para dokter spesialis menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat atas terganggunya pelayanan medis. Namun, mereka menegaskan aksi mogok ini merupakan bentuk akumulasi kekecewaan terhadap manajemen rumah sakit yang dinilai gagal memenuhi kewajiban dan menciptakan iklim kerja yang sehat. “Dengan penuh kesadaran, kami para dokter spesialis RSUD Kota Pinang memohon maaf kepada seluruh masyarakat Labuhanbatu Selatan. Namun, perjuangan ini kami lakukan demi kepentingan bersama dan perbaikan pelayanan kesehatan di masa mendatang,” tulis pernyataan tersebut. Tiga Tuntutan Utama Para dokter menyampaikan tiga poin tuntutan yang dianggap krusial: 1. Pembayaran Dana Remunerasi yang telah tertunda hampir satu tahun penuh. Remunerasi yang seharusnya menjadi hak seluruh pegawai RSUD Kota Pinang dinilai terabaikan tanpa kejelasan. 2. Transparansi dan evaluasi menyeluruh terhadap mekanisme pembayaran remunerasi. Para dokter menekankan perlunya keterbukaan agar tidak terjadi praktik semena-mena atau ketidakadilan dalam pembagian hak pegawai. 3. Perbaikan kepemimpinan Plt. Direktur RSUD Kota Pinang. Para dokter meminta pimpinan tidak bersikap arogan, mampu menerima kritik, adil kepada seluruh staf, dan menjalin koordinasi yang baik demi kemajuan rumah sakit. Pelayanan Publik Terganggu Mogok kerja ini berdampak langsung pada masyarakat. Pelayanan darurat memang tetap berjalan, namun layanan rawat jalan, konsultasi spesialis, dan beberapa tindakan medis tertunda. Sejumlah pasien dan keluarga mengaku kecewa, namun sebagian juga memahami bahwa tuntutan dokter berhubungan dengan kesejahteraan tenaga medis dan kualitas layanan rumah sakit. Tuntutan yang Sudah Lama Bergulir Informasi yang dihimpun menyebutkan bahwa persoalan dana remunerasi bukanlah isu baru. Beberapa kali pegawai RSUD Kota Pinang sudah menyuarakan keluhan serupa, namun tak kunjung mendapat solusi konkret. Kali ini, dokter spesialis mengambil sikap lebih tegas dengan menghentikan pelayanan. Sejumlah pihak menilai mogok kerja ini adalah “alarm keras” bagi Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu Selatan untuk segera turun tangan. RSUD sebagai rumah sakit rujukan utama di daerah dianggap tidak boleh dibiarkan terjebak konflik internal berkepanjangan. Menunggu Respons Pemerintah Hingga berita ini diturunkan, pihak manajemen RSUD Kota Pinang belum memberikan tanggapan resmi. Begitu pula dari Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu Selatan, yang disebut sebagai pemegang kendali tertinggi atas pengelolaan rumah sakit. Publik kini menanti langkah cepat pemerintah daerah dalam menjawab tuntutan dokter spesialis. Jika tidak segera ada penyelesaian, bukan tidak mungkin krisis pelayanan kesehatan di Labuhanbatu Selatan akan semakin parah.
Dokter Spesialis RSUD Kota Pinang Mogok Kerja, Tiga Tuntutan Ditegaskan untuk Perbaikan Tata Kelola Krisis kembali menghantam pelayanan kesehatan di Kabupaten Labuhanbatu Selatan. Seluruh dokter spesialis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Pinang kompak melakukan aksi mogok kerja selama dua hari, yakni pada 15 hingga 16 September 2025. Aksi tersebut bukan tanpa alasan. Dalam surat pernyataan resmi yang diterima redaksi, para dokter spesialis menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat atas terganggunya pelayanan medis. Namun, mereka menegaskan aksi mogok ini merupakan bentuk akumulasi kekecewaan terhadap manajemen rumah sakit yang dinilai gagal memenuhi kewajiban dan menciptakan iklim kerja yang sehat. “Dengan penuh kesadaran, kami para dokter spesialis RSUD Kota Pinang memohon maaf kepada seluruh masyarakat Labuhanbatu Selatan. Namun, perjuangan ini kami lakukan demi kepentingan bersama dan perbaikan pelayanan kesehatan di masa mendatang,” tulis pernyataan tersebut. Tiga Tuntutan Utama Para dokter menyampaikan tiga poin tuntutan yang dianggap krusial: 1. Pembayaran Dana Remunerasi yang telah tertunda hampir satu tahun penuh. Remunerasi yang seharusnya menjadi hak seluruh pegawai RSUD Kota Pinang dinilai terabaikan tanpa kejelasan. 2. Transparansi dan evaluasi menyeluruh terhadap mekanisme pembayaran remunerasi. Para dokter menekankan perlunya keterbukaan agar tidak terjadi praktik semena-mena atau ketidakadilan dalam pembagian hak pegawai. 3. Perbaikan kepemimpinan Plt. Direktur RSUD Kota Pinang. Para dokter meminta pimpinan tidak bersikap arogan, mampu menerima kritik, adil kepada seluruh staf, dan menjalin koordinasi yang baik demi kemajuan rumah sakit. Pelayanan Publik Terganggu Mogok kerja ini berdampak langsung pada masyarakat. Pelayanan darurat memang tetap berjalan, namun layanan rawat jalan, konsultasi spesialis, dan beberapa tindakan medis tertunda. Sejumlah pasien dan keluarga mengaku kecewa, namun sebagian juga memahami bahwa tuntutan dokter berhubungan dengan kesejahteraan tenaga medis dan kualitas layanan rumah sakit. Tuntutan yang Sudah Lama Bergulir Informasi yang dihimpun menyebutkan bahwa persoalan dana remunerasi bukanlah isu baru. Beberapa kali pegawai RSUD Kota Pinang sudah menyuarakan keluhan serupa, namun tak kunjung mendapat solusi konkret. Kali ini, dokter spesialis mengambil sikap lebih tegas dengan menghentikan pelayanan. Sejumlah pihak menilai mogok kerja ini adalah “alarm keras” bagi Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu Selatan untuk segera turun tangan. RSUD sebagai rumah sakit rujukan utama di daerah dianggap tidak boleh dibiarkan terjebak konflik internal berkepanjangan. Menunggu Respons Pemerintah Hingga berita ini diturunkan, pihak manajemen RSUD Kota Pinang belum memberikan tanggapan resmi. Begitu pula dari Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu Selatan, yang disebut sebagai pemegang kendali tertinggi atas pengelolaan rumah sakit. Publik kini menanti langkah cepat pemerintah daerah dalam menjawab tuntutan dokter spesialis. Jika tidak segera ada penyelesaian, bukan tidak mungkin krisis pelayanan kesehatan di Labuhanbatu Selatan akan semakin parah.

About