@soyalexx123: #cañitaclip #cañitafans

Aleeclips 🌽
Aleeclips 🌽
Open In TikTok:
Region: PE
Friday 26 September 2025 03:03:54 GMT
10906
361
8
1

Music

Download

Comments

atoramedespacito
Damian_ElTerrible👻 :
LOS REALES PRESTAMISTA 🤑
2025-09-26 12:04:05
2
yoor270
yoor27♦️🃏 :
cañita
2025-09-26 03:33:26
2
exitoyabundancia83
money 💲 💵 🤙😎 :
es su tercera cuenta
2025-09-26 05:12:42
3
angelbrokee98
oscuro 0 :
esa Cuenta se cambió en nombre hace meses ya
2025-09-26 11:13:52
0
marycervantes089
Mary 💞 :
😁
2025-09-26 12:57:30
0
margaritagamboa847
margaritagamboa847 :
ustedes creen que R2 leva tirar a malo tirándole en contra a sus hijos cañita y Yerson 😂😂😂 R2 decía que lo iba buscar a cañita que le tire al malo 😂😂si le tira encontrá todas las batallas 😂
2025-09-26 19:08:01
1
To see more videos from user @soyalexx123, please go to the Tikwm homepage.

Other Videos

investigasiindonesia.com - Pengadilan Tinggi (PT) NTB akhirnya membacakan putusan banding perkara megakorupsi pembangunan Rumah Sakit (RS) Pratama Manggelewa Dompu tahun 2017 yang menyeret mantan Kepala Dinas Kesehatan Dompu, Maman. Putusan ini disampaikan langsung oleh majelis hakim yang dipimpin I Wayan Wirjana, kemarin (6/3), dan disiarkan secara live melalui kanal YouTube PT NTB. Putusan ini mencerminkan ironi keadilan yang kembali dipertanyakan publik. Majelis hakim memutuskan untuk mengubah vonis yang dijatuhkan Pengadilan Negeri Tindak Pidana Korupsi Mataram. Vonis yang sebelumnya menjatuhkan hukuman delapan tahun penjara kepada Maman dan kawan-kawannya, kini berkurang satu tahun menjadi hanya tujuh tahun penjara. Padahal, dalam fakta persidangan, kejahatan yang dilakukan tidak sekadar merugikan negara Rp1,35 miliar, tetapi juga menyentuh sektor vital: layanan kesehatan masyarakat. Kasus ini bukan sekadar soal mark-up anggaran dan pinjam bendera perusahaan dalam proyek pembangunan rumah sakit. Ini adalah tentang kepercayaan publik yang dirampas oleh pejabat yang seharusnya melayani rakyat. Maman bersama Benny Burhanudin, Fery alias Hery, dan Christin Agustiningsih, sebelumnya divonis delapan tahun penjara serta denda Rp300 juta subsider tiga bulan kurungan. Namun, entah mengapa, majelis hakim memutuskan bahwa hukuman itu masih terlalu berat untuk seorang pejabat yang terbukti secara sah dan meyakinkan merampok anggaran kesehatan rakyat. Keputusan ini justru memperkuat anggapan bahwa keadilan bagi para koruptor selalu ada di jalur yang lebih lunak dibandingkan hukuman bagi rakyat kecil. Sementara banyak orang dipenjara bertahun-tahun hanya karena mencuri ayam atau barang receh, para perampok anggaran negara terus diberi keringanan. Ironi yang terus berulang! Kini, publik bertanya: Apakah keadilan benar-benar masih bisa dipercaya? Bagaimana bisa seseorang yang jelas-jelas merampas hak rakyat mendapatkan pemotongan hukuman? Apakah ini sinyal bagi para pejabat lainnya bahwa korupsi tetap menguntungkan asalkan tahu cara bermain dengan hukum? Waktu akan menjawab, tetapi hari ini, lembaran hukum kembali tercoreng. #fyp #videotiktok #NTB #kadis #korupsi #dompu
investigasiindonesia.com - Pengadilan Tinggi (PT) NTB akhirnya membacakan putusan banding perkara megakorupsi pembangunan Rumah Sakit (RS) Pratama Manggelewa Dompu tahun 2017 yang menyeret mantan Kepala Dinas Kesehatan Dompu, Maman. Putusan ini disampaikan langsung oleh majelis hakim yang dipimpin I Wayan Wirjana, kemarin (6/3), dan disiarkan secara live melalui kanal YouTube PT NTB. Putusan ini mencerminkan ironi keadilan yang kembali dipertanyakan publik. Majelis hakim memutuskan untuk mengubah vonis yang dijatuhkan Pengadilan Negeri Tindak Pidana Korupsi Mataram. Vonis yang sebelumnya menjatuhkan hukuman delapan tahun penjara kepada Maman dan kawan-kawannya, kini berkurang satu tahun menjadi hanya tujuh tahun penjara. Padahal, dalam fakta persidangan, kejahatan yang dilakukan tidak sekadar merugikan negara Rp1,35 miliar, tetapi juga menyentuh sektor vital: layanan kesehatan masyarakat. Kasus ini bukan sekadar soal mark-up anggaran dan pinjam bendera perusahaan dalam proyek pembangunan rumah sakit. Ini adalah tentang kepercayaan publik yang dirampas oleh pejabat yang seharusnya melayani rakyat. Maman bersama Benny Burhanudin, Fery alias Hery, dan Christin Agustiningsih, sebelumnya divonis delapan tahun penjara serta denda Rp300 juta subsider tiga bulan kurungan. Namun, entah mengapa, majelis hakim memutuskan bahwa hukuman itu masih terlalu berat untuk seorang pejabat yang terbukti secara sah dan meyakinkan merampok anggaran kesehatan rakyat. Keputusan ini justru memperkuat anggapan bahwa keadilan bagi para koruptor selalu ada di jalur yang lebih lunak dibandingkan hukuman bagi rakyat kecil. Sementara banyak orang dipenjara bertahun-tahun hanya karena mencuri ayam atau barang receh, para perampok anggaran negara terus diberi keringanan. Ironi yang terus berulang! Kini, publik bertanya: Apakah keadilan benar-benar masih bisa dipercaya? Bagaimana bisa seseorang yang jelas-jelas merampas hak rakyat mendapatkan pemotongan hukuman? Apakah ini sinyal bagi para pejabat lainnya bahwa korupsi tetap menguntungkan asalkan tahu cara bermain dengan hukum? Waktu akan menjawab, tetapi hari ini, lembaran hukum kembali tercoreng. #fyp #videotiktok #NTB #kadis #korupsi #dompu

About