Pt 3: Notifikasi jake muncul diponselmu yang retak. Kamu senang mengetahui dia akan menjemputmu dikampus. Yang tadinya kamu murung seketika senyummu terbit kembali. Jake turun dari mobilnya dan kamu melambaikan tangan kearahnya, astaga kakak tirimu kali ini terlihat sangat dewasa dan tampan. Tapi langkahmu terhenti begitu kursi penumpang depan terbuka. Seorang wanita cantik turun dari sana, tersenyum seolah menyambutmu. Senyum yang hangat, tapi di matanya ada sesuatu yang membuat dadamu sesak. Senyummu memudar. Jantungmu berdegup tak karuan. Siapa dia? Kenapa duduk di sana? Sepanjang perjalanan, kamu memilih duduk di kursi belakang, membiarkan mereka berdua di depan. Jake beberapa kali berusaha mencairkan suasana dengan obrolan kecil, tapi kamu hanya menjawab seadanya. Kamu tahu dia mencuri pandang lewat spion, tapi kamu pura-pura tidak peduli. Bagi Jake, tingkahmu itu justru terlihat manis dan entah kenapa, semakin sulit baginya untuk menjaga jarak. Begitu memasuki rumah, kakimu tanpa aba-aba langsung melesat kekamar dan meninggalkan mereka. Kekesalanmu semakin memuncak saat mengetahui wanita itu akan makan malam bersama disini. Kamu tau jika sudah seperti itu maka wanita itu bukanlah wanita biasa. Pasti ada sesuatu dibalik semua ini yang berkaitan dengan jake. Begitu membersihkan diri, kamu langsung turun menuju meja makan, disana sudah ada ayah tirimu, bunda, jake dan juga wanita itu. Mereka semua menatap kearahmu, ayah tirimu menggeleng karena kamu sengaja mengenakan piyama. Kamu tidak perduli. Lagi pula kamu harus kasih paham sama wanita baru itu siapa penguasa disini. “Ini rumahku. Ini wilayahku.” Saat jake akan duduk, terlihat wanita itu sedang memberikan kode untuk jake duduk dikursi kosong disebelahnya. Namun jake malah memilih berputar untuk duduk disebelahmu. "Mamp*s, 1 – 0". Batinmu berteriak. Kamu nyaris tidak bisa menahan senyum. Jake memilihmu dari pada wanita dihadapanmu saat ini. Wanita itu terlihat menutupi kekesalannya namun dia langsung berubah dan tersenyum kearahmu. Tapi sedetik kemudian kekesalannya terlihat jelas saat jake mengambilkan makanan dipiringmu. "Hahahah 2 – 0". Batinmu saat itu. Saat ditengah makan, jake menjatuhkan sumpitnya. Tangannya meraba lantai bawah meja namun kamu seketika membeku, tangannya bergerak naik pelan, membuat napasmu tercekat, tangan dinginnya menyentuh dari betis dan terus naik kepahamu. Kamu meliriknya. Jake menatapmu dalam-dalam, senyum tipisnya seperti sengaja menguji keberanianmu. Kamu berusaha menutupi pipimu yang memerah. Dan dia tersenyum puas dan mengambil tanganmu untuk digenggamnya dibawah meja. Berharap tidak ada yang tau. Lalu kata-kata ibumu memecah segalanya. “Jadi pertunangan kalian akan diadakan di hotel, ya?” Kamu membeku. "Pertunangan?" Wanita itu tersenyum penuh kemenangan, dan ibumu dengan santai menjelaskan, “Demi perusahaan. Jake akan bertunangan dengan dia.” Kamu menatap Jake, menuntut jawaban. Tapi dia hanya diam, masih menggenggam tanganmu. Si*l. 2 – ∞. Apakah perjodohan saat ini masih berlaku? air matamu sudah diujung. Tangan jake berusaha untuk mengelus punggung tanganmu dibawah meja. Namun tetap saja kamu tidak tenang. "Jake aku sudah siapkan baju pertunangan kita-". "Aku kekamar". Kamu beranjak dari meja sebelum sempat mendengar kalimat selanjutnya. Jake ingin mengejarmu, tapi wanita itu menahannya. Senyum puasnya seperti memenangkan jake. Di kamar, kamu menangis sejadi-jadinya. Seolah seluruh dunia menumpuk di pundakmu mulai dari, tuduhan plagiat, rencana pertunangan Jake, dan perasaanmu yang berantakan. Sampai akhirnya kamu tertidur. Kamu terbangun ditengah malam. Tenggorokan yang kering dan sesak masih ada didadamu. Kamu mengikat rambutmu asal dan turun untuk mengambil minum, tapi langkahmu terhenti saat melihat jake diruang tamu dengan lampu redup dia terlihat banyak memikirkan sesuatu. (+++comsec) #jake #jakeenhypen #enhypen #pov #fyp - @jakeswifeu_