@hejerabessi2:

Hejer Abessi
Hejer Abessi
Open In TikTok:
Region: TN
Sunday 28 September 2025 11:34:53 GMT
91932
7353
17
394

Music

Download

Comments

eslemmh2
Mariem Mariem :
7el enregistrement aycheeek ❤
2025-09-29 12:05:46
2
hatemsayari360
.° 𝐻𝒶𝓉𝑒𝓂 ŠäŸåŘï 𝟥𝟨 °. :
الثيقة متتعطاش 😴 الثيقة تاكسب... ٌ😔
2025-09-29 02:20:36
2
m.e.d7050
🦈 Md'Aminő Ⓜ️ :
💛🖤🦈
2025-10-01 12:32:44
1
rourouet00
rourouet❤️🌹 :
❤️❤️❤
2025-10-01 12:30:03
1
samarhlely
Samar Hlely :
😳😳😳
2025-09-30 08:05:50
1
mabelletatou
🅺 Fatoun 🇹🇳🇨🇵 :
🥰🥰🥰
2025-09-29 19:22:04
1
dragon_ball968
🔥🎭 Tom🔥Ford🎭🔥 :
✌🏻
2025-09-29 17:43:57
1
cobra14141
𝓡𝓮𝓫𝓮𝓵𝓵𝓮𝓷𝓚𝓸𝓫𝓻𝓪🇩🇪 :
😔🥺
2025-09-28 22:31:16
1
mariemsnoussi
Mariem Snoussi :
☹😏😒
2025-09-28 22:24:38
1
sirina.hachaichi
سيرينا :
😮‍💨
2025-09-28 16:23:22
1
user2201967584418
Baday :
🥰🥰🥰
2025-09-28 12:00:23
1
jihedomar
jihed GSM :
😍😍😍
2025-10-01 02:07:10
0
abdislm.soltani
Abdislm Soltani :
🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰
2025-09-30 19:39:16
0
amaniben123
Amaniben651 :
💔💔💔💔💔💔💔
2025-09-30 13:53:34
0
hthm.hthm
Häįthēm Häįthēm :
😏😏😏😳
2025-09-28 11:47:00
0
haithemnahdi299
haithem :
الثقة كان في الله أول درس في الحياة لحمايتكم من الصدمات النفسية التي هيا سبب أغلب الامراض الجسدية توقع كل شي من اي احد والأيام ستثبت لكم انا حتي من جابوكم الي الحياة قد يخذلوكم
2025-09-29 12:22:50
2
To see more videos from user @hejerabessi2, please go to the Tikwm homepage.

Other Videos

Di sisi lain dari Prabowo yang jarang diketahui publik. Sisi yang menunjukkan loyalitas, kesetiaan, dan kecintaannya kepada keluarga dan negara. Sisi yang membuatnya rela berkorban demi menjaga nama baik dan kehormatan ayah mertuanya, meskipun harus kehilangan segalanya. Salah satu kisah pilu yang menggambarkan sisi tersebut adalah kisah yang ditulis oleh Ade Ma'ruf dalam buku biografi yang berjudul Prabowo Subianto: Jalan Terjal Seorang Jenderal.  Buku Biografi berjudul Prabowo Subianto: Jalan Terjal Seorang Jenderal adalah buku yang mengungkap loyalitas seorang Prabowo Subianto yang di dalamnya terdapat kisah pilu Didit Prabowo kecil yang ingin bertemu Ayahnya. Buku ini merupakan hasil wawancara penulis dengan Prabowo sendiri dan beberapa saksi mata yang mengenalnya dekat.Dalam buku ini, Ade Ma'ruf mengungkapkan bahwa Prabowo pernah mengalami masa-masa sulit ketika ia harus menjaga rumah Cendana, tempat tinggal Soeharto dan keluarganya, saat setelah reformasi 1998.  Saat itu, Prabowo sudah dicopot dari jabatannya sebagai Pangkostrad dan diusir dari keluarga Cendana, serta dipisahkan dari istri dan anaknya karena politik.  Salah satu yang paling menderita akibat situasi ini adalah cucu Soeharto yang bernama Ragowo Hediprasetyo Djojohadikusumo atau Didit Hediprasetyo, ia lebih dikenal sebagai Didit Prabowo. Didit Prabowo adalah anak dari Titiek Soeharto dan Prabowo Subianto.  Dilansir dari buku karya Ade Ma'ruf, Jalan Terjal Seorang Jenderal, Kamis (22/2), Didit kecil sangat dekat dengan kakeknya dan sangat mengagumi ayahnya. Namun, setelah reformasi, Didit tidak bisa lagi melihat ayahnya.  Ia hanya bisa membaca buku-buku tentang kisah perjuangan ayahnya di medan perang. Ia juga tidak bisa lagi bermain dengan kakeknya yang sudah sakit-sakitan. Ia menjadi sosok yang pendiam dan tidak banyak bicara. Suatu hari, Didit mengungkapkan perasaannya yang sedih kepada beberapa anggota Kopassus yang berjaga di rumah Cendana.  Ia berkata, “Dulu.. Saat papa saya pergi berperang, walaupun saya tau ia bertaruh hidup dan mati, saya tetap tenang karna saya tau dia akan tetap pulang. Namun sekarang walaupun dia hidup, dia tidak bisa pulang.” (Ma’ruf, 2013). Ia lalu menatap mereka dengan mata yang berkaca-kaca dan bertanya, “Bisakah kalian membawa pulang papa saya?” Para anggota Kopassus yang mendengar itu tidak bisa menjawab.  Ia lalu menatap mereka dengan mata yang berkaca-kaca dan bertanya, “Bisakah kalian membawa pulang papa saya?” Para anggota Kopassus yang mendengar itu tidak bisa menjawab.  Mereka merasa kasihan kepada Didit kecil, tapi mereka juga tidak bisa melanggar perintah yang melarang mereka untuk berhubungan dengan Prabowo. Tak lama kemudian, Soeharto mengumpulkan para anggota Kopassus tersebut. Ia menegur mereka karena membuat cucunya sedih.  Ia memerintahkan mereka untuk menuruti apapun kemauan cucunya itu asal cucunya senang. Namun, mereka tidak ada yang menjawab, sebab nama ‘Prabowo’ tidak boleh disebut lagi di Cendana. Akhirnya, atasan yang lebih senior dari mereka menjawab, “Siap Pak, mas Didit minta kami bawa papanya pulang, Pak.”  Mendengar hal itu, Soeharto hanya diam dengan wajah datar, lalu membubarkan mereka dan masuk ke dalam. Mereka pun tidak tahu apakah Soeharto mengerti maksud perkataan mereka atau tidak. Itulah sepenggal kisah pilu Didit Prabowo kecil yang harus dipisahkan dengan Ayahnya. Kisah ini menunjukkan betapa beratnya beban yang harus ditanggung oleh Prabowo dan keluarganya akibat dari tuduhan dan kisruh politik pada saat itu.   Prabowo yang dikenal sebagai anak kaisar yang loyal, harus menerima kenyataan bahwa ia tidak bisa lagi berada di sisi ayah mertuanya yang ia hormati dan cintai... Sumber : Jalan Terjal Seorang Jenderal  Ditulis oleh : Ade Ma'aruf 2013 #prabowo #prabowosubianto #didietprabowo #titieksoeharto #fypage
Di sisi lain dari Prabowo yang jarang diketahui publik. Sisi yang menunjukkan loyalitas, kesetiaan, dan kecintaannya kepada keluarga dan negara. Sisi yang membuatnya rela berkorban demi menjaga nama baik dan kehormatan ayah mertuanya, meskipun harus kehilangan segalanya. Salah satu kisah pilu yang menggambarkan sisi tersebut adalah kisah yang ditulis oleh Ade Ma'ruf dalam buku biografi yang berjudul Prabowo Subianto: Jalan Terjal Seorang Jenderal. Buku Biografi berjudul Prabowo Subianto: Jalan Terjal Seorang Jenderal adalah buku yang mengungkap loyalitas seorang Prabowo Subianto yang di dalamnya terdapat kisah pilu Didit Prabowo kecil yang ingin bertemu Ayahnya. Buku ini merupakan hasil wawancara penulis dengan Prabowo sendiri dan beberapa saksi mata yang mengenalnya dekat.Dalam buku ini, Ade Ma'ruf mengungkapkan bahwa Prabowo pernah mengalami masa-masa sulit ketika ia harus menjaga rumah Cendana, tempat tinggal Soeharto dan keluarganya, saat setelah reformasi 1998. Saat itu, Prabowo sudah dicopot dari jabatannya sebagai Pangkostrad dan diusir dari keluarga Cendana, serta dipisahkan dari istri dan anaknya karena politik. Salah satu yang paling menderita akibat situasi ini adalah cucu Soeharto yang bernama Ragowo Hediprasetyo Djojohadikusumo atau Didit Hediprasetyo, ia lebih dikenal sebagai Didit Prabowo. Didit Prabowo adalah anak dari Titiek Soeharto dan Prabowo Subianto. Dilansir dari buku karya Ade Ma'ruf, Jalan Terjal Seorang Jenderal, Kamis (22/2), Didit kecil sangat dekat dengan kakeknya dan sangat mengagumi ayahnya. Namun, setelah reformasi, Didit tidak bisa lagi melihat ayahnya. Ia hanya bisa membaca buku-buku tentang kisah perjuangan ayahnya di medan perang. Ia juga tidak bisa lagi bermain dengan kakeknya yang sudah sakit-sakitan. Ia menjadi sosok yang pendiam dan tidak banyak bicara. Suatu hari, Didit mengungkapkan perasaannya yang sedih kepada beberapa anggota Kopassus yang berjaga di rumah Cendana. Ia berkata, “Dulu.. Saat papa saya pergi berperang, walaupun saya tau ia bertaruh hidup dan mati, saya tetap tenang karna saya tau dia akan tetap pulang. Namun sekarang walaupun dia hidup, dia tidak bisa pulang.” (Ma’ruf, 2013). Ia lalu menatap mereka dengan mata yang berkaca-kaca dan bertanya, “Bisakah kalian membawa pulang papa saya?” Para anggota Kopassus yang mendengar itu tidak bisa menjawab. Ia lalu menatap mereka dengan mata yang berkaca-kaca dan bertanya, “Bisakah kalian membawa pulang papa saya?” Para anggota Kopassus yang mendengar itu tidak bisa menjawab. Mereka merasa kasihan kepada Didit kecil, tapi mereka juga tidak bisa melanggar perintah yang melarang mereka untuk berhubungan dengan Prabowo. Tak lama kemudian, Soeharto mengumpulkan para anggota Kopassus tersebut. Ia menegur mereka karena membuat cucunya sedih. Ia memerintahkan mereka untuk menuruti apapun kemauan cucunya itu asal cucunya senang. Namun, mereka tidak ada yang menjawab, sebab nama ‘Prabowo’ tidak boleh disebut lagi di Cendana. Akhirnya, atasan yang lebih senior dari mereka menjawab, “Siap Pak, mas Didit minta kami bawa papanya pulang, Pak.” Mendengar hal itu, Soeharto hanya diam dengan wajah datar, lalu membubarkan mereka dan masuk ke dalam. Mereka pun tidak tahu apakah Soeharto mengerti maksud perkataan mereka atau tidak. Itulah sepenggal kisah pilu Didit Prabowo kecil yang harus dipisahkan dengan Ayahnya. Kisah ini menunjukkan betapa beratnya beban yang harus ditanggung oleh Prabowo dan keluarganya akibat dari tuduhan dan kisruh politik pada saat itu. Prabowo yang dikenal sebagai anak kaisar yang loyal, harus menerima kenyataan bahwa ia tidak bisa lagi berada di sisi ayah mertuanya yang ia hormati dan cintai... Sumber : Jalan Terjal Seorang Jenderal Ditulis oleh : Ade Ma'aruf 2013 #prabowo #prabowosubianto #didietprabowo #titieksoeharto #fypage

About