@mch_chyxxx:

.
.
Open In TikTok:
Region: PH
Tuesday 30 September 2025 13:35:24 GMT
150
1
0
1

Music

Download

Comments

There are no more comments for this video.
To see more videos from user @mch_chyxxx, please go to the Tikwm homepage.

Other Videos

#pov #jay : Karena kenakalan mu yang sudah tak bisa di tampung lagi oleh orangtuamu. Maka, mereka memutuskan untuk mengirim mu ke pesantren sahabatnya.  Hari pertama kamu menginjakkan kaki di gerbang pesantren itu, kamu sudah merasa bosan setengah mati. Apalagi, pakaian muslim dan jilbab mu membuatmu kegerahan. Makanya, setelah bersalaman dengan pengurus pesantren, kamu meminta untuk berjalan-jalan sendiri menyusuri pesantren dan membiarkan orangtua mu berbincang dengan mereka. Saat kamu sedang berjalan santai, kamu melihat beberapa santri yang sedang bermain juga mengobrol. Tiba-tiba muncul ide jahil di otakmu. Kamu mengambil karet dari kantong bajumu. Tentu, itu sudah kamu siapkan sejak sebelum kamu masuk ke sini.  Kemudian, kamu membidik salah satu santri yang sedang lengah. Kamu menjetakkan karet itu dari jarak pendek. Plak! Karet itu mengenai kepala santri tepat di atas telinganya.
#pov #jay : Karena kenakalan mu yang sudah tak bisa di tampung lagi oleh orangtuamu. Maka, mereka memutuskan untuk mengirim mu ke pesantren sahabatnya. Hari pertama kamu menginjakkan kaki di gerbang pesantren itu, kamu sudah merasa bosan setengah mati. Apalagi, pakaian muslim dan jilbab mu membuatmu kegerahan. Makanya, setelah bersalaman dengan pengurus pesantren, kamu meminta untuk berjalan-jalan sendiri menyusuri pesantren dan membiarkan orangtua mu berbincang dengan mereka. Saat kamu sedang berjalan santai, kamu melihat beberapa santri yang sedang bermain juga mengobrol. Tiba-tiba muncul ide jahil di otakmu. Kamu mengambil karet dari kantong bajumu. Tentu, itu sudah kamu siapkan sejak sebelum kamu masuk ke sini. Kemudian, kamu membidik salah satu santri yang sedang lengah. Kamu menjetakkan karet itu dari jarak pendek. Plak! Karet itu mengenai kepala santri tepat di atas telinganya. "AAHH!" Serunya kaget, tangan menepuk kepalanya sambil menoleh mencari pelakunya. Kamu tidak ketahuan, karena buru-buru bersembunyi, sambil menahan tawa. Kamu berjalan perlahan, bersiap untuk mencari target berikutnya. Rasanya terlalu seru untuk berhenti sekarang. ––– Kamu berlari menjauh dengan tawa puasmu, setelah menjahili santri-santri di sana. Tanpa sengaja kamu masuk ke dalam rumah pintu belakang. Lalu, matamu tak sengaja melihat sebuah kamar. "Kayaknya, kamar itu cocok deh buat gue sembunyi dari dari mama papa dan orang-orang bodoh tadi," Kamu langsung masuk kamar itu tanpa izin dan langsung menutup pintu. Ruangan yang nyaman, ber-AC, dengan kasur empuk yang memanggil mu. "Pake jilbab gini, rasanya gerah banget!" Tanpa pikir panjang kamu melepaskan jilbab mu, dan membuka dua kancing gamis bagian atasmu, lalu merebahkan tubuh di kasur itu, sambil menutup mata sejenak. "Leganyaaaa," Belum sempat kamu bersantai lama, terdengar suara pintu kamar mandi terbuka, dan seorang lelaki tampan keluar, hanya mengenakan kaos pendek dan celana pendek. Dia Park Jong seong, Jay. Anak ustadz sahabat orangtuamu. "AAAAA!!!" Kamu menjerit keras membuat Jay menoleh, matanya melebar karena terkejut akan kehadiran mu. Ada keheningan singkat, tapi kemudian kamu beranjak dari kasur, hendak melarikan diri. Suara teriakan mu terdengar sampai ke ruang tamu. Dimana orangtuamu dan pengurus pesantren sedang berbincang di sana. Jay hendak menghentikan mu tapi, terlambat. Kini di depan kalian, berdiri orangtua mu dan beberapa pengurus pesantren, salah satunya orangtua Jay. Wajah mereka semua memancarkan keterkejutan. Kamu berdiri dengan rambut sedikit berantakan, sementara Jay hanya mengenakan kaos dan celana pendek. Situasi itu jelas membuat mereka semua salah paham. Ustad dan pengurus pesantren laki-laki segera memalingkan wajah, tak berani menatap. Sedangkan ibu mu dan ibu Jay langsung berlari menutup kepala mu dengan jilbab yang tadi tergeletak di kasur. "Abi, umi, ini--" "Jay! Apa yang kamu lakukan pada y/n?!" Ayah Jay langsung membentak Jay. "M-maaf, t-tadi i-itu.." bodohnya mulutmu tak bisa berbicara dengan benar. "Abi, ini tidak seperti yang kalian lihat. Jay tidak melakukan apapun pada gadis itu. Jay justru terkejut melihat dia sudah berada di kamar." Sela Jay mencoba menjelaskan pada mereka dengan lembut, agar mereka tak salah paham. "Lagipula, Jay tidak mungkin melakukan hal yang sudah jelas berdosa di mata Allah SWT. Abi, umi.. percaya sama Jay. Jay tidak mungkin melakukan hal itu.." "Abi, kita harus membicarakan hal ini. Umi gak mau ada fitnah. Apalagi, banyak saksi mata yang melihat mereka berdua di kamar dengan penampilan yang..." Umi Jay bahkan sudah tak bisa berkata apapun lagi. "Umi benar. Maka dari itu, Abi ingin kamu bertanggungjawab pada y/n. Kamu nikahi dia secara sah!" Cetus Abi. "APA?! NIKAH?" Pekikmu kelepasan, karena terkejut. "Y/n baru kelas dua SMA bunda, gak mau nikah muda!!" Rengekmu seperti anak kecil, lalu jatuh pingsan. Untungnya ibumu dan ibu Jay dengan sigap menangkap tubuhmu. baru hari pertama loh, y/n😭 don't spam like!! tencuu. #fyp #xybca #enhypen

About