KajineStore By Madd :
Tragedi di Pondok Al-Khoziny Kemarin menimbulkan narasi yang memojokkan Pesantren yang berkaitan dengan Ro'an. Umumnya, Santri yang Ro'an di bangunan itu dalam istilah pertukangan hanyalah laden, bukan tukangnya itu sendiri, tidak menangani hal teknis.
Sekadar Ngaduk, Ngecor, usung", potong ini potong itu, dan semacamnya. Untuk hal Teknis seperti pengukuran panjang lebar, dimensi, takaran material, itu langsung mendatangkan Tukang/insinyur yang ahli dan akadnya profesional.
Jadi apabila ada bahasa santri yang membangun pondok, itu perlu diketahui betul, kalau santri sekadar laden ya tidak jadi masalah, layaknya laden pada dunia pertukangan. Tapi kalau santri yang jadi Mandor' yang jadi Tukangnya, nah baru itu bisa dipertanyakan kapabilitasnya.
Jadi jangan mempermasalahkan Ro'annya, selama itu rela dari santri, tiada paksaan dan sekadar urun tenaga, tidak perlu dikambinghitamkan.
Apabila diulas lebih luas, tidak semua pesantren itu memiliki kekuatan finansial yang kuat, keberadaan santri yang ikut roan itu memang bisa mengurangi biaya pembangunan, namun itu bukanlah eksploitasi, karena banyak saya temui santri ketika mau ikut roan pun perlu seleksi, apakah ngajinya terganggu? Apakah tenagaya mumpuni?
Jadi sangat jauh dari kata, "Santri niatnya ngaji kok malah disurug nguli". Sangat jauh dari kata itu.
2025-10-01 17:48:21