@abusultan_83:

♚احـٌـٌٌـٌٌٌـٌٌـٌمـٌـٌٌـدًًً♔
♚احـٌـٌٌـٌٌٌـٌٌـٌمـٌـٌٌـدًًً♔
Open In TikTok:
Region: JO
Wednesday 01 October 2025 20:37:34 GMT
141
11
0
3

Music

Download

Comments

There are no more comments for this video.
To see more videos from user @abusultan_83, please go to the Tikwm homepage.

Other Videos

[Bagian 87]  Penjelasan        👇  1.Jenderal Ahmad Yani: Menurut Dr. Liem Joe  Thay (Arif Budianto)  Ketika  memeriksa mayat Jenderal Yani, ada satu hal yang paling beliau ingat. Bola matanya sudah copot dan mencelat keluar. Itu terjadi karena ketika dimasukkan ke sumur, kepalanya lebih dulu. Di dasar sumur itu ada air, jadi kepalanya terendam di sana dan juga saat melakukan Otopsi beliau menemukan bahwa pada organ tubuh bagian kepala hanya tulang belakang nya saja yang masih tersambung.  2. Letnan Jenderal S Parman: Jasad Jenderal S Parman ditemukan di dalam Lubang Buaya tanpa bola mata. Tak hanya itu, ditemukan luka-luka tak beraturan di kepala. Rahang dalam kondisi patah, cidera di tulang tengkorak dan tungkai bawah kiri. Dari luka-luka tersebut bisa dibayangkan yg dialami malam itu.   Pertama, luka tak beraturan di area kepala. Luka tak beraturan disebabkan oleh benturan dengan benda tumpul maupun tajam. Juga patah tulang rahang. Bisa diduga Mayjen S Parman disiksa oleh pelaku dengan cara dipukuli dengan tangan kosong dan benda tumpul demi memuaskan hasrat dan dendam pelakunya. Sedemikian keras siksaan yang dialami, hingga menyebabkan tulang rahang Mayjen S Parman patah. Tak hanya menyasar area kepala, pelaku juga menghantam bagian kaki sehingga menyebabkan tungkai kiri Mayjen S Parman patah. Namun belum puas dengan perilaku biadabnya, pelaku masih melanjutkan siksaannya dengan menginjak-injak Mayjen S Parman di bagian perut dan wajah.  kondisi jasad Mayjen S Parman ketika diangkat dari sumur tua Lubang Buaya dalam keadaan tanpa bola mata. Dokter visum saat itu berargumen bahwa bola mata Mayjen S Parman bisa jadi copot akibat proses pembusukan jasad yg terendam air  Berdasarkan analisa tersebut, sulit dibantah jika kemungkinan besar hilangnya bola mata Mayjen S Parman akibat dicungkil secara paksa saat disiksa hidup-hidup. Dan hilangnya bola mata Mayjen S Parman bisa dikatakan sebagai puncak sadisme yg dilakukan oleh anggota PKI.  Terlebih lagi jika melihat posisi jasad Mayjen S Parman setelah dimasukkan ke dalam sumur maut, dimana posisi jasadnya berada di tumpukan atas. Jika menggunakan asumsi dokter visum, seharusnya jasad D.I. Panjaitan yang mengalami kerusakan paling parah, karena berada di bawah. Namun faktanya, hanya jasad Mayjen S Parman yang mengalami kerusakan paling parah. Tentunya hal ini secara otomatis menganulir keterangan anak cucu PKI yang mengklaim bahwa tak ada proses penyiksaan terhadap para korban. Dan sejarah akan tetap menggugat perilaku keji anggota PKI. (*)  #v4n_edit #jenderalahmadyani #letjen #sparman  #pahlawanrevolusi
[Bagian 87] Penjelasan 👇 1.Jenderal Ahmad Yani: Menurut Dr. Liem Joe Thay (Arif Budianto) Ketika memeriksa mayat Jenderal Yani, ada satu hal yang paling beliau ingat. Bola matanya sudah copot dan mencelat keluar. Itu terjadi karena ketika dimasukkan ke sumur, kepalanya lebih dulu. Di dasar sumur itu ada air, jadi kepalanya terendam di sana dan juga saat melakukan Otopsi beliau menemukan bahwa pada organ tubuh bagian kepala hanya tulang belakang nya saja yang masih tersambung. 2. Letnan Jenderal S Parman: Jasad Jenderal S Parman ditemukan di dalam Lubang Buaya tanpa bola mata. Tak hanya itu, ditemukan luka-luka tak beraturan di kepala. Rahang dalam kondisi patah, cidera di tulang tengkorak dan tungkai bawah kiri. Dari luka-luka tersebut bisa dibayangkan yg dialami malam itu. Pertama, luka tak beraturan di area kepala. Luka tak beraturan disebabkan oleh benturan dengan benda tumpul maupun tajam. Juga patah tulang rahang. Bisa diduga Mayjen S Parman disiksa oleh pelaku dengan cara dipukuli dengan tangan kosong dan benda tumpul demi memuaskan hasrat dan dendam pelakunya. Sedemikian keras siksaan yang dialami, hingga menyebabkan tulang rahang Mayjen S Parman patah. Tak hanya menyasar area kepala, pelaku juga menghantam bagian kaki sehingga menyebabkan tungkai kiri Mayjen S Parman patah. Namun belum puas dengan perilaku biadabnya, pelaku masih melanjutkan siksaannya dengan menginjak-injak Mayjen S Parman di bagian perut dan wajah. kondisi jasad Mayjen S Parman ketika diangkat dari sumur tua Lubang Buaya dalam keadaan tanpa bola mata. Dokter visum saat itu berargumen bahwa bola mata Mayjen S Parman bisa jadi copot akibat proses pembusukan jasad yg terendam air Berdasarkan analisa tersebut, sulit dibantah jika kemungkinan besar hilangnya bola mata Mayjen S Parman akibat dicungkil secara paksa saat disiksa hidup-hidup. Dan hilangnya bola mata Mayjen S Parman bisa dikatakan sebagai puncak sadisme yg dilakukan oleh anggota PKI. Terlebih lagi jika melihat posisi jasad Mayjen S Parman setelah dimasukkan ke dalam sumur maut, dimana posisi jasadnya berada di tumpukan atas. Jika menggunakan asumsi dokter visum, seharusnya jasad D.I. Panjaitan yang mengalami kerusakan paling parah, karena berada di bawah. Namun faktanya, hanya jasad Mayjen S Parman yang mengalami kerusakan paling parah. Tentunya hal ini secara otomatis menganulir keterangan anak cucu PKI yang mengklaim bahwa tak ada proses penyiksaan terhadap para korban. Dan sejarah akan tetap menggugat perilaku keji anggota PKI. (*) #v4n_edit #jenderalahmadyani #letjen #sparman #pahlawanrevolusi

About