@muzz.media_: jumatan sek lanjut jumat gaul #cbr250rr #r25

MUZZ.media_
MUZZ.media_
Open In TikTok:
Region: ID
Friday 03 October 2025 05:16:15 GMT
49248
5478
32
1201

Music

Download

Comments

pinnoookkk
vinnooww :
150an oleh gaulan ta😭
2025-10-03 12:14:33
5
ditditt971
ditt. :
bagian ngosak ngasik cipto Ki 😭
2025-10-03 12:51:57
3
nandokecil2
Minion🚀 :
147 oleh gaul an rak mas🥰 (bicara dengan nada lemah lembut)
2025-10-03 14:48:24
1
ur.iot
222 :
keren
2025-10-03 12:18:52
0
yudaduda_
gregoo :
enek mas nanti malam, wes wancine jumaatt🤭🤭
2025-10-03 12:27:52
1
yukiroohbs9
RADEVA SENA ATMAJA :
𝗦𝘁𝗲𝗽 𝗯𝗮𝘆 𝘀𝘁𝗲𝗽 𝗪𝗗 𝗷𝘂𝗴𝗮 𝟭𝟳𝗷𝘁🤙🤣
2025-10-03 10:33:48
8
alifinfjr
Kacung :
ngops jalan hero
2025-10-03 13:46:27
0
iamhamzz
Hamzz🐉 :
fo
2025-10-03 07:31:26
0
banyycuiii
B🅰️NYY :
po
2025-10-03 08:38:01
1
royptraa
hhhh :
gua sampun redy malah temen gua ga redy
2025-10-03 14:35:32
0
pramex.0
PrameX.x :
izin copy kata² mas
2025-10-03 13:27:27
0
denzalanstore_
Denzalan MV :
250 ikutt gaulll🔥
2025-10-03 14:56:01
0
mas_al1970
MAS 🅰 :
gunsar sokin☕🔥
2025-10-03 12:34:06
0
yudhoyonoshiro
amru ...s.y. :
😂😂😂
2025-10-03 14:44:46
0
cotbacottt12
Danyapp :
@dd👀 @ძᥲ⍴і𝗍𝗍✰. 😹🔥
2025-10-03 14:29:54
0
pitoozz_5
VITONOUS :
neopy mana neopy🗿🗿
2025-10-03 11:22:42
0
nano71_
nanoo :
ra ndue wa mu juu 😭
2025-10-03 12:37:30
1
To see more videos from user @muzz.media_, please go to the Tikwm homepage.

Other Videos

Rembang – Pemerintah Kabupaten Rembang menyampaikan bahwa hingga hari Jum’at (08 Agustus 2025), belum ada perkembangan positif, terkait masalah simpanan uang anggota Koperasi BMT Bus Lasem dan BMT Harum Rembang yang belum bisa dicairkan. Kalau jumlahnya ditotal dari dua koperasi tersebut, perkiraan nilai simpanan mencapai ratusan Miliar. Kepala Dinas Perdagangan Koperasi Dan UKM Kabupaten Rembang, M. Mahfudz menjelaskan pihaknya semula berharap dua koperasi itu menggelar rapat anggota tahunan (RAT) untuk mengurai masalah. Namun sampai saat ini belum ada kejelasan. “Masih stagnan pak, pengurus yang kita harapkan RAT, belum ada kejelasan. Hanya lewat RAT-lah, masalah simpanan anggota dapat diselesaikan,” tuturnya, Jum’at sore. Pada bulan Januari 2025, BMT Bus Lasem sempat dikabarkan mulai menjual aset-asetnya senilai Rp 480 Miliar. Namun sejauh ini belum ada rincian aset mana saja yang sudah laku dan digunakan untuk mengganti uang anggota berapa banyak. Seorang anggota Koperasi BMT Bus Lasem, Dwi mengaku bingung harus bertanya kepada siapa, karena sudah lama kantor BMT Bus tutup. Belum lagi, keberadaan pimpinan koperasi tak diketahui. “Meskipun dalam hati sudah agak menyerah, tapi sampai mati pun saya tidak akan pernah ikhlas, jika uang itu belum kembali. Uang tersebut hasil jerih payah mengumpulkan sedikit demi sedikit, mau dipakai buat anak kuliah, akhirnya nggak bisa,” ungkapnya kesal. Laporan Polisi Sedangkan perkembangan di BMT Harum Rembang tergolong hampir sama. Bahkan karena anggota kesulitan menghubungi pengurus, akhirnya mereka menerobos masuk kantor koperasi di Jalan Pemuda yang sudah lama tutup dan memasang banner bertuliskan aset BMT Harum disita oleh anggota group. “Kami juga nggak tahu bagaimana kelanjutannya. Bahkan anggota yang uangnya tidak cair, sampai stres, sakit-sakitan dan meninggal dunia,” ujar Suparmin, anggota Koperasi BMT Harum. Serangkaian demo anggota BMT Harum di gedung DPRD dan Kantor Bupati, sempat mempertemukan dengan pengurus koperasi. Muncul pernyataan janji RAT dan pengurus siap bertanggung jawab, namun sejauh ini belum terealisasi. “Kejadian dua BMT di Rembang yang mengalami rush, bisa menjadi pembelajaran untuk kedepan. Kalau masyarakat ingin menabung, pilihlah lembaga yang sudah dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Jangan asal nyimpen uang, hanya karena tergiur bunga tinggi,” beber seorang praktisi keuangan, Nanda Alfiansyah. Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Rembang, AKP Alva Zakya Akbar melalui Kaur Binops Satreskrim, Iptu Widodo Eko Prasetyo ketika dikonfirmasi membenarkan sudah ada laporan dari anggota BMT Bus maupun BMT Harum. “Ada (laporan) semua mas,” terangnya. Namun pihaknya masih melengkapi alat bukti, sehingga belum ada penetapan tersangka pelaku. “Masih melengkapi alat bukti. Proses masih berjalan semua mas,” pungkas Widodo. (Musyafa Musa).
Rembang – Pemerintah Kabupaten Rembang menyampaikan bahwa hingga hari Jum’at (08 Agustus 2025), belum ada perkembangan positif, terkait masalah simpanan uang anggota Koperasi BMT Bus Lasem dan BMT Harum Rembang yang belum bisa dicairkan. Kalau jumlahnya ditotal dari dua koperasi tersebut, perkiraan nilai simpanan mencapai ratusan Miliar. Kepala Dinas Perdagangan Koperasi Dan UKM Kabupaten Rembang, M. Mahfudz menjelaskan pihaknya semula berharap dua koperasi itu menggelar rapat anggota tahunan (RAT) untuk mengurai masalah. Namun sampai saat ini belum ada kejelasan. “Masih stagnan pak, pengurus yang kita harapkan RAT, belum ada kejelasan. Hanya lewat RAT-lah, masalah simpanan anggota dapat diselesaikan,” tuturnya, Jum’at sore. Pada bulan Januari 2025, BMT Bus Lasem sempat dikabarkan mulai menjual aset-asetnya senilai Rp 480 Miliar. Namun sejauh ini belum ada rincian aset mana saja yang sudah laku dan digunakan untuk mengganti uang anggota berapa banyak. Seorang anggota Koperasi BMT Bus Lasem, Dwi mengaku bingung harus bertanya kepada siapa, karena sudah lama kantor BMT Bus tutup. Belum lagi, keberadaan pimpinan koperasi tak diketahui. “Meskipun dalam hati sudah agak menyerah, tapi sampai mati pun saya tidak akan pernah ikhlas, jika uang itu belum kembali. Uang tersebut hasil jerih payah mengumpulkan sedikit demi sedikit, mau dipakai buat anak kuliah, akhirnya nggak bisa,” ungkapnya kesal. Laporan Polisi Sedangkan perkembangan di BMT Harum Rembang tergolong hampir sama. Bahkan karena anggota kesulitan menghubungi pengurus, akhirnya mereka menerobos masuk kantor koperasi di Jalan Pemuda yang sudah lama tutup dan memasang banner bertuliskan aset BMT Harum disita oleh anggota group. “Kami juga nggak tahu bagaimana kelanjutannya. Bahkan anggota yang uangnya tidak cair, sampai stres, sakit-sakitan dan meninggal dunia,” ujar Suparmin, anggota Koperasi BMT Harum. Serangkaian demo anggota BMT Harum di gedung DPRD dan Kantor Bupati, sempat mempertemukan dengan pengurus koperasi. Muncul pernyataan janji RAT dan pengurus siap bertanggung jawab, namun sejauh ini belum terealisasi. “Kejadian dua BMT di Rembang yang mengalami rush, bisa menjadi pembelajaran untuk kedepan. Kalau masyarakat ingin menabung, pilihlah lembaga yang sudah dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Jangan asal nyimpen uang, hanya karena tergiur bunga tinggi,” beber seorang praktisi keuangan, Nanda Alfiansyah. Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Rembang, AKP Alva Zakya Akbar melalui Kaur Binops Satreskrim, Iptu Widodo Eko Prasetyo ketika dikonfirmasi membenarkan sudah ada laporan dari anggota BMT Bus maupun BMT Harum. “Ada (laporan) semua mas,” terangnya. Namun pihaknya masih melengkapi alat bukti, sehingga belum ada penetapan tersangka pelaku. “Masih melengkapi alat bukti. Proses masih berjalan semua mas,” pungkas Widodo. (Musyafa Musa).

About