@dysukapreset: nyoba cc baru😋 #quotesfreefire #storyfreefire #katakatafreefire #presetalightmotion #fypシ゚

𝘿𝙝𝙮𝙯𝙯👻
𝘿𝙝𝙮𝙯𝙯👻
Open In TikTok:
Region: ID
Wednesday 20 August 2025 06:03:33 GMT
18453
911
23
169

Music

Download

Comments

orang_gabut7678
Yuda_orang_gabut :
mana link salurannya🗿🤷
2025-08-21 13:31:06
0
alkceheee2
ALzz👻 :
sebelum ribuan 🗿
2025-08-20 06:14:27
1
may.13vv
my :
kerja bagus
2025-08-21 06:55:45
1
comotcelotkeceburgot
𝙈𝙤𝙩𝙯𝙭 :
telat🗿
2025-08-21 09:23:54
0
realzkurnia
𝙍𝙞𝙚𝙡𝙯☕︎ :
maju"
2025-08-20 06:14:36
0
rexzzkeduaa
𝙍𝙚𝙭𝙯𝙯𝙠𝙚2🪐 :
sebelum ribuan🗿
2025-08-20 06:06:18
0
modd_42
-𝙈𝙤𝙙𝙙 :
telat
2025-08-21 14:30:26
0
dizz_kecheee
–𝘿𝙞𝙯𝙯★ :
🗿🗿🗿
2025-08-20 07:15:25
1
hamzx_evev
Ihamzx :
🗿🗿
2025-08-20 12:26:05
1
barzx_cihuyy
–𝘽𝙖𝙧𝙯𝙭★ :
🗿🗿
2025-08-20 06:42:22
1
citacitadatangkemarzz
–𝙈𝙖𝙧𝙯𝙯⚔︎︎ :
🗿
2025-08-20 06:31:41
1
sanz4511
𝐑𝐈𝐎𝐎🎭 :
💃💃
2025-08-20 06:16:36
1
diz_suka_ngedit
–𝘿𝙤̀𝙩𝙯𝙯𝙘̧✭? :
🗿🗿
2025-08-20 11:15:51
0
jhon.hazet
𝙅𝙤𝙤𝙣 𝘾𝙞𝙝𝙪𝙮𝙮🫧 :
🗿🗿🗿
2025-08-20 09:29:54
0
zigzz_gg
𝙕𝙞𝙜𝙯𝙯 :
🗿🗿🗿
2025-08-20 06:30:40
0
repzxhehe
𝙍𝙚𝙥𝙯𝙭𖤐 :
, 🗿
2025-08-20 06:54:59
0
dysukapreset
𝘿𝙝𝙮𝙯𝙯👻 :
nih salurannya👇🏻 https://whatsapp.com/channel/0029VbALZrTG8l5KoR9mvj3y
2025-08-20 06:11:45
1
rexzztamvan
𝙍𝙚𝙭𝙯𝙯𝙖𝙟𝙖 :
🔥🔥
2025-08-20 15:30:58
0
arzz_cihuyy
𝘼𝙧𝙯𝙯 ☠︎︎ 𝘾𝙝𝙮` :
🔥
2025-08-20 06:51:00
0
To see more videos from user @dysukapreset, please go to the Tikwm homepage.

Other Videos

Tema   :  Mengapa Kita Tidak Sehebat Ayub dalam Menghadapi Penderitaan? Ayat Inti:
Tema : Mengapa Kita Tidak Sehebat Ayub dalam Menghadapi Penderitaan? Ayat Inti: "Apakah kita mau menerima yang baik dari Allah saja, tetapi tidak mau menerima yang buruk?" Ayub 2:10b Pendahuluan: Saudara-saudari yang terkasih dalam Tuhan, Ketika kita membaca kisah Ayub, kita sering terkesima dan bertanya dalam hati: “Mengapa Ayub bisa tetap bertahan dan setia, padahal penderitaannya begitu berat?” Sementara itu kita, dalam penderitaan yang jauh lebih ringan, sering mengeluh, menyalahkan Tuhan, bahkan ada yang mulai menjauh dari iman. Pertanyaannya adalah: Apa yang membedakan Ayub dan kita dalam hal ketahanan menghadapi penderitaan? 1. Iman Ayub Berdiri di Atas Pengakuan akan Kedaulatan Allah Ayub bukan hanya percaya kepada Tuhan saat diberkati, tapi juga ketika hidupnya porak-poranda. Ia berkata : "TUHAN yang memberi, TUHAN yang mengambil, terpujilah nama TUHAN!" (Ayub 1:21) Perbedaan kita : Kita cenderung mengukur kasih Tuhan dari keadaan lahiriah. Bila hidup lancar, kita berkata Tuhan baik. Bila menderita, kita mulai bertanya: “Di mana Tuhan?” Kita belum mengenal kedewasaan rohani seperti Ayub yang tetap menyembah meski hidupnya runtuh. 2. Ayub Menggenggam Integritas, Kita Sering Genggam Kenyamanan Ayub dipuji oleh Tuhan karena teguh dalam integritas (Ayub 2:3). Ia lebih memilih menderita daripada berdosa. Perbedaan kita: Kita sering menganggap kenyamanan hidup adalah segalanya. Begitu kenyamanan itu terganggu, kita mulai goyah. Kita kadang lebih takut kehilangan berkat daripada kehilangan hubungan dengan Tuhan. 3. Ayub Memahami bahwa Hidup ini Sementara Ayub menyadari bahwa tubuhnya, hartanya, anak-anaknya, semua bisa lenyap. Tetapi jiwanya milik Tuhan. Ia menaruh harapannya bukan pada dunia, tapi pada Allah yang kekal. “Aku tahu: Penebusku hidup, dan akhirnya Ia akan bangkit di atas debu.” (Ayub 19:25) Perbedaan kita: Kita sering melekat pada dunia dan semua yang fana. Kita tidak siap kehilangan, karena kita menganggap semuanya ini milik kita. Ayub tahu : semua yang ia miliki hanyalah titipan. 4. Ayub Memiliki Relasi yang Dalam dengan Tuhan Ayub tidak hanya mengenal Tuhan dari kata orang. Ia hidup dalam keintiman dengan Tuhan, sehingga ketika badai datang, relasi itu menjadi jangkar yang kokoh. Di akhir kitab Ayub, ia berkata: “Hanya dari kata orang saja aku mendengar tentang Engkau, tetapi sekarang mataku sendiri memandang Engkau” (Ayub 42:5) Perbedaan kita: Banyak orang Kristen hari ini hanya mengenal Tuhan secara teologis, tetapi belum mengalami Tuhan secara pribadi. Hubungan yang dangkal membuat kita mudah terguncang saat krisis datang. 5. Ayub Tidak Fokus pada Jawaban, Tapi pada Tuhan yang Berdaulat Sepanjang penderitaannya, Ayub memang bergumul dan mempertanyakan, tapi ia tidak pernah meninggalkan Tuhan. Ia tidak memerlukan semua jawaban untuk bisa percaya. Perbedaan kita: Kita sering berkata: “Kalau Tuhan kasih penjelasan, saya akan percaya.” Tapi Ayub mengajarkan: percaya dulu, baru nanti kita akan mengerti. Penutup. : Apa yang Harus Kita Lakukan? Saudara-saudari, jangan kita menjadikan Ayub sebagai legenda yang tak mungkin ditiru. Ayub adalah manusia biasa seperti kita, namun ia memilih untuk bertahan dan tetap percaya. Perbedaan antara Ayub dan kita bukan pada kapasitas penderitaan, tetapi pada kedalaman iman dan kualitas hubungan dengan Tuhan. Mari kita: 1. Bangun relasi pribadi dengan Tuhan, bukan hanya mengenal-Nya lewat kotbah. 2. Latih diri untuk bersyukur dalam segala keadaan, bukan hanya saat senang. 3. Jangan fokus pada "mengapa", tapi pegang teguh pada "siapa Tuhan itu". 4. Miliki iman yang dewasa, yang siap menerima suka dan duka dengan hati percaya. Ayub bukan superman rohani. Ia hanya seorang manusia yang memilih untuk tetap berdiri saat badai datang. Dan jika hari ini engkau sedang dalam penderitaan, ingatlah: Tuhan yang menopang Ayub, adalah Tuhan yang sama yang menopang engkau. Doa Bapa, terima kasih atas anugerah-Mu. Ajari kami tabah dan setia seperti Ayub. Ampuni dosa kami, dalam nama Yesus. Amin. #firmantuhan #motivasikehidupan

About