@ruhlarsokagi:

ruhlarsokagi
ruhlarsokagi
Open In TikTok:
Region: TR
Thursday 04 September 2025 20:23:08 GMT
134124
12904
13
993

Music

Download

Comments

yancaman09
BEN MUSA :
overthink okyanuslarında kaybolacaktım bee😢 yanımda kimse yoktu
2025-09-29 02:41:31
1
onur.ylmaz893
Onur Yılmaz :
😞 İş hayatım beni çok yoruyor kafamın içi Çin setti gibi sorunlarımın ucu bucağı yok oturup nefes alayım diyorum da Nefes Alacak heves yok artık ben eskisi gibi değilim…
2025-09-04 21:47:50
2
lonely.king361
FIRAT :
"İçime o kadar şey gömdüm ki artık hangisinin bana eziyet ettiğini bilmiyorum..''
2025-09-11 21:22:43
3
mrunuzz
ömürunuzz :
noldu sana
2025-09-17 21:05:44
3
hanane80468
🩷hanane🩷 :
hangisi kalbimi bu kadar kIrdI ki kuçuk bir lafla geceleri aglyorim 💔😢
2025-09-24 22:36:18
3
user6217994245803
mrt :
Bende ⏳️🥹
2025-09-05 06:46:47
3
love_lyricsy
𝐋𝐨𝐯𝐞_𝐥𝐲𝐫𝐢𝐜𝐬𝐲 :
Hangisi beni bu kadar hissizleştirdi acaba
2025-09-04 20:50:20
12
bxl_umut.03
bxl_umut.03 :
İçim mezarlik olmuş, daha yaşın kaç yolun basindasin diyorlar. Ben başlamadan bitmiş yol zaten…
2025-09-07 18:42:43
6
diamooond11
DaymOnd :
Ruhum giti Kafa yerden kalkmıyor omuzlar öne düştü bakalım vücut nereye kadar gidecek ….
2025-09-15 21:56:38
3
kendineyazar35
DİOR📝 :
İçimde tarifini yapamadığım bir boşluk var… Ne zaman başladığını hatırlamıyorum, ama gitgide büyüyor, derinleşiyor, beni içime çekiyor. Gün geçtikçe daha çok susuyorum, çünkü ne anlatsam eksik kalıyor, ne anlatsam yanlış anlaşılıyor. İnsan bazen o kadar çok kırılıyor ki artık kırıldığını bile söylemeye utanıyor. Her şey normalmiş gibi davranıyor, gülümsüyor, konuşuyor, ama içi paramparça… Ve en kötüsü, bunu kimse fark etmiyor. Çünkü herkes sadece dışarıdan bakıyor, kalbinin içindeki enkazı göremiyor.” “Ben kimseye küs değilim, ama kimseye tam da yakın değilim artık. Ne anlatacak gücüm kaldı, ne de anlaşılmayı bekleyecek sabrım. Bir zamanlar her şeyim dediğim insanların şimdi adını anmak bile canımı acıtıyor. Meğer insanı en çok, en yakını yaralarmış… En çok inandığın, en çok güvendiğin, ‘asla gitmez’ dediğin giderken canını en derinden alıp götürürmüş. Ve geriye kalan sadece sessizlik olurmuş.” “Gece olunca daha da büyüyor bu sessizlik. Herkes uyurken, ben içimdeki kalabalıkla baş başa kalıyorum. Her düşünce ayrı bir yara, her anı ayrı bir sızı… Kalbimde binbir parça kırıkla yaşıyorum, ama hâlâ ayaktayım. Belki de en çok bu yordu beni: Her şeye rağmen güçlü görünmeye çalışmak. Çünkü insanlar, ağladığında zayıf sanıyor; o yüzden en büyük acıları bile içime akıtmayı öğrendim.” “Ben artık ne gitmek istiyorum, ne de kalmak. Sadece biraz anlaşılmak, biraz dinlenmek istiyorum. Birinin gözlerime bakıp ‘gerçekten iyi misin?’ demesini… Cevap vermeme bile gerek kalmadan, sadece sarılmasını… Ama biliyorum, bazı hayaller sadece geceleri gelir, sabah olunca da usulca gider. Ben de alıştım… Gelenin bir gün gideceğine, kalanların bir gün değişeceğine… Ve en çok da, hiçbir şeyin eskisi gibi olmayacağına…
2025-09-28 22:16:16
1
turann_x
𝐓⛥𝐆 :
İçine gömdüğün tek şey onlar olmadığını aksine masum bir ruhun ne denli ölümü arzuladığını aynaya bakınca anlamak pek de zor olmuyor, sonraki hayatında mutluluklar dilerim ...
2025-09-05 14:02:49
4
sdttnoz
Sadettin Öz :
Al bizdende o kadar
2025-09-16 19:03:40
2
user190538190538
user190538190538 :
rede
2025-09-07 23:10:52
2
To see more videos from user @ruhlarsokagi, please go to the Tikwm homepage.

Other Videos

MEDAN - Pengadilan Hubungan Industrial (PHI) pada Pengadilan Negeri Medan resmi menyita aset milik PT. Propadu Konair Tarahubun (PKT) setelah perusahaan itu membandel membayar pesangon kepada mantan karyawannya, Hasmustari (61). “Putusan sudah inkrah, tapi PT. PKT tetap tidak mau membayar. Maka pengadilan terpaksa melakukan sita eksekusi,” kata Irvan Saputra, SH, MH, Kuasa Hukum Hasmustari dari LBH Medan. Hasmustari, yang pernah bekerja sebagai Agronomi (ahli tanaman/peneliti) di PT. PKT, sebenarnya mengajukan pensiun secara baik-baik pada usia 59 tahun. Namun, bukan hak pensiun yang diterimanya, justru laporan polisi yang menjerat dirinya. “Saya hanya minta hak pensiun saya. Tapi malah dilaporkan ke polisi. Saya merasa dikriminalisasi,” ujar Hasmustari. Tidak tinggal diam, Hasmustari kemudian melaporkan kasus ini ke Disnaker Medan dan menggugat ke PHI Medan. Gugatan dengan nomor perkara 92/Pdt.Sus-PHI/2024/PN.Mdn akhirnya dimenangkan oleh Hasmustari. PT. PKT sempat mengajukan kasasi, namun Mahkamah Agung RI lewat putusan Nomor 1164 K/Pdt.Sus-PHI/2024 tertanggal 14 Januari 2025 menolak permohonan perusahaan itu. Dengan demikian, PT. PKT diwajibkan membayar pesangon sebesar Rp 298 juta. Namun, meski sudah dua kali ditegur melalui Aanmaning, PT. PKT tetap mengabaikan putusan. Bahkan perusahaan berdalih ingin mencicil pembayaran. Penolakan datang langsung dari Hasmustari. “Tidak ada cicil-cicil. Saya minta hak saya dibayar penuh, sesuai putusan pengadilan,” tegasnya. Karena tak kunjung dibayar, PN Medan akhirnya turun tangan. Pada 31 Juli 2025, LBH Medan bersama Jurusita PN Medan menyita dua aset PT. PKT berupa Mobil Kijang Innova Reborn BK 1108 FV dan BK 1488 HP. Namun, saat tiba di kantor PT. PKT, kendaraan tersebut tidak ditemukan. Tim kemudian melacak ke rumah pimpinan PT. PKT di Komplek Griya Tour, Jalan Amir Hamzah, Medan. Dari sana, satu unit mobil berhasil ditemukan dan langsung disita. LBH Medan menegaskan, tindakan PT. PKT yang tidak membayar pesangon buruh bukan hanya melanggar putusan pengadilan, tetapi juga bertentangan dengan UUD 1945 Pasal 27 Ayat (1), Pasal 28D Ayat (1), UU No. 39/1999 tentang HAM, Konvensi ILO, hingga UU Cipta Kerja dan PP No. 35/2021. “Tidak membayar pesangon buruh adalah tindak pidana. PT. PKT harus segera melaksanakan putusan, dan aparat penegak hukum tidak boleh membiarkan kriminalisasi terhadap Hasmustari,” tegas Richard S.D. Hutapea, SH dari LBH Medan#fyppppppppppppppppppppppp
MEDAN - Pengadilan Hubungan Industrial (PHI) pada Pengadilan Negeri Medan resmi menyita aset milik PT. Propadu Konair Tarahubun (PKT) setelah perusahaan itu membandel membayar pesangon kepada mantan karyawannya, Hasmustari (61). “Putusan sudah inkrah, tapi PT. PKT tetap tidak mau membayar. Maka pengadilan terpaksa melakukan sita eksekusi,” kata Irvan Saputra, SH, MH, Kuasa Hukum Hasmustari dari LBH Medan. Hasmustari, yang pernah bekerja sebagai Agronomi (ahli tanaman/peneliti) di PT. PKT, sebenarnya mengajukan pensiun secara baik-baik pada usia 59 tahun. Namun, bukan hak pensiun yang diterimanya, justru laporan polisi yang menjerat dirinya. “Saya hanya minta hak pensiun saya. Tapi malah dilaporkan ke polisi. Saya merasa dikriminalisasi,” ujar Hasmustari. Tidak tinggal diam, Hasmustari kemudian melaporkan kasus ini ke Disnaker Medan dan menggugat ke PHI Medan. Gugatan dengan nomor perkara 92/Pdt.Sus-PHI/2024/PN.Mdn akhirnya dimenangkan oleh Hasmustari. PT. PKT sempat mengajukan kasasi, namun Mahkamah Agung RI lewat putusan Nomor 1164 K/Pdt.Sus-PHI/2024 tertanggal 14 Januari 2025 menolak permohonan perusahaan itu. Dengan demikian, PT. PKT diwajibkan membayar pesangon sebesar Rp 298 juta. Namun, meski sudah dua kali ditegur melalui Aanmaning, PT. PKT tetap mengabaikan putusan. Bahkan perusahaan berdalih ingin mencicil pembayaran. Penolakan datang langsung dari Hasmustari. “Tidak ada cicil-cicil. Saya minta hak saya dibayar penuh, sesuai putusan pengadilan,” tegasnya. Karena tak kunjung dibayar, PN Medan akhirnya turun tangan. Pada 31 Juli 2025, LBH Medan bersama Jurusita PN Medan menyita dua aset PT. PKT berupa Mobil Kijang Innova Reborn BK 1108 FV dan BK 1488 HP. Namun, saat tiba di kantor PT. PKT, kendaraan tersebut tidak ditemukan. Tim kemudian melacak ke rumah pimpinan PT. PKT di Komplek Griya Tour, Jalan Amir Hamzah, Medan. Dari sana, satu unit mobil berhasil ditemukan dan langsung disita. LBH Medan menegaskan, tindakan PT. PKT yang tidak membayar pesangon buruh bukan hanya melanggar putusan pengadilan, tetapi juga bertentangan dengan UUD 1945 Pasal 27 Ayat (1), Pasal 28D Ayat (1), UU No. 39/1999 tentang HAM, Konvensi ILO, hingga UU Cipta Kerja dan PP No. 35/2021. “Tidak membayar pesangon buruh adalah tindak pidana. PT. PKT harus segera melaksanakan putusan, dan aparat penegak hukum tidak boleh membiarkan kriminalisasi terhadap Hasmustari,” tegas Richard S.D. Hutapea, SH dari LBH Medan#fyppppppppppppppppppppppp

About